Home / Kabar Kampung

Kamis, 8 November 2018 - 02:06 WIT

Di Mare akan Dikembangkan Jambu Mente

Pulau Mare Tidore Kepulauan  yang  menjadi pusat gerabah di Maluku Utara,   segera dikembangkan menjadi pusat produksi jambu mente di  Maluku Utara. Pihak Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ternate- Tidore    berencana mengembangkan lahan hutan lindung  di  Pulau Mare ini dengan tanaman jambu mente. 

Data  Kesatuan Pengelolaan   Hutan (KPH) Ternate-Tidore  menunjukan dari luas hutan lindung Pulau Mare  31,31 hektar, areal penggunaan lain 67,72 hektar dan hutan produksi dikonversi 153,98 hektar akan segera dilakukan penanaman secara menyeluruh di pulau ini.Pulau yang tidak lagi memiliki hutan perawan dengan pepohonan besar ini segera   diubah menjadi salah satu pusat  jambu mente di Tidore bahkan Ternate.

Kepala KPH Ternate–Tidore Ibrahim Tuhateru kepada kabarpulau  Sabtu (2/11) mengatakan, kurang lebih ada 265 hektare   akan ditanami jambu mente. Luasan ini selain ditanami jambu mente juga akan ditanami jenis kayu lainnya untuk menghijaukan pulau ini yang terlihat gersang dan  penuh alang-alang itu.

Penanaman di  pulau Mare ini menurut Ibrahim merupakan program rehabilitasi lahan  yang akan dilakukan  Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Moloku Kie Raha. “Ini program BPDAS  yang segera dikerjakan dalam waktu dekat,” jelas Ibrahim. Untuk rencana penanaman  pihak KPH bersama BPDAS sudah   turun ke Mare untuk bertemu masyarakat dan pemerintah setempat.  

Baca Juga  Ini Masalah Warga Pulau Kecil di Halmahera Selatan  

Sementara soal mengapa tanaman yang dipilih adalah jambu mente dan beberapa jenis tanaman kayu yang mudah tumbuh seperti kemiri, karena sesuai survey dan tanaman yang bisa hidup dan bertahan  di Mare adalah  tanaman ini. “Saat ini kita bisa lihat yang paling banyak itu adalah tanaman jambulang  dan beberapa jenis  tumbuhan perdu lainnya,” ujarnya. Selain program penanaman ini, ada juga akan dikembangkan   Mare melalui program  one village one commodity dari program dana desa yang saat ini sedang digulirkan.  Program ini katanya akan segera bergulir  di akhir 2018 ini.

Sekadar diketahui, kondisi  pulau Mare sendiri agak gersang  puncak gunungnya dan didominasi perdu  dan ilalang. Di Bilarung Makota atau tempat bermain rusa warga setempat menyebutnya didominasi ilalang dengan jambulang (Syzygium cumini).

Baca Juga  Ini Masalah Pembangunan di Pulau Makeang dan Kayoa

Jambulang adalah sejenis pohon buah dari suku jambu- jambuan dengan buah sepat masam. Dalam bahasa lokal Ternate dan beberapa daerah lain di Maluku Utara disebut jambula.

Sementara sesuai Data  Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait pulau-pulau kecil menunjukkan, Mare adalah pulau berbatu yang sebagian hutan berubah jadi perkebunan. Sedang daerah landai untuk perkampungan.Pulau ini dulunya dihuni banyak rusa. Sayang seiring waktu   rusa-rusa itu telah punah..

Jika mereka yang pernah menginjakkan kakinya di pulau ini, perjalanannya  agak terhibur karena dari Puncak Mare pemandangan begitu indah. Kala memalingkan muka ke bagian timur terlihat laut indah dan Gunung Kie Matubu Tidore. Agak ke utara akan menyaksikan berjejer Pulau Maitara dan Ternate. Begitupun ke selatan , bisa melihat Halmahera memanjang dari utara dan selatan.Kala memandang ke barat bisa menyaksikan gugusan Pulau Moti Makian dan Kayoa seperti terapung- apung dari kejauhan.(ici)

Share :

Baca Juga

Kabar Kampung

Kebun Sagu Dijual, Cadangan Pangan Warga Sagea Hilang (1)

Kabar Kampung

Warga Adat Sawai Halteng, Perda MA vs Omnibuslaw

Kabar Kampung

Safri Bubu, Pahlawan Konservasi Mamua dari Galela Halmahera

Kabar Kampung

Sisir Pulau dan Kampung Layani Warga

Kabar Kampung

Halua Kenari, Sumber Pendapatan Ibu-ibu Suma

Kabar Kampung

Ikan Ngafi dan Udang yang Terus Menyusut di Kao Halmahera

Kabar Kampung

Bencana Hidrometeorologi dan Kelangkaan Air Ancaman Paling Serius

Kabar Kampung

Bobato Adat Kie Goya, Jaga Hutan untuk Anak Cucu