Setelah dilaksanakan pembukaan dan seminar pada, Rabu (22/2/2023), maka pada Kamis (23/2/2023), para pihak menggelar Workshop Preliminary untuk mencapai Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Kegiatan hari kedua ini, merupakan tindak lanjut sosialisasi Indonesia’s forestry and other land USE (FOLU) Net SINK 2030 di Provinsi Maluku Utara. Workshop ini sendiri sebagai langkah awal untuk Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional.
Kegiatan yang dibuka kepala Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara H.M Sukur Lila, S.Hut., M.Si, dihadiri juga, Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dalam diwakili oleh Ir. Triyono Saputro, M.Si yang juga Kabag. PEHKT SEkdit PKTL.
Kepala Pusat SIPHB KLHK, UPT KLHK lingkup Provinsi Maluku Utara, KPH, Tenaga Ahli dari Perguruan Tinggi beserta serta nsur lainnya.
Dalam workshop itu ada beberapa pihak menyampaikan materi. Mereka masing-masing dari Dinas Kehutanan Provnsi Maluku Utara diwakili Sekretaris Dishut Malut Ahmad Zakih, menyampaikan tentang Program Pembangunan Kehutanan di Maluku Utara. Selain itu dibahas juga strategi Percepatan Penyusunan Rencana Kerja Indonesia’s FOLU Net sink 2023 oleh Ir. Triyono Saputro, M.Si sebagai Kabag. PEHKT Sekditjen PKTL). Juga Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah VI Manado menjelaskan tentang Peta Arahan Pelaksanaan Aksi Mitigasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Sementara para tim ahli dari IPB dan dua perguruan tinggi di Maluku Utara juga turut serta memberi masukan dalam workshop tersebut.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, saat membuka kegiatan workshp berharap Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah dan akademisi dapat bekerja bersama secara kolektif melalui aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi. Termasuk peran penting melindungi, melestarikan dan memulihkan alam dan ekosistem yang mampu memberikan manfaat untuk adaptasi dan mitigasi iklim sambil memastikan perlindungan sosial dan lingkungan.
“Workshop Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi antar stakeholder terkait data dan implementasi aksi mitigasi di tingkat Sub Nasional pada Provinsi Maluku Utara,” jelasnya.
Kegiata nini bertujuan untuk menyusun rencana kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat Provinsi Maluku Utara dengan melibatkan para pihak. Workshop ini diharapkan dapat memberikan masukan dan/atau materi kepada Tim ahli dan para pihak untuk segera melakukan penyusunan rencana kerja Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Maluku Utara. Termasuk diperoleh kesepakatan tata waktu dan target capaian sebelum Workshop ke 2.
Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dalam hal ini diwakili oleh Ir. Triyono Saputro, M.Si (Kabag. PEHKT Sekditjen PKTL), menjelaskan bahwa aksi mitigasi dilaksanakan sesuai dengan rencana operasional yang telah disusun. Sebagaimana surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Gubernur Maluku Utara yang mengharapkan Pemerintah Daerah dapat mendukung dan memfalisilitasi penyusunan rencana kerja FOLU Net Sink 2030 di Provinsi Maluku Utara.
Di tempat itu Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah VI Manado Victor Rantelembang menjelaskan, Peta Arahan Pelaksanaan Aksi Mitigasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan peta hasil yang ditujukan untuk dipergunakan sebagai referensi keruangan dari rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink. “Peta ini diperoleh dengan menggunakan tiga data utama dengan pemutakhiran dari beberapa peta tematik yang menggambarkan kondisi kekinian (updated) suatu wilayah yang sudah di tuangkan dalam Rencana Operasional (RO).
“Kehutanan dan lahan merupakan sektor yang memberikan sumbangan terbesar untuk pengurangan emisi. Sehingga, diiharapkan dengan program ini secara Nasional Tahun 2030 kita sudah memiliki emisi yang nol,” jelasnya.
Artinya, tingkat emisi itu sama dengan penyerapannya, atau penyerapan lebih besar dari emisi. Maka dari itu, pelaksanaan Workshop ini adalah tindak lanjut untuk penyusunan Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan workshop ini yaitu tercapainya daftar PIC Aksi Mitigasi, kesepakatan outline Renja, pencermatan lokus shp untuk kesepakatan kerja, dan tim kerja yang nantinya dapat bersinergi dalam tercapainya net sink 140 juta ton CO2e atau emisi negatif sebesar 140juta ton CO2e pada tahun 2030, mendukung net zero emmision sektor kehutanan, serta memenuhi target NDC yang menjadi kewajiban nasional Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan iklim global, dengan memperhatikan visi Indonesia yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR dan Enhanced NDC.
CEO Kabar Pulau