Home / Kabar Kota Pulau

Minggu, 13 Juni 2021 - 10:21 WIT

Kenalkan Kehati Malut Lewat Pameran Kehidupan Liar

Hari Keanekaragaman Hayati sedunia 22 Mei dan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2021 lalu ikut diperingati  sejumlah kelompok di daerah ini. Mereka adalah  komunitas anak muda Maluku Utara yang menyalurkan hobi fotografi kehidupan liar, bersama beberapa Lembaga lain yang concern terhadap isu keanekaragaman hayati. Komunitas itu adalah  Halmahera Wildlife Photography (HWP),  Kelompok Pencinta Satwa Liar Akejiri (KPSL-Akejiri)   dan Burung Indonesia. Peringatan itu   digelar  dengan   pameran  kehidupan liar  dan talkshow bertema “Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara”. Kegiatan  ini akan dilaksanakan   Senin, 14 Juni 2021  di Sofifi tepatnya di Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara.

 Ketua Panitia, Gazali Marasabessy menjelasakan   memperingati hari keanekaragaman hayati se-dunia dan hari lingkungan hidup se-dunia, tiga lembaga pemerhati isu lingkungan  yaitu Burung Indonesia, Halmahera Wildlife Photography (HWP), dan Kelompok Pencinta Satwa Liar Akejiri (KPSL-Akejiri) berkolaborasi  merayakan momentum ini bersama masyarakat dunia.

“Temanya  Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara. Tujuannya mengenalkan kekayaan dan keindahan keanekaragaman hayati  di Maluku Utara kepada masyarakat umum. Termasuk meningkatkan kepedulian dan rasa cinta terhadap keanekaragaman hayati Maluku Utara serta mendorong kesadaran sikap, perilaku dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak merusak habitat alami dari satwa liar di Maluku Utara,” jelasnya.

Dia bilang, ini juga bagian dari  meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran flora-fauna dalam kehidupan manusia.  Kegiatan ini juga  untuk mendukung sebuah agenda nasional yang diselenggarakan di Sofifi yakni  Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ)  dengan memperkenalkan keanekaragaman hayati Maluku Utara.  “Diharapkan  kegiatan ini dapat mendorong pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara serta pihak terkait mendukung pelestarian keanekaragaman hayati melalui peningkatan kebijakan lingkungan dan membangun Museum Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara.  

Baca Juga  PIT Diklaim Mampu Berantas IUU Fishing

Sementara  untuk  pameran Fotografi Kehati Khas Maluku Utara  merupakan pameran foto karya pemuda-pemudi yang bertemakan keanekaragaman hayati Maluku Utara. Foto-foto akan ditampilkan selama 3 (tiga) hari   14 – 16 Juni 2021.

Malut Rumah Kehati Dunia yang Terancam

Pembina HWP Akhmad David menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan karena menyadari betul Latar belakang  Maluku Utara dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya. Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu daerah kepulauan di Indonesia yang masuk dalam kawasan Wallacea. Kawasan Wallacea merupakan wilayah megabiodiversity di Indonesia. Kawasan ini dijuluki sebagai “Sepenggal Surga di Bumi” karena menyimpan keragaman hayati yang tinggi,”jelasnya.

Pada kawasan ini terdapat garis imajiner yang memisahkan secara zoogeografis wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan sebelah barat dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua di sebelah timur. Dia bilang  garis tersebut, flora-fauna di wilayah barat cenderung mirip dengan Benua Asia. Sedangkan spesies di sebelah timur dengan Benua Australia. Wallacea merupakan rumah bagi kehati dengan tingkat endemisitas sangat tinggi.  Provinsi Maluku Utara adalah daerah yang kurang lebih 80% daratanya merupakan hutan yang menyimpan berbagai kekayaan alam berupa kehati yang sangat tinggi nilainya.

Baca Juga  Ada Apa, Ikan di Pesisir Ternate Mati Mendadak?

Terletak pada kawasan Wallacea menjadikan Provinsi Maluku Utara sebagai rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang unik dan langka. Salah satunya, yaitu penemuan kembali Lebah raksasa-Wallace’s giant bee atau dikenal dengan nama ilmiah Megachile pluto di Halmahera pada Januari 2019 setelah terakhir kali dilihat pada tahun 1981. Maluku Utara merupakan wilayah yang menduduki peringkat 10 daerah EBA (Endemic Bird Area-EBA) terpenting di dunia berdasarkan jumlah jenis Burung.  Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara Sebaran Terbatas dengan jumlah 171 :  Daerah Maluku Utara dalam EBA ini mencangkup kelompok Halmahera yang terdiri dari pulau-pulau utama yaitu, Halmahera, Morotai dan Rau, Bacan dan Obi, serta jajaran pulau-pulau gunung api kecil yang memanjang utara – selatan di sebelah barat Halmahera. Sama halnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan Wallacea, Maluku Utara juga merupakan pusat kebudayaan yang sangat unik, dengan sumber daya alam melimpah menjadi bagian keseharian masyarakat. Namun, kekayaan ini menghadapi berbagai ancaman dalam pelestariannya, seperti perburuan, perdagangan dan kerusakan habitat akibat pesatnya laju pembangunan yang tak ramah bahkan destruktif. (*)

Share :

Baca Juga

Kabar Kota Pulau

Ada Apa, Ikan di Pesisir Ternate Mati Mendadak?

Kabar Kota Pulau

Sekolah Penggerak PAUD Akegaale Lepas Siswa  

Kabar Kota Pulau

Di Musyawarah IKAPERIK, Bahas Perikanan Malut dan Tantangan Era 4.0

Kabar Kota Pulau

Kala Pantai Kota Ternate Nyaris Habis karena Reklamasi

Kabar Kota Pulau

Butuh Aksi Nyata Bebaskan Laut Malut dari Sampah Plastik

Kabar Kota Pulau

Mengunjungi  Pantai Oma Moy Bacan yang Unik

Kabar Kota Pulau

Transportasi Sumbang 5 Persen Emisi Karbon

Kabar Kota Pulau

Ini Rekomendasi untuk Selamatkan Pulau Hiri