Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kampung » Bobato Adat Kie Goya, Jaga Hutan untuk Anak Cucu

Bobato Adat Kie Goya, Jaga Hutan untuk Anak Cucu

  • account_circle
  • calendar_month Kam, 28 Okt 2021
  • visibility 273

Dikukuhkan  Saat Grand Launcing Suaka Paruh Bengkok

Peranan perangkat adat dalam menjaga hutan dan lingkungan di daerah ini sangatlah penting. Ini demi  menjaga hutan dari berbagai ancaman,  gangguan    sehingga  tetap lestari.  Salah  satu  perangkat adat itu adalah  Bobato Adat Kie Goya  di Kesultanan Tidore Maluku Utara. Bobato Adat Kie Goya atau dikenal dengan Bobato yang menjaga hutan dan alam itu memegang peran penting untuk  melindungi alam demi kelangsungan anak cucu di kemudian hari. 

Kegiatan pengukuhan Bobato Adat Kie Goya ini sendiri digelar  bertepatan dengan Grand Launching Suaka Paruh Bengkok  Selasa (26/10/2021)  di kawasan Suaka Paruh Bengkok desa Koli  Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Pengukuhan yang dilakukan langsung oleh Sultan Tidore H Husain Alting Sjah ini, berlangsung khidmat.   

Dalam pengukuhan  itu  ada 24 bobato adat yang berasal dari 22  desa di tiga kabupaten yakni Kota/kabupaten yakni Tidore Kepulauan, Halmahera Tengah,  dan Halmahera Timur yang juga merupakan wilayah kekuasaan  Kesultanan Tidore,  di mana   Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata berada.

24 Bobato itu masing-masing Agustinus Sidete Bobato adat Goya  desa Durian Oba, Matius Billo Desa Gosale, Dominggus Boeng Kelurahan Akelamo, Abdurasid Ishak Kelurahan Akelamo, Antonius Djumati Desa Koli, Mohtar Thaib Desa  Bale, Mahmud Kandari Desa Woda, Hasan Do Muhammad Kelurahan Payahe, Kader Haiyun Desa Kosa, Yordan Doter Desa Kobe, Ardianus Burnama Desa SawaiItepo, Kristofel Hasan Desa Kobe, Stefanus Manginsela Desa Sidanga, Habian Tiak Desa Lili,  Syamadani Siri Desa Wayamli, Watia Bulawa Desa Wayamli, Rauf Abubakar Desa Beringin Lamo, Bernadus Ubo Desa Geltoli, Haji Suaib Hi Hasan Desa Wayamli, Kora Urugares Desa Baburino, Syafrudin Yusuf Desa Dodaga, Syafrudin Ahadin Desa Bokimiake, Jem Pulola Desa Dowingi Jaya,  dan Joap Togo Desa Inola di Halmahera Timur.

Suaka Paruh bengkiok menjadi salah satu spot foto untuk pengunjung foto m ichi

Sebagaimana bunyi surat Keputusan Kesultana Tidore  tentang pengangkatan dan pengukuhan dalam jabatan Bobato adat kesultanan Tidore, bahwa menjaga dan merawat nilai nilai adat dan budaya sebagaimana peninggalan para leluhur, maka harus ada kelanjutan atau regenerasi  untuk mewarisi dan merawat kearifan local yang telah dwariskan demi menjaga keutuhan wilayah adat dan kelangsungan anak cucu di kemudian hari.  

Penetapan Bobato ini sendiri melalui hasil rapat dewan adat tertinggi Bobato Pehak Raha (empat Pihak) yang memutuskan dan menetapkan mengangkat, mengukuhkan dan memberikan gelar  sebagai bobato adat kesultanan Tidore  yang memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai fungsi jabatan yang diberikan oleh sultan.

Para bobato ini diberikan tugas oleh Sultan untuk membantu mengamankan  kawasan Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata  dan melaporkan bila menemukan adanya indikasi ancaman dan gangguan keamanan di kawasan hutan. Baik hasil hutan maupun satwa liar yang berada di wilayahya masing-masing.

Sultan usai pengukuhan, memberikan nasehat dan wejangan kepada para bobato yang telah dilantik. Menurutnya,  tugas dan tanggung jawab yang mereka emban tidak mendapatkan upah atau gaji dalam bentuk uang.  Apa yang dilakukan ini adalah bentuk macoou (pengabdian,red)   dari para bobato yang juga bentuk pengabdian hamba kepada yang maha kuasa dan alam. Menurut Sultan, karena pengabdian ini tulus maka  yang diharapkan adalah keridhaan dari yang maha kuasa demi untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan demi anak cucu di kemudian hari.  

“Tugas kita menjaga bumi ini untuk diwariskan kepada anak cucu pada 50 sampai 100 tahun ke depan, Jangan sampai suatu saat  kelak kita sudah tidak ada dan anak cucu menghujat kita karena meninggalkan warisan alam yang rusak,” ujar Sultan.

