Kolaborasi Pertamina, IAGI, PRB dan PMI Kuatkan Warga
Puluhan warga Tubo antusias mengikuti Simulasi Manajemen Posko dan Bantuan Pertama (First Aid) di sebuah tenda pengungsi di halaman Kantor Lurah Tubo Selasa (21/2/2-23). Mereka serius mendengar penjelasan dari para fasilitator. Sekdar diketahui warga Kelurahan Tubo di Kota Ternate Utara Ternate Maluku Utara ini, rentan terhadap bencana gunungapi dan banjir lahar dingin. Karena itu kegiatan tersebut sangat penting . Peristiwa berulang yang dialami tidak hanya menimbulkan korban harta tetapi juga nyawa. Bencana banjir lahar dingin Mei 2012 lalu misalnya, ditemukan tiga korban jiwa dan ratusan rumah mengalami kerusakan parah. Usai peristiwa itu, para korban dipindahkan ke tempat yang lebih aman di kelurahan tersebut, dengan dibuatkan perumahan oleh pemerintah.
Sebagai daerah rawan bencana, warga perlu disiapkan dan diberi penguatan agar paham dan tanggap terhadap bencana yang setiap datang setiap saat. Melalui dukungan program CSR PT Pertamina Patra Niaga Depot Pengisian Pesat Udara (DPPU) Baabullah, Selasa (21/2/2-23) digelar pelatihan Manajemen Posko dan Pertolongan Pertama. Kegiatan ini melibatkan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan PMI Kota Ternate. Para peserta pelatihan berjumlah 20 orang yang terdiri dari Lurah, tokoh agama / masyarakat, ketua RT / RW, Pemuda dan Staf lurah.
Melalui program Kelurahan Tanggap Bencana ini warga mendapat pelatihan dari para trainer berkompeten dengan beberapa materi. Yaitu simulasi pertolongan pertama bagi korban oleh PMI. Misalnya menolong korban cidera jaringan lunak, perdarahan dan korban patah. Sementara kegiatan posko tanggap darurat, warga disiapkan untuk paham soal komando, logistic dan PRB atau penguranan resiko bencana (PRB). Dalam pelatihan ini mereka juga diberian perlengkapan pendukung keselamatan kebencanaan.
Operation Head PT Pertamina Patra Niaga DPPU Babullah Citra Arisandi Wibowo menjelaskan, Tubo sebagai ring 1 CSR PT Pertamina Patra Niaga DPPU Babullah sangat rentan terhadap letusan gunung api dan banjir lahar dingin. Karena itulah penting CSR nya berkaitan dengan kebencanaan dan krusial dilaksanakan di kelurahan Tubo. “Harapannya, Kelurahan Tubo bisa benar-benar menjadi kelurahan yang tangguh terhadap berbagai bencana,” katanya. Untuk CSR pelaksaaan CSR sendiri ada tiga lokasi di yakni Tubo sebagai keliurahan tanggap darurat, konservasi penyu di Tobololo dan kawasan geowisata Batu Angus. Di Tubo merupakan kegiatan tahun ke dua. Di mana untuk tahun sebelumnya dilaksanakan revitalisasi plang evakuasi dan informasi bencana di di Kelurahan Tubo dan Tafure.
“Pelatihan ini sebenarnya sudah dimulai sejak Desmber lalu dan ini adalaha pelaksanaan tindaklanjutnya,” jelasnya.

Citra mengatakan, hal-hal berkaitan dengan pertolongan pertama dan keselamatan merupakan perhatian utama. “Kami menyadari bahwa keselamatan adalah faktor determinan dalam kegiatan operasional perusahaan. Jadi, simulasi posko dan pertolongan pertama ini sudah seperti transfer pengetahuan dari perusahaan ke warga,” tambahnya.
Ketua IAGI Maluku Utara Abdul Kadir D Arif menyatakan, simulasi posko serta pertolongan pertama tidak hanya sejalan dengan program utama Pemerintah Kota Ternate. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan ketangguhan kota. Ke depannya, diharapkan kelurahan lain di Ternate bisa melakukan kegiatan serupa. “Tentu saja, harus dikoordinasi oleh BPBD Kota Ternate sebagai lembaga teknis,” harapnya.
Ketua Bidang Penelitian Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Ternate Jefry Bemba menyebutkan, kegiatan ini perlu diapresiasi, dan digalakkan di Kota Ternate. Terlebih, PT Pertamina Patra Niaga DPPU Babullah memberikan perlengkapan pendukung keselamatan kebencanaan kepada warga. “Dengan kegiatan seperti inilah, kapasitas masyarakat dalam penanganan tanggap darurat benar-benar bisa ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara fasilitator Palang Merah Indonesia Kota Ternate Yamin Diadi menyampaikan, kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan di kelurahan lain di Kota Ternate dalam menghadapi bencana alam dan non-alam. “Hanya dengan begitu, sebelum korban dirujuk ke fasilitas kesehatan, warga benar-benar bisa memberikan atau mengadakan pertolongan secara cepat dan tepat,” tambahnya.
Lurah Tubo Roswita Soleman mengapreasi pemberian perlengkapan pendukung keselamatan kebencanaan, seperti tenda bencana, handy talk, sepatu boot, jas hutan dan lainnya. Pasalnya, sebelum adanya kegiatan ini, Kelurahan Tubo belum memiliki berbagai perlengkatan tersebut. Ia menyambut positif simulasi posko dan pertolongan pertama ini. Sebab, warga bisa terlibat langsung, dan akhirnya dapat memahami dan mempraktikkan apa yang sudah disampaikan para pemateri. “Semoga apa yang didapatkan warga ini ke bisa ditransfer ke masyarakat luas lagi,” katanya. Kelurahan Tubo dengan 18 RT dan 3 RW memiliki 2957 jiwa di mana satu RT merupakan daerah paling rawan bencana banjir lahar dingin. (*)

CEO Kabar Pulau