Zenzi: Aktivis WALHI Selalu Mengedepankan Kerelawanan
Setelah melalui proses panjang, Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup (PDLH) Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Rabu (23/3/2022) dan Kamis (24/3/2022), akhirnya memilih dan menetapkan Faisal Ratuela sebagai Direktur Eksekutif (DE) WALHI Malut. Sementara Nursyahid Musa terpilih sebagai Dewan Daerah (DD). Proses penetapan direktur ekskutif dan dewan daerah ini dilakukan secara musyaarah mufakat setelah melalui proses pencalonan sebelum PDLH digelar. Proses pencalonan sendiri dilakukan sebelum PDLH dengan dibuka pendaftaran untuk direktur ekskutif dan dewan daerah. Ternyata hanya satu nama untuk DE yakni Faisal Ratuela.
Sementara untuk DD ada tiga calon yakni Nursyahid Musa, Hasmarani Nento dan Zafira Daeng Barang. Dari tiga nama ini kemudian ditetapkan Nursyahid sebagai ketua sementara Hasmarani Nento sebagai sekretaris dan Zafira sebagai anggota. Melalui proses itu, kemudian sesuai statuta WALHI mereka ditetapkan secara aklamasi.
Faisal saat menyampaikan pesan-pesan setelah ditetapkan sebagai DE menyampaikan terimaksih atas kepercayaan para kader WALHI dan anggota lembaga yang telah mempercayakan kepadanya memimpin untuk empat tahun ke depan (2022-2026). Dia juga menyampaikan bahwa tantangan 4 tahun ke depan cukup berat karena ada tantangan besar dalam penyelamatan lingkungan di tengah massivenya industry ekstraksi dan perampasan ruang hidup warga.
Pekerjaan ini katanya tidak hanya menjadi tugas ekskutif WALHI tetapi juga konsolidasi semua termasuk anggota lembaga di bawah WALHI. Ini terutama dalam mendrong upaya penyelamatan ruang hidup masyarakat pesisir dan pulau pulau kecil di Maluku Utara. “ Semua itu tidak terlaksana jika hanya dikerjakan ekskutif WALHI dalam kerja- kerja advokasi ke depan. Yang terpenting dalam advokasi ini ada dua hal yang perlu dilakukan.
Pertama mendorng penguatan internel lembaga dan kedua mendorong kampanye secara massif penyelamatan lingkungan di Maluku Utara. “Problem lingkungan di Maluku Utara yang perlu dintindklanjuti dan diseriusi. Banyak konflik terjadi 4 tahun terakhir harus menjadi perhatian. Untuk masalah masalah lingkungan yang belum diselesaikan pengurus sebelumnya perlu diseriusi juga,” katanya.
Sementara Direktur Eksekutif Nasional WALHI Zenzi Suhadi saat menyapaikan pesan penutup PDLH menyampaikan bahwa, proses yang berjalan cukup cair dan riang gembira. Namun demikian dalam menghadapi persoalan lingkungan ke depan bukan hal yang mudah. Kerja-kerja perjuangan untuk rakyat terutama mendukung ruang-ruang hidup masyarakat tetapi terjaga sangatlah berat.
“Warga banyak yang berjuang hidup dan mati mempertahankan ruang hidupnya ketika dirampas. Nah dalam menjalankan misi dan visi WALHI harus mengedepankan kerelawanan. Kita adalah harapan terakhir untuk generasi masa depan membedakan mana benar atau salah terkait pengelolaan lingkungan,”katanya.
Dia bilang lagi orang-orang yang berjuang dengan kerelawanan ini tidak banyak. Di sinilah rakyat punya pedoman. Begitu juga dalam proses pergantian estafet pimpan WALHI bukan hal mudah. Ada beban cukup berat. Tapi yaknilah sejarah WALHI akan selalu dicatat dan dikenang. Karena orang yang peduli seperti ini tidak banyak,” tutupnya. (*)
CEO Kabar Pulau