Home / Kabar Kota Pulau

Jumat, 24 September 2021 - 08:27 WIT

Keren,,,Ini Cara Bangun Kesadaran Lingkungan Kaum Muda

Perkumpulan PakaTiva Buka Kelas Belajar Kaum Muda Estuaria

Untuk membangun kesadaran kaum muda terhadap lingkungan dan dampak perubahan iklim yang makin mengancam saat ini, perlu dilakukan berbagai cara. Seperti dirintis Perkumpulan PakaTiva Maluku Utara      lembaga yang dua tahun terakhir ini melakukan kampanye  penyalamatan lingkungan dan  penguatan budaya local.  Lembaga yang telah tiga tahun berdri ini mengagas sebuah upaya cerdas  dengan membuka  Kelas Kaum Muda Estuaria.  Sesuai judulnya kelas ini akan memberikan pemahaman terkait laut dan kepulauan serta ekosistemnya.  

Koordinator Divisi Kampanye Perubahan Iklim dan Kaum Muda Perkumpulan PakaTiva,  Zafira Daeng Barang bilang,  kelas  Estuaria merupakan  sebuah upaya yang dilakukan untuk  meningkatkan kapasitas dan keterampilan kaum muda kepulauan. Terutama menyangkut  pemahaman ekosistem kepulauan sebagai sebuah  upaya minimalisir dampak perubahan iklim.

Kelas belajar in door dan out door ini   menyasar kaum muda terutama mahasiswa bukan tanpa alasan. Menurutnya, saran dominan yang didapati  terkait isu perubahan iklim dalam kegiatan hamper dua tahun ini adalah pentingnya memfokuskan aktivitas  serta peran kaum muda yang berbasis budaya, serta menggeliatkan kampanye media dengan sasaran kebijakan pemerintah, sekaligus membangun kesadaran masyarakat.

Baca Juga  Anak Muda Ternate akan Dapat Ilmu Gratis Soal Medsos

Harapannya  kelas kaum muda Estuaria ini dapat melahirkan kader, yang peduli lingkungan, beradat, juga dapat membantu penyelamatan ekosistem, dan kampanye di sector kota.

Menanam mangrove adalah bagian dari kerja kerja kaum muda ini setelah mengikuti kelas Estuaria, foto M Ichi

“ Ini adalah cara kita membangun kesadaran kaum muda. Kelas kaum muda estuaria ini akan dilaksanakan selama empat kali selama periode kerja 2021, dengan peserta sasar adalah kaum muda kampus dan perkotaan berjumlah 10 orang untuk sekali pelatihan, dengan pembagian lima perempuan serta 5 laki laki. Metode kelas akan dilaksanakan di luar ruangan, tepatnya di wilayah sasaran konservasi alam, dengan sistim 4 hari materi kelas, tiga hari praktek lapangan,” jelasnya.

Pemilihan metode luar ruangan, berdasar pada masukan kaum muda pecinta alam yang telah mengikuti proses rangkaian serial diskusi pecinta alam Paka Tiva pada tahun 2020  lalu, yang telah dilaksanakan sebanyak 15 kali putaran.

Baca Juga  Greenpeace: Wajib Lindungi Laut 30x30 2030

Dijelaskan, setelah mengikuti kelas estuaria, mereka akan disatukan dalam wadah kelompok kerja, dengan agenda seperti aksi bersih pantai, penanaman mangrove, serta pengkampanye milenial untuk perubahan iklim wilayah kepulauan.

Baginya  realita kondisi Maluku Utara hari ini  membutuhkan langkah taktis strategis yang terencana, dengan berlandas pijak yang kuat,untuk menggeliatkan kembali kepedulian terhadap kekayaan hayati dan keragaman budaya serta situs sejarah yang dimiliki daerah ini.  

“Kita menghadirkan juga akademisi serta instansi pemerintah BMKG, Dosen Kehutanan Universitas Khairun Ternate, sebagai narasumber. Sementara untuk menjaga dinamisasi,akan ada satu kepala kelas yang berasal dari akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.  Ada juga  instuktur dari Basarnas dan Dodoku Dive Center Ternatem,” katanya. (*) 

Share :

Baca Juga

Kabar Kota Pulau

Eksplore Wisata Bawah Laut dengan Try Scuba

Kabar Kota Pulau

BMKG: Awas Banjir dan Angin Kencang Mengintai

Kabar Kota Pulau

Ini Cara Komikus Muda Kalesang Ternate

Kabar Kota Pulau

Sampah dan Krisis Air Masalah Serius Ternate

Kabar Kota Pulau

Ekspor Cengkih Tidore ke Eropa, Dasar Hari Rempah Nasional

Kabar Kota Pulau

Ekspedisi Talaga Rano Halmahera Dimulai

Kabar Kota Pulau

Mengunjungi  Pantai Oma Moy Bacan yang Unik

Kabar Kota Pulau

Waspada, Cuaca Buruk Landa Maluku Utara