Warga Buat Komitmen Jaga Alam dan Kali Bersih
Beragam cara memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia RI ke 75 17 Agustus 1945. Salah satunya dengan menanam pohon di sempadan sungai. Sementara warga di mana lokasi penanaman berada, membuat komitmen tertulis bersama dengan pemerintah desa menjaga alam desa termasuk kali agar airnya tetap bersih.
Diinisiasi Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (ForDAS) Dukono Kabupaten Halmahera Utara, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Maluku Utara Ake Malamo Jumat (14/8).
Mereka melakukan kegiatan penanaman pohon bersama di Sempadan Sungai Desa Kali Upa, Tobelo Selatan tepi jalan dan pekarangan warga. Asisten I Sekda Halut mewakili Bupati Halut turut serta dan diramaikan pemerintah daerah, akademisi bersama warga desa setampat. Sekretaris Fordas Dukono Radios Simanjutak menjelaskan tujuan penanaman ini adalah merawat fungsi ekologis bantaran sungai Kali Upa melalui penanaman pohon. Kedua membangun kemitraan dan sinergitas para pihak untuk mewujudkan role model desa dan sungai perkotaan yang ramah lingkungan. Sementara pohon yang ditanam secara keseluruhan ada 3000 anakanterdiri dari matoa dan rambutan serta mangga dan tebubaya.500 pohon hias tebubaya ditanam di jalan-jalan desa kali upa dan 500 pohon mangga dan rambutan okulasi ditanam di pekarangan rumah. 1000 pohon ditanam di sempadan sungai
Sebelumnya Forum DAS Dukono bersama Pemkab Halut juga menyelenggarakan FGD Penyusunan Rencana Pengelolaan Danau (RPD) Galela. RPD ini digelar karena Danau Galela telah diajukan oleh Bupati Halmahera Utara sebagai Danau Prioritas Nasional II ke Kementerian LHK untuk dikembangkan ke program Pengendalian Kerusakan Perairan Darat (PKPD). Bupati juga telah menyusun Pokja Pengelolaan Danau Galela di akhir 2019.
Sekadar informasiKali Upa merupakan desa yang berada di Kecamatan Tobelo Tengah, Kabupaten Halmahera Utara. Penduduk Desa Kali Upa berjumlah 684 jiwa atau 184 kepala keluarga dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Desa ini memiliki sejumlah kekayaan keanekaragaman ekosistem alam, meliputi ekosistem hutan dataran rendah, sungai, mangrove, terumbu karang dan padang lamun. Berada dalam lokasi pinggiran kota Tobelo, potensi keanekaragaman ekosistem yang ada menghadapi tantangan saat ini dan kedepannya. Pertambahan jumlah penduduk yang akan diikuti dengan perluasan pemukiman serta pembangunan sejumlah infrastruktur pengembangan wilayah akan rentan menyebabkan degradasi terhadap ekosistem alam yang ada. Bentuk-bentuk degradasi ekosistem yang ada telah terjadi seperti penyempitan badan sungai dan kerusakan hutan mangrove. Oleh karenanya, penting dibangun kesadaran masyarakat Desa Kali Upa untuk menjaga lingkungan dan ekosistem yang ada dengan dukungan kemitraan para pihak.” Berangkat dari pemikiran tersebut di atas, Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FORDAS) ‘Dukono Halmahera Utara bersama Pemerintah Desa Kali Upa, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Ake Malamo dan Program Studi Kehutanan Universitas Halmahera melaksanakan Penanaman Bantaran Sungai/Kali Upa. Selain itu ada juga Dialog dengan tema “Membangun Kali Upa Sebagai Desa Yang Ramah Lingkungan,” jelas Radios . Kegiatan ini juga bagian dari menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun.
Sebelumnya, pemerintah dan masyarakat desa Kali Upa membuat komitmen bersama secara tertulis yang isinya mewujudkan desa yang ramah lingkungan, membangun perkampungan yang asri, sungai yang jernih dan pantai yang bersih. Mereka juga berkomitmen bekerjasama satu sama lain dilandasi keskhlasan untuk merawat alam secara baik. Komitmen diserahkan dan dibacakan bersama oleh warga. (*)
CEO Kabar Pulau