Home / Kabar Malut / Uncategorized

Selasa, 22 Agustus 2023 - 14:55 WIT

Halmahera Timur, Ayam Mati di Lumbung Padi?

Dua warga   cucu dan kakek asal dusun Rai tukur tukur mellihat lihat kendaraan yang lewat di hadapan mereka di jalan lintas Halmahera  Timur foto Criis Belseran

Dua warga cucu dan kakek asal dusun Rai tukur tukur mellihat lihat kendaraan yang lewat di hadapan mereka di jalan lintas Halmahera Timur foto Criis Belseran

Kaya Tambang, Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Tinggi

Pada November 2022 lalu, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  mengeluarkan sebuah rilis  yang sangat menyayat hati. Rilis  itu mengangkat kondisi riil  kemiskinan ekstrem masyarakat Kabipaten Halmahera Tmur. Tidak itu saja r mengungkap kondisi anak anak yang angka stuntingnya  sangat tinggi di seluruh wilayah Maluku Utara.  

Rilis itu juga menyebutkan  bahwa Kabupaten  Halmahera Timur adalah daerah dengan potensi tambang  terbesar dan tersebar di beberapa wilayah.Yakni nikel, magnesit, kromit, talk, batu gamping dan minyak bumi menjadikan Halmahera Timur sebagai kota tambang.

Tidak hanya hasil tambang, Halmahera Timur, salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara dengan ibukota di Kecamatan Kota Maba dengan luas wilayah sebesar 6.538,10 kilometer per segi ini juga penghasil kelapa dan cengkeh.

Kondisi salah satu rumah di Halahera Timur foto Cris Belseran

Kendati demikian, data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara punya Indeks Keparahan Kemiskinan pada 2020 sebesar 35 persen dan pada 2021 meningkat jadi 68 persen.

Baca Juga  Pogram Perhutanan Sosial (PPS) Mati Suri

Prevalensi stunting di Halmahera Timur  juga begitu.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 berada pada angka 32,7 persen. Jauh di atas angka nasional 24,4 persen.

Proyeksi penduduk di Kabupaten Halmahera Timur pada 2020 adalah sebesar 97.420 jiwa dan pada 2021 turun jadi 92.954 jiwa.

Peningkatan kemiskinan menjadi salah satu penyebab masalah anak stunting walaupun sebenarnya tidak semua orang miskin anaknya stunting. Namun sebagian besar stunting di Halmahera Timur disebabkan karena kemiskinan.

Pada 3 November 2022 lalu, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara  menggelar Diskusi Panel dan manajemen Audit Kasus Stunting di kabupaten  ini.

Waktu itu Wakil Bupati Halmahera Timur Anjas Taher mengatakan bahwa  diskusi Audit Kasus Stunting perlu dikawal pelaksanaannya, sehingga rekomendasi  yang dilahirkan dan disepakati  dapat digunakan  saat  Audit Kasus Stunting.

Kondisi dusun Rai Tukur tukur foto Cris Belseran

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego mempertegas bahwa perlu keberlanjutan yang terarah dalam penyelesaian kasus-kasus stunting di kabupaten Halmahera Timur. “Ini dijadikan pijakan awal untuk menentukan proses  Audit dilakukan.  Audit Kasus Stunting tahap II ini merupakan keberlanjutan atas apa yang telah disepakati  sehingga ada kesinambungan yang lebih terarah dan terukur saat pelaksaan Audit Kasus Stunting di lapangan.” ujar Renta Rego kala itu.

Baca Juga  Tradisi Orang Tobaru Tanam Padi Lokal

Menurut Renta Halmahera Timur merupakan Kabupaten yang memiliki  Angka Prevelensi Stunting tetinggi yaitu sebesar 32,7 persen, dan merupakan penyumbang angka stunting cukup tinggi setelah kabupaten Pulau Taliabu dan Kabupaten Halmahera Selatan, sehingga perlu intervensi khusus dari semua pihak yang terlibat untuk memanfaatkan dan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting secara konvergen.

Aktivitas pertambangan salah satu perusaahn di Halmahera Timur, foto Cris Belseran

Kabupaten yang memiliki Motto Limabot Fayfiye yang berarti ajakan dengan mengutamakan kebersamaan yang harmonis dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas di dalam kehidupan bermasyarakat itu, diharapkan mampu mengajak seluruh lintas sektor untuk melakukan konvergensi dalam rangka percepatan penurunan dan cegah stunting.(*)  

Share :

Baca Juga

Kabar Malut

Setahun Ribuan Kali Gempa Terjadi di Malut

Kabar Malut

Wilayah Kelola Hutan Oleh KPH Bertambah

Kabar Malut

Di Hari Bhakti Rimbawan, Diingatkan Jaga Hutan dan Perubahan Iklim

Kabar Malut

Kaya Tambang, Malut Primadona Investasi Asing

Kabar Kampung

Sagu, Pangan Lokal dan Identitas Warga Sagea (2)

Kabar Malut

Kayanya KKP Kepulauan Sula di Maluku Utara

Kabar Malut

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi

Kabar Malut

Cadangan Nikel Habis 6 Tahun Lagi