Warga Lingkungan Ake Gaale Kelurahan Sangaji Kota Ternate Utara akan merayakan Hari Air Sedunia 23 Maret nanti dengan beragam kegiatan. Diawali dengan kegiatan Workshop Makin Cakap Digital pada Selasa (14/3/2023) malam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya memiliki pemahaman dan pengetahuan soal pemanfaatan dan penggunaan media social dan alat digital. Tidak itu saja, warga terutama kaum milenial di lingkungan Ake Gaale juga diberikan pelatihan singkat pembuatan konten untuk kampanye terutama bertepatan dengan Hari Air Sedunia yang diperingati warga sejak 2015 lalu itu.
“Workshop Makin Cakap Digital ini sebagai petanda dimulainya agenda Silaturahmi Akbar “Sangaji Pangge Pulang” atau Torang Orang Sangaji Bakudapa yang dihelat sebulan penuh hingga acara Halal bi Halal usai lebaran idul fitri nanti,” jelas koordinator Sangaji Pangge Pulang Abubakar Adam ST.
Memperingati Hari Air Sedunia ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan Sangaji Pangge Pulang. Rangkaiannya pada Sabtu nanti digelar parade atau konvoi motor menyambut Hari Air Sedunia oleh Komunitas Save Ake Gaale melibatkan masyarakat. Selain itu ada Sigofi Gam dan Sigofi Ake (bersih bersih kampung dan Air Ake Gaale).
Ketua Komunitas Save Ake Gaale Alwan M Arif memandu acara ini menjelaskan, agenda Hari Air Sedunia ini diperingati warga Ake Gaale berturut turut sejak 2015. Warga berpartisipasi penuh untuk kegiatan ini sebagai upaya, mengkampanyekan upaya penyelamatan air di Kota Ternate. “Ake Gaale menjadi ikon penyelamatan air di Ternate sekaligus Sangaji sebagai Kampung Air di Ternate,” jelas Alwan.
Agenda Sangaji Pangge Pulang ini juga akan dihelat kegiatan Kampung Ramadhan, salah satunya warga jualan kuliner khas Ramadhan dan kegiatan keagamaan lain dipusatkan di kawasan jalan Kepiting Kelurahan Sangaji.
“Seluruh rangkaian acara, puncaknya nanti di kawasan benteng Toloko. Agendanya dibuat ada konektivitas antara Ake Gaale, Benteng Toloko dan Pantai Sangaji,” jelas Abubakar.
Kesempatan itu dia turut mengingatkan literasi digital ini adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Seluruh aktivitas hidup manusia modern saat ini, sudah sangat bergantung dengan fasilitas ini. Karena itu semua orang mesti cakap digital yang mengarahkan pada pemanfaatan yang berguna membantu hidup manusia. “Soal digital itu sudah menjadi habit apa saja aktivitas manusia saat ini selalu memanfaatkan alat dan fasilitas ini. Karena itulah penggunanya harus cakap,” tutupnya.
Sementara Thamrin Ali Ibrahim yang juga Project Manager Gerakan Nasional Literasi Digital Provinsi Maluku Utara, menyampaikan bahwa ada 4 pilar membangun literasi digital harus dipahami oleh masyarakat. Yakni Digital Culture, Digital Skills, Digital Ethics, dan Digital Safety.
“Digital skill berkaitan dengan kemampuan individu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras, perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebhinekaan.
Sementara, digital ethics adalah kemampuan menyadari mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety sebagai kemampuan masyarakat mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital.
Kesempatan itu Thamrin turut menyampaikan dukungannya dengan agenda Sangaji Pangge Pulang yang sudah mulai dilaksanakan dengan workshop cakap digital tersebut. Bentuk dukungannya nanti melibatkan para konten creator ikut membuat berbagai konten untuk disebarluaskan.
Dalam workshop ini warga turut diberikan penguatan bagaimana cakap digital termasuk belajar bikin konten untuk media social dengan alat gadget atau smartphone. Konten Kreator Maluku Utara seperti Saya Ko dan Saya Kiri, bersama Sofyan Ansar atau biasa disapa Opan Jacky yang juga vidoegrafer handal Maluku Utara turut memberi materi terkait cakap digital ini. Termasuk pembuatan konten sekaligus mendorong anak muda jadi konten creator. Opan misalnya turut menjelaskan beberapa teori dasar memulai sebuah konten. Dari proses menemukan ide, pengambilan gambar hingga editing dan waktu ditayangkan ke public melalui media social.
“Kita sudah belajar teorinya nanti agendakan pelatihan berikut belajar bikin konten melalui gadget masing masing,” tutupnya.(*)
CEO Kabar Pulau