Home / Kabar Kampung / Kabar Malut

Sabtu, 14 Desember 2024 - 09:00 WIT

Pemerintah Rencana Produksi Bioetanol dari Seho

Kekayaan sumber daya hutan tidak hanya dari kayu. Ada hasil hutan non kayu yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam  program energy terbarukan. Pohon arena atau orang Maluku Utara mengenalnya dengan Seho, adalah salah satu potensi besar yang dapat dikembangkan menjadi bio etanol.

Hutan Halamhera dan beberapa pulau lainnya di Maluku Utara menyimpan potensi besar yang bisa menjadi pemasok bioetanol cukup besar jika benar benar pemerintah merealisasikan rencana mengembangkan bioetanol dari pohon aren tersebut. Dari luas hutan Maluku Utara yang mencapai  3.373.365 hektar, rata rata juga ikut tumbuh pohon seho atau aren.

Dikutip dari https://www.rri.co.id/daerah/705907/beberapa-manfaat-pohon-aren) produk utama dari pohon aren adalah gula aren atau gula merah, yang dihasilkan dari pohon ini. Nira diambil dengan cara disadap tandan bunga jantan pohon aren, kemudian direbus hingga menjadi gula yang berwarna coklat. Gula aren memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan dan minuman tradisional. Selain itu  menjadi Bahan Pembuatan Saguer dan Minuman Tradisional. Selain gula, nira aren juga dapat difermentasi untuk menghasilkan saguer, sejenis minuman tradisional yang populer di beberapa daerah di Indonesia. Minuman ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya lokal tetapi juga memiliki nilai ekonomi sebagai produk khas daerah.  Serat Aren untuk Berbagai Kerajinan

Serat dari daun dan pelepah pohon aren sangat berguna dalam industri kerajinan. Serat ini digunakan untuk membuat berbagai produk seperti sapu, tikar, dan berbagai barang anyaman. Produk-produk ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga tetapi juga dijual sebagai barang kerajinan yang bernilai seni tinggi.

Bahan Bangunan dan Kerajinan Tangan. Batang pohon aren yang kokoh sering digunakan sebagai bahan bangunan tradisional. Selain itu, kulit batang aren dapat diolah menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis, seperti tali dan keranjang.

Pupuk Organik. Sisa-sisa dari pengolahan nira dan bagian-bagian lain dari pohon aren dapat diolah menjadi pupuk organik. Pupuk ini sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian organik, yang semakin diminati masyarakat.

Baca Juga  Potensi Geothermal Idamdehe Halmahera Barat  

Konservasi Lingkungan. Pohon aren memiliki sistem perakaran yang kuat dan dalam, sehingga sangat efektif dalam mencegah erosi tanah dan menjaga kestabilan lereng-lereng bukit. Penanaman pohon aren di daerah-daerah rawan longsor dapat menjadi salah satu solusi alami untuk mitigasi bencana.

Potensi Bioenergi.  Aren juga berpotensi dikembangkan sebagai bahan baku bioetanol, sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Pengembangan bioenergi dari nira aren dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membantu mengatasi masalah energi di masa depan.

Pohon aren merupakan sumber daya alam yang sangat berharga dengan beragam manfaat ekonomi dan lingkungan. Pengelolaan yang baik dan berkelanjutan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak untuk mengoptimalkan potensi pohon aren ini.

Dengan berbagai manfaat yang dimiliki, pohon aren layak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu aset penting dalam pembangunan ekonomi dan konservasi lingkungan di Indonesia.

Hingga saat ini pohon aren baru sedikit yang dimanfaatkan.  Pemanfaatnya juga baru sebatas untuk pembuatan gula merah, dan cap tikus. Sementara pemanfaatan sebagai salah satu sumber energy alternative belum juga dilakukan.  Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Kabupaten  Pulau Morotai dan beberapa daerah lainnya di Maluku Utara baru sebatas memanfaatkan aren untuk dua  jenis produksi tersebut. Sementara pemanfaatan berbagai bagian pohon enau atau seho juga belum dilakukan. Baik dari daun, ijuk batang hingga pokok batangnya.

Ada kabar gembira dari pemerintah melalui Kementerian Kehutanan yang berencana menjadikan pohon aren   sebagai alternatif hutan cadangan energi. Langkah ini dilakukan mengingat nira aren dapat difermentasi menjadi bioetanol yang merupakan energi terbarukan.

Pemerintah bakal menggenjot produksi bioetanol untuk mencapai target swasembada energi. Produksi itu bakal didorong pemerintah melalui pengembangan perhutanan sosial.

Baca Juga  Ini Cara Perkuat Kapasitas Warga Kampung

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan, produksi sumber energi terbarukan itu akan dilakukan dengan tanaman aren. Menurut dia, aren dapat dimanfaatkan menjadi alternatif hutan cadangan energi.

Nira aren dapat difermentasi menjadi bioetanol yang merupakan energi terbarukan. Dengan begitu, aren tak hanya tanaman yang mampu menopang swasembada pangan, tapi juga energi.

“Tim kami bekerja dua minggu terakhir untuk mengidentifikasi luasan area perhutanan sosial yang cocok untuk tanaman pangan,” ujar politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam rapat koordinasi bidang pangan di Kantor Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Kamis  (12/12 2024)  dikutip dari Tempo.co

Usai mendapatkan briefing dari Kepala Negara tentang swasembada pangan dan energi, Raja Juli mengatakan melakukan pengecekan bersama tim. Ia mengatakan telah memetakan mana saja lahan yang memiliki potensi swasembada pangan dan energi. Namun, ia tak merinci lebih jauh di mana saja lahan itu berada.

Wacana penggunaan bioetanol sebagai pengganti bensin telah bergulir sejak Juli 2024. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bioetanol digunakan untuk mengurangi polusi. Selain itu, kandungan sulfur dari bahan bakar alternatif ini jauh lebih rendah. Sulfur (pada bensin) ini sampai 500 ppm. Kita mau sulfur 50 ppm lagi diproses, dikerjakan Pertamina

Dengan kadar sulfur rendah, menurut  penyakit infeksi saluran pernafasan akut alias ISPA juga bisa berkurang. Dampaknya, pun bisa sampai pada efisiensi anggaran. “Pembayaran BPJS untuk penyakit tersebut bisa kita hemat sampai Rp 38 triliun.”

Presiden Prabowo Subianto beberapa kali menyatakan, pemerintah memprioritaskan untuk mencapai melakukan swasembada energi. Menurut dia, Indonesia diberi karunia luar biasa untuk menjalankan swasembada energi. Indonesia, kata Prabowo, juga merupakan salah satu dari tiga negara yang bila sungguh-sungguh dikerjakan akan mencapai 100 persen swasembada energi.(disarikan dari berbagai sumber)

 

 

Share :

Baca Juga

Kabar Malut

Pasca Longboat Terbalik, Bupati Instruksikan PNS Sumbang Pelampung

Kabar Malut

Nelayan Malut Protes Permen 59/2020

Kabar Malut

Kaya Tambang, Malut Primadona Investasi Asing
Hutan di Pulau Obi yang dikelola HPH foto FWI

Kabar Malut

Malut Masuk 10 Provinsi yang Terus Alami Deforesfasi

Kabar Malut

“Super Blue Blood Moon” Waspadai Banjir ROB

Kabar Malut

Maluku Utara Masuk Wilayah Ancaman La Nina
Tambang Bawah Tanah PT NHM sumber foto, website NHM.co.id

Kabar Malut

Ini Si Crazy Rich dari Tambang di Halmahera  

Kabar Kota Pulau

Daun Jambulang Berpotensi Jadi Obat Anticovid