Basirun (36) warga Daruba Morotai dihubungi kabarpulau.co.id dari Ternate Kamis (21/1) pukul 23.00 WIT mengaku, peristiwa gempa yang berpusat di Kota Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud sangat terasa di Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Dia mengaku karena kuatnya gempa itu turut membuat panic warga.
“Sangat terasa goyangan gempa malam ini. Memang pusat gempa di Talaud tetapi goayangannya terasa begitu kuat,” katanya.
Soal Gempa ini sendiri, sesuai rilis yang dikelurkan oleh Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pada Kamis, 21 Januari 2021 sekira pukul 21.23.08 WIT wilayah Laut Filipina diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,0.
Kepala Stasiun Geofisika Ternate ANDRI WIJAYA BIDANG, S.Si., M.Si bilang episenter gempabumi terletak di koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara di kedalaman 119 kilometer.
Dijelaskan jenis dan mekanisme gempabumi itu dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.
Dia bilang, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa, gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault ).
Dampak Gempabumi:
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ) , Manado, Bitung III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Bolaang Uki II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI ( Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang ) .
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi ini. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” katanya.
Hasil monitoring BMKG pada Kamis, (21/1 2021 pukul 21.39 WIT, belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
Pihak BMKG lantas mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Perlu ada pemerisaan memastikan bangunan tempat tinggal yang cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Masyarakat juga diimbau untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (*)

CEO Kabar Pulau