Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dilaksanakan oleh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun, di Desa Bobanehena Kecamatan Jailolo Halmahera Barat. Dalam PKM ini para dosen bersama masyarakat membuat pemetaan partisipatif jalur evakuasi bencana tsunami. Kegiatan pada Selasa (11/7/2023) lalu itu, sebagai bentuk literasi pengurangan resiko bencana untuk masyarakat.
Koordinator kegiatan Astuti Salim MPdSi menjelaskan, pembuatan peta ini sangat penting, karena merupakan bentuk antisipasi mengurangi kerugian akibat bencana tsunami. Dia bilang, Desa Bobanehena yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat dan berada di pesisir, berisiko terjadi tsunami. Terutama ketika gempa di laut Maluku tsunami bisa melanda Halmahera Barat.
Menurutnya, ketika terjadi tsunami menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Oleh sebab itu, perlu ada peta evakuasi tsunami agar dapat mengurangi dampak bencana yang terjadi. ”Peta jalur evakuasi ini dilaksanakan secara partisipatif. Sangat penting dalam mengantisipasi pengurangan kerugian akibat bencana,” katanya. Pembuatannya dengan bantuan masyarakat melalui Forum Group Discussion (FGD).
Astuti Salim dan timnya berharap kegiatan ini dapat mengurangi risiko bencana tsunami dengan mengetahui kelemahan serta meningkatkan kemampuan masyarakat. ”Pengabdian ini berfokus pada pencegahan sebelum bencana terjadi,” jelasnya.
Risky Nuri Amelia salah satu anggota tim, turut mengapreseasi respon positif dan keterlibatkan masyarakat bersama Kepala Desa Bobanehena. Masyarakat juga turut memberi dukungan penuh terhadap kegiatan PKM ini. ”Kami berharap masyarakat dapat memperoleh informasi jalur evakuasi tsunami dari peta yang dibuat,”ujarnya. Kegiatan ini juga, ingin mengetahui pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana tsunami. Karena itu mereka turut diminta mengisi daftar isian melalui kuesioner. “Ini cara untuk mengetahui seberapa paham masyarakat dengan bencana tsunami,” imbuhnya.(*)
Kesempatan itu masyarakat turut berharap kepada pemerintah baik daerah dan pusat memberikan support dalam hal mitigasi struktural. Seperti jalan untuk kendaraan bermotor menuju titik kumpul dan support dalam hal mitigasi non struktural seperti peningkatan kapasitas masyarakat terhadap bencana. Khususnya desa yang memiliki potensi bencana tinggi. (*)
CEO Kabar Pulau