Rusak Parah, Dihantam Banjir dan Tertutup Longsor
Ruas jalan Bacan Timur dan Bacan Barat Utara Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara, atau lebih dikenal dengan jalan Sayoang-Yaba kondisinya sangat miris. Selain rusak parah dan nyaris putus, juga tertimbun longsor.
Di kilometer 7 ruas jalan milik pemerintah provinsi Maluku Utara tersebut, nyaris putus hingga sekira 20 meter. Jalan yang nyaris putus di ruas jalan itu karena dibangun mengikuti bantaran sungai Ake Rica yang longsor karena banjir.
Kondisi jalan sangat parah terlihat di kilometer 7. Selain itu di titik lain, akibat banjir yang terjadi, material pasir dan bebatuan naik di atas badan jalan. Kondisi ini menyebabkan akses masyarakat Kecamatan Bacan Barat Utara, dari Desa Yaba, Sidopo, Loit dan sekitarnya juga mengalami kesulitan. Kendaraan sangat kesulitan ketika melintas. Para sopir maupun pengendara harus ekstra hati-hati. Pasalnya kondisi jalan sangat mengancam keselamatan.
Di titik jalan tertentu, kendaraan yg melintas harus keluar dari badan jalan dan masuk ke semak belukar melewati badan jalan menghindari jalan rusak.
Di kawasan kilometer 7 juga ada 1 titik yang tertimbun longsoran tanah dari tebing di atasnya, belum dibersihkan hingga kini. “Longsoran ini baru terjadi di kala hujan baru baru ini,” jelas Nahrawai Rabbul warga Halsel yangs setiap saat melintasi jalan itu. Meski demikian, masyarakat tetap memaksakan melintasi jalan itu karena tak ada alternative atau ada ada akses jalan lain. Padahal titik jalan yang rusak itu sangat mengancam keselamatan warga.
Nahrawi yang juga warga Bacan Timur itu menuturkan, jalan tidak hanya berlubang dan becek serta tertimbun longsor, badan jalan yang longsor akibat banjir beberapa hari lalu juga sangat mengancam warga yang melintas. Bahkan ada ancaman terjadi longsoran susulan jika hujan lebat dan menimbulkan banjir.
“Yang miris karena sepanjang badan jalan Sayoang – Yaba ini dibangun di bibir sungai Ake Rica, maka cepat atau lambat, ruas jalan Sayoang-Yaba akan habis dihantam banjir,”keluh Nahrawi.
Dia bilang jika jalan Sayoang–Yaba sampai putus, dipastikan masyarakat Bacan Barat dan sekitarnya akan kembali seperti masa 30 tahun lalu. Terpaksa harus lewat jalur laut jika hendak ke ibu Kota Kabupaten atau sebaliknya. Jika begitu perjalananya membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang mahal.
Ruas jalan Sayoang – Yaba ini juga masih ada kurang lebih 13 KM yang belum diasapal yakni dari KM 22 sampai ke Desa Yaba ibu Kota Kecamatan Bacan Barat Utara. Jalan yang belum diaspal ini lebih parah kondisinya. Bahkan sudah pernah memakan korban kecalakaan lalu lintas.
“Kami sangat mengharapkan perhatan serius pemerintah provinsi Maluku Utara harus memperhatikan ruas jalan Sayoang – Yaba ini. Karena, jika ruas jalan ini bagus maka dapat membantu masyarakat Halsel khususnya di Bacan Barat Utara dan sekitarnya. Terutama mempermudah akses masyarakat mengangkut hasil pertanian dan komiditi penting lainnya.
Apalagi di ruas jalan ini ada ribuan hektar perkebunan kelapa, coklat, cemgkih dan pala milik warga Bacan Timur sehingga akses jalan ini sangat berarti dalam membantu aktivitas warga.
Sekadar diketahui, wilayah Ake Rica adalah kawasan pertanian yang sangat penting bagi masyarakat di Bacan Timur dan Bacan Barat Utara
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Maluku Utara Santrani Abusama dikonfirmasi via mesangger facebook mengaku, baru mendapatkan informasi tersebut. “Atas informasi ini segera ditindaklanjuti katanya. singkat
Sekadar diketahui proyek jalan Sayoang Yaba ini sempat bermasalah dan masih berproses di Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. (*)
CEO Kabar Pulau