Pulau Mare Tidore Kepulauan yang menjadi pusat gerabah di Maluku Utara, segera dikembangkan menjadi pusat produksi jambu mente di Maluku Utara. Pihak Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ternate- Tidore berencana mengembangkan lahan hutan lindung di Pulau Mare ini dengan tanaman jambu mente.
Data Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ternate-Tidore menunjukan dari luas hutan lindung Pulau Mare 31,31 hektar, areal penggunaan lain 67,72 hektar dan hutan produksi dikonversi 153,98 hektar akan segera dilakukan penanaman secara menyeluruh di pulau ini.Pulau yang tidak lagi memiliki hutan perawan dengan pepohonan besar ini segera diubah menjadi salah satu pusat jambu mente di Tidore bahkan Ternate.
Kepala KPH Ternate–Tidore Ibrahim Tuhateru kepada kabarpulau Sabtu (2/11) mengatakan, kurang lebih ada 265 hektare akan ditanami jambu mente. Luasan ini selain ditanami jambu mente juga akan ditanami jenis kayu lainnya untuk menghijaukan pulau ini yang terlihat gersang dan penuh alang-alang itu.
Penanaman di pulau Mare ini menurut Ibrahim merupakan program rehabilitasi lahan yang akan dilakukan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Moloku Kie Raha. “Ini program BPDAS yang segera dikerjakan dalam waktu dekat,” jelas Ibrahim. Untuk rencana penanaman pihak KPH bersama BPDAS sudah turun ke Mare untuk bertemu masyarakat dan pemerintah setempat.
Sementara soal mengapa tanaman yang dipilih adalah jambu mente dan beberapa jenis tanaman kayu yang mudah tumbuh seperti kemiri, karena sesuai survey dan tanaman yang bisa hidup dan bertahan di Mare adalah tanaman ini. “Saat ini kita bisa lihat yang paling banyak itu adalah tanaman jambulang dan beberapa jenis tumbuhan perdu lainnya,” ujarnya. Selain program penanaman ini, ada juga akan dikembangkan Mare melalui program one village one commodity dari program dana desa yang saat ini sedang digulirkan. Program ini katanya akan segera bergulir di akhir 2018 ini.
Sekadar diketahui, kondisi pulau Mare sendiri agak gersang puncak gunungnya dan didominasi perdu dan ilalang. Di Bilarung Makota atau tempat bermain rusa warga setempat menyebutnya didominasi ilalang dengan jambulang (Syzygium cumini).
Jambulang adalah sejenis pohon buah dari suku jambu- jambuan dengan buah sepat masam. Dalam bahasa lokal Ternate dan beberapa daerah lain di Maluku Utara disebut jambula.
Sementara sesuai Data Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait pulau-pulau kecil menunjukkan, Mare adalah pulau berbatu yang sebagian hutan berubah jadi perkebunan. Sedang daerah landai untuk perkampungan.Pulau ini dulunya dihuni banyak rusa. Sayang seiring waktu rusa-rusa itu telah punah..
Jika mereka yang pernah menginjakkan kakinya di pulau ini, perjalanannya agak terhibur karena dari Puncak Mare pemandangan begitu indah. Kala memalingkan muka ke bagian timur terlihat laut indah dan Gunung Kie Matubu Tidore. Agak ke utara akan menyaksikan berjejer Pulau Maitara dan Ternate. Begitupun ke selatan , bisa melihat Halmahera memanjang dari utara dan selatan.Kala memandang ke barat bisa menyaksikan gugusan Pulau Moti Makian dan Kayoa seperti terapung- apung dari kejauhan.(ici)
CEO Kabar Pulau