Home / Lingkungan Hidup

Senin, 7 Maret 2022 - 12:05 WIT

Obi Kaya Keanekaragaman Hayati

Ditemukan Cecak Jarilengkung  Jenis  Baru  Diberi Nama Papeda

Pulau-pulau di Maluku Utara ternyata kaya berbagai  keanekaragaman hayati. Di hutan- hutan pulau tersebut ditemukan beragam jenis flora dan fauna.

Terbaru  ditemukannya cicak jarilengkung yang diberi nama cicak papeda. Cecak ini ditemukan di Pulau Obi  di  daerah Kawasi yang saat ini hutannya gencar dieksploitasi  tambang nikel.

Cerita penemuan hewan ini pada awal Februari 2022 Adalah Awal Riyanto, Peneliti Zoologi  dari Museum Zoologicum Bogoriense di Pusat Penelitian Biologi Badan Riset Nasional dan Inovasi (BRIN). Dia bersama  timnya berhasil  mengidentifikasikan  cecak Jarilengkung jenis baru dari Kawasi, Pulau Obi.

Rilis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan cecak bernama ilmiah Cyrtodactylus papeda tersebut berasal dari spesimen  yang ditemukan pada 2016 dan 2018 oleh Fata H. Faz dari Institut Pertanian Bogor.

 “Secara genetik dan morfologi cecak ini mirip dengan spesies Melanesia yaitu  Cyrtodactylus papuensis. Bedanya terlihat pada ukuran tubuhnya yang lebih besar, baris sisik besar paha lebih dari satu baris, dan alur precloacal yang dalam pada jantan,” ungkap Awal.

Baca Juga  NGO Soroti Peluncuran Investasi JETP yang Tertunda

Awal menjelaskan, penyematan nama ‘papeda’ merupakan bagian iktiar untuk mempromosikan  atau mengenalkan keragaman kuliner nusantara ke dunia. Dalam hal ini papeda yang merupakan nama makanan tradisional dari Maluku dan Papua Barat yang terbuat dari sagu.

“Cecak ini dapat ditemukan pada vegetasi rawa bakau, pinus, dan hutan sekunder yang berasosiasi dengan semak belukar. Biasanya aktif  dan ditemukan di malam hari antara 30 cm sampai 3 m di atas tanah dan sebagian besar pada batang pohon,” imbuh Awal.

Analisis molecular mengindikasikan spesimen Cyrtodactylus dari Pulau Obi masuk dalam kelompok C. marmoratus grup. Populasi Cyrtodactylus dari Pulau Obi memiliki kekerabatan dekat dengan sample  C. papuensis dari Pulau Buru, Raja Ampat dan Selatan Papua Nuigini.

Baca Juga  Krisis Iklim Berdampak Serius bagi Anak Indonesia

Rata-rata ukuran panjang C. papeda mencapai 60,7 mm. Bagian dorsum cecak berwarna coklat muda. Memiliki pola dengan tujuh atau delapan tanda coklat gelap melintang sempit dan tidak beraturan antara ketiak dan selangkangan. Warna garis coklat tua memanjang dari bagian postnasal melewati mata dan berlanjut ke lubang telinga bagian atas. Sisi punggung ekor bengkok, di bagian dasar memiliki pita gelap menyempit, melebar saat ekor mengecil.

“Baik dalam keadaan hidup dan diawetkan, cecak ini memiliki warna yang sama.  Semua area berwarna coklat pucat dengan bagian dorsum bewarna abu-abu, krem, atau kuning kecoklatan, sedangkan supercilium dan canthus berwarna kuning keemasan,” tutup Awal.

Temuan Cecak Papeda, Cecak Jarilengkung Jenis Baru dari Pulau Obi ini ini telah diterbitkan dalam  Jurnal Herpetologica dan berbagai platform media termasuk media digitila.(*)   

Share :

Baca Juga

Kabar Kampung

Sungai Sagea Nasibmu Kini, Keruh Belum Usai   

Lingkungan Hidup

Selamatkan Air Tanah, Tanam Sagu dan Buat Sumur Resapan

Lingkungan Hidup

Untuk Ikan Lestari, AS Dukung Hentikan Illegal Fishing

Lingkungan Hidup

Pulau- pulau di Malut Kaya Sumberdaya Hayati

Kabar Kampung

Warga “Usir” PT Priven Lestari dari Gunung Wato-wato Halmahera Timur?

Lingkungan Hidup

Akademisi: Ancaman Ekosistem Halmahera Serius
Jamal pakai topi membantiu dokter hewan melakukan seekor nuri kalung ungu yang nanti dirawat di SPB foto Jalam Adam

Kabar Kampung

Kiprah Jamal Adam Jaga dan Rawat Paruh Bengkok    

Lingkungan Hidup

Air Laut Coklat Kemerahan, Ikan Mati dan Warga Was-was