Kawasan Pasir Putih di Morotai Tertutupi Sampah
Pulau-pulau di Maluku Utara saat ini sangat terancam dengan sampah. Terutama sampah yang masuk ke laut dan kemudian kembali ke pantai. Ada beragam jenis sampah ditemui di tepi pantai. Plastic terutama kantong kresek, botol bekas minuman, sachