Sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Eco Enzyme, Orwil Ikatan Cendekiawan Muslim Se Indonesia (ICMI) Maluku Utara, dan Forum Diskusi Insan Cita (FORDISTA) menggelar diskusi membahas problem lingkungan yang kian hari kian ruwet di daerah ini.
Diskusi bertema, Permasalahan, Solusi dan Kebijakan Pengelolaan Ekologi di Kota Ternate ini dikemas dalam Diskusi Serial Collaborative Discourse yang merupakan serial dan salah satu rangkaian memperingati ulang tahun pertama komunitas eco enzyme pada 4 Februari 2023 lalu.
Diskusi ini menghadirkan Prof. Dr.Jubair Situmorang, M.Ag yang mengupas Ekologi dalam perspektif Teologi. Dr. Zulham Harahap,MA, memaparkan perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan serta M.Syarif Tjan Kabid pencegahan dan pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate dengan tema Mengatasi Mobilitas Sampah antar pulau, kasus Kota Ternate.
Diskusi selama 4 jam, yang dipandu oleh Syarifuddin Usman sebagai penanggungjawab acara dan pesertanya dari berbagai latar belakang profesi itu, ikut lahir banyak gagasan baru. Diantaranya tentang perlunya Eco Teologis dalam mengelola lingkungan ditawarkan Prof. Dr. Jubair Situmorang. “Eco teologis adalah bagaimana melibatkan imanensi dalam pembuatan kebijakan,” kata Jubair.
Selain itu juga perlunya merubah mindset masyarakat pentingnya lingkungan yang bersih, sehat dan asri dan tanpa sampah. “Mindset tersebut harus dimulai dari dalam keluarga, sekolah (lembaga pendidikan) dan juga di masyarakat,” jelas Syarif Tjan.
Sementara, Koordinator Eco Enzyme, Ishak Naser berharap diskusi ini ditindaklanjuti sehingga menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan ke Pemerintah Kota.
“Apakah pemerintah kota akan menggunakan rekomendasi tersebut, itu soal lain, terpenting, diskusi seperti ini harus menghasilkan sesuatu untuk kemaslahatan banyak orang,” katanya dalam opening statement acara diskusi.
Penanggungjawab Diskusi Serial, Syarifuddin Usman, bilang sedianya kegiatan ini dilaksanakan saat ulang tahun komunitas lalu. Namun karena Koordinator Eco Enzyme, sedang umroh sehingga baru dilaksanakan pada Jumat (24/2/2023) malam lalu.
Diskursus berkolaborasi ini menurut Ipink sapaan akrabnya, dijadwalkan akan berlangsung secara serial dengan tema, lingkungan, demokrasi dan civil society. “Untuk tema lingkungan telah dilaksanakan, sementara untuk tema demokrasi dilaksanakan 03 Maret, diskusi tema civil society dilaksanakan 10 Maret 2023. Lokasi acara dipusatkan di Café VOC, samping secretariat Komunitas Eco Enzyme, di dalam Benteng Oranje, depan museum rempah,” ujarnya. (*)
CEO Kabar Pulau