Warga beramai ramai mendatangi suaka saat dilakukan gran opening foto m ichi

Dia bilang lagi,  dalam tugas bobato kesultanan di Maluku Utara adalah Macoou yang berarti pengabdian tanpa batas. Ini  merupakan bentuk pengabdian terbaik kepada bangsa dan negeri ini.  Peran peran yang telah diambil masing masing orang untuk pengabdiannya itu tidak  hanya pada sang khalik tetapi juga  seluruh alam dan ciptaanya.    

Sementara saat  grand launcing suaka paruh bengkok yang turut dihadiri Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE)  Ir Wiratno,  turut memberi apresasi  atas dukungan  perlindungan alam yang diberikan pihak kesultanan Tidore. Menurutnya, untuk melindungi alam dan koservasi tidak bisa dikerjakan sendiri oleh KLHK tetapi butuh keterlibatan semua pihak. Salah satu yang yang paling penting adalah seperti perangkat adat yang ada di kesultanan ini.  Saat launching  bersama Sultan Sekda Provinsi Malut Samsudin Kadir dan  Wali Kota Tidore Kapten Ali Ibrahim itu,  Dirjen KSDAE juga menyerahkan  penghargaan bagi sejumlah pihak yang telah membantu banyak hal untuk  Balai Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata. “Hingga hari ini sudah ada 1808 penghargaraan diberikan kepada berbagai pihak yang bersama membantu gerakan konservasi dan perlindungan alam di Indonesia,” ujar Wiratno. 

Munawir salah satu pengunjung dari Ternate saat mencoba sensasi berjalan di atas canopy trail yang tingginya mencapai 10 meter di atas permukaan tanah

Selain itu ada juga bantuan modal bagi beberapa kelompok masyarakat di sekitar TNAL. Launcing suaka ini terbilang meriah karena secara bebas dikunjungi masyarakat desa sekitar  TNAL untuk menyaksikan dari dekat berbagai satwa burung  dan wahana yang ada di suaka ini.  (*)

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • “Super Blue Blood Moon” Waspadai Banjir ROB

    “Super Blue Blood Moon” Waspadai Banjir ROB

    • calendar_month Sel, 30 Jan 2018
    • account_circle
    • visibility 133
    • 0Komentar

    Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan pada  31 Januari 2018, akan terjadi Fenomena Super Blue Blood Moon atau Supermoon yang bertepatan dengan Gerhana Bulan Total. Posisi ini matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Kejadian Gerhana Bulan Total dapat diamati di sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena ini merupakan fenomena langka karena akan […]

  • Nelayan Lingkar Tambang KI IWIP Was-was

    • calendar_month Jum, 3 Nov 2023
    • account_circle
    • visibility 499
    • 0Komentar

    Wilayah Tangkapan Makin Jauh, Ikan juga Sulit Didapat Penulis Sofyan A Togubu/Wartawan Dari Sofifi menuju Kecamatan Weda Tengah Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara,  butuh waktu kurang lebih 3 jam 15 menit.  Lama waktu perjalanan itu jika menggunakan kendaraan roda empat. Sementara saya hari itu dengan sepeda motor, menghabiskan waktu tempuh kurang lebih 2 jam […]

  • Jumlah Pulau di Maluku Utara Bertambah

    • calendar_month Ming, 10 Sep 2023
    • account_circle
    • visibility 596
    • 1Komentar

    Dari 805 Jadi 1080 Pulau, Terbanyak di Halmahera Selatan Julukan negeri seribu pulau bagi Maluku Utara  benar adanya. Pasalnya jumlah pulau di daerah ini yang sebelumnya sesuai data resmi pemerintah hanya 805,   telah berubah menjadi 1080 pulau. Data ini berubah berdasarkan hasil revisi yang  dilakukan Badan Informasi Geospasial (BIG). Perubahan data jumlah pulau ini, juga […]

  • Serunya Kegiatan Halmahera Overland 4×4

    • calendar_month Sen, 18 Okt 2021
    • account_circle
    • visibility 148
    • 0Komentar

    Para peserta Hakmahera Overland 4×4 mengangkat batang kayu untuk membangin jembatan daruta agar bisa dilewati mobil yng mrtrks tumpngi, foto Dewahyudi

  • Penjahat Lingkungan Bakal Kena Sanksi Lebih Berat

    Penjahat Lingkungan Bakal Kena Sanksi Lebih Berat

    • calendar_month Rab, 31 Jan 2018
    • account_circle
    • visibility 150
    • 0Komentar

    Para penjahat lingkungan yang selama ini melakukan banyak kejahatan terutama merusak hutan  bersiap-spa mendapatkan sanksi berat. Direktorat Jenderal  Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PHLHK) bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) saat ini  bekerjasana  memerangi para pelaku tindak pidana kejahatan bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Bentuk kerjasama ini telah ditandatangani di  Gedung   Manggala Wanabakti Jakarta , […]

  • KPK: Kampus Harusnya Kawal Perusahaan Tambang

    • calendar_month Rab, 17 Nov 2021
    • account_circle
    • visibility 249
    • 2Komentar

    Sungai Wale di Halmahera Tengah yang terkontaminasi lumpur kerukan tambang PT BPN beberapa waktu lalu. foto M Ichi

expand_less