Aksi FPIK Unkhair di Hari Sumpah Pemuda
Salah satu persoalan yang cukup mengkhawatirkan di bidang lingkungan terutama di kawasan laut Pulau Ternate, adalah sampah. Lebih lebih untuk sampah plastik.
Hasil temuan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun Ternate menunjukan, sampah plastik yang diproduksi masyarakat Kota Ternate dan sekitarnya sudah sangat miris.
Saat aksi Coastal Clean atau pembersihan pantai yang digelar mahasiswa pecinta alam pesisir (Mapasir) dan dosen di FPIK Unkhair bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Kamis 28 Oktober 2021 di Pantai Kastela, Ternate. Dalam kegiatan ini mereka berhasil mengumpulkan sampah dari berbagai jenis yang beratnya mencapai 2,5 ton.
“Dalam gerakan coastal clean itu dari 2,5 ton sampah 1,8 ton diantaranya adalah sampah plastic. Banyaknya sampah dan luasan pantai yang dibersihkan, dapat dihitung setiap luasan satu meter pantai ditemukan 1 kilogram sampah plastic,” jelas Dekan FPIK Unkhair Dr Janib Ahmad.
Menurutnya, dari gambaran yang ada, kondisi sampah plastic yang masuk ke laut sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak hanya menganggu ekosistem dan biota laut tetapi juga moda transportasi antar pulau.
Aksi 28 Oktober kemarin, tidak hanya gerakan bersih pantai. Ada dua kegiatan lain yang berlangsung di Ternate dan Halmahera Selatan. Kegiatan itu adalah monitoring kondisi terumbu karang di sejumlah kawasan laut yang juga tempat wisata di Ternate serta menaman mangrove di Pulau Obi.
Untuk monitoring terumbu karang, sebelumnya FPIK bekerja sama dengan kementerian lingkungan hidup melakukan penanamn terumbu karang dengan menggunakan modul rangka spider. Penanaman yang dilakukan 2020 dan 2021 ini sudah mencapai di 500 modul rangka spider.
Menurut Janib, di tahun 2021 ditanam April lalu sebanyak 220 rangka spider yang pertumbuhnnya kurang lebih 82 persen bertumbuh baik. 220 rangka spider itu ditanam di kawasan laut Tobolo dan Kastela.
“Rehabilitasi terumbu karang ini adalah bagian dari menjaga dan melakukan mitigasi perubahan iklim. ,”jelasnya.
Sementara untuk penanaman mangrove di Obi Halmahera Selatan sebanyak 7200 pohon oleh mahasiswa di lahan seluas 6,8 hektar di desa Soligi yang dikerjakan bersama masyarakat.(*)
CEO Kabar Pulau