Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Kota Ternate dan Maluku Utara umumnya, agar selalu waspada dengan kondisi cuaca beberapa hari ini.
Kepala BMKG Ternate Joko Sumardiono melalui rilis yang dikirim ke Kabarpulau.co.id menyampaikan bahwa umumnya hujan ringan di sebagian besar wilayah Maluku Utara dengan potensi hujan sedang-lebat di wilayah Taliabu. Sementara Suhu Udara : 25 ⁰C – 32 ⁰C, Kelembaban udara : 70 – 90 %. – Angin : Barat daya – Barat Laut ; 05 – 20 km/jam.
Pihak BMKG turut mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Taliabu Utara dan Taliabu Timur pada pagi dan siang hari.
“Kami minta masyarakat selalu waspada terhadap kondisi gelombang tinggi mencapai 2,0 mete di perairan Halmahera Barat bagian utara, perairan Loloda, perairan Ternate, Batang Dua, perairan Morotai bagian utara, perairan Bacan, perairan Obi. Selain itu di Samudara pasifik Utara Halmahera bagian utara dan samudra Pasifik Utara Halmahera bagian Selatan serta Laut Halmahera.
Speedboat Tobelo- Morotai Sempat Hilang
Sementara itu dari Halmahera Utara dilaporkan sebuah speedboat yang biasa melayari rute Tobelo, Halmahera Utara-Daruba, Pulau Morotai hilang sejak Selasa (15/12) sore.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan speedboat bernama Nadjwa itu keluar dari Pelabuhan Tobelo sekira pukul 17.00 WIT dengan mengangkut 9 penumpang terdiri dari 7 penumpang dan 2 motoris serta menarik sebuah perahu fonae.
Pencarian dilakukan tim SAR gabungan sejak pukul 01.45 WIT. Kapal milik TNI AL dikerahkan bersama empat speedboat milik warga menyisir pulau-pulau terdekat di perairan Morotai.
Koordinator Tim Basarnas Korpos Marjun Dao kepada media di Pelabuhan Daruba mengatakan, telah berkoordinasi dengan TNI-AL untuk pencarian dengan jarak yang jauh.
“Kami dapat info dari suami salah satu penumpang bernama Hairil menyewa speedboat untuk membawa istri dan anaknya ke Daruba. Nah di dalam speedboat itu katanya ada dua orang lagi, berarti semua tujuh orang dan belum lagi ABK,” kata Marjun.
Marjun bilang sang istri sempat mengabarkan pada suaminya bahwa saat menuju Morotai speedboat yang ditumpangi dihantam ombak. Setengah jam kemudian, ditelepon lagi kondisi masih sama.
“Sempat saya bilang di suaminya kenapa tidak diarahkan kembali ke Pelabuhan Tobelo? Tapi dia bilang putus-putus suaranya. Ketiga kali dia istrinya, HP istrinya tidak aktif lagi. Di situ suaminya langsung bikin laporan,” jelas Marjun lagi.
Pihak keluarga juga menyewa empat speedboat yang untuk pencarian. “Kendaraan laut dari pihak keluarganya maunya pakai empat speedboat, tapi kita arahkan mereka pencariannya tidak bisa lewat pulau-pulau terdekat di sini. Karena sesuai prediski posisi mereka belum sampai menuju masuk ke Daruba. Jadi dengan kapal Angkatan Laut kita sama-sama cari, mungkin mereka akan menyisir ke jarak yang lebih jauh,” imbuhnya
Pencarian dengan kapal TNI AL Kal. Wayabula milik Lanal Morotai dipimpin Kapten P. Laut Junaidi didampingi Pasop Lettu P. Laut Ismail Rahaguna.
Pencarian dilakukan hingga pukul 06.13, Rabu (16/12). Kondisi terakhir pihak keluarga penumpang telah mendapat kabar dari ABK bahwa speedboat hilang kendali dan terapung hingga ke Desa Jara-Jara, Halmahera Timur. Salah satu speedboat sewaan dan kapal TNI AL langsung menuju Jara-Jara menjemput penumpang speedboat Nadjwa. (*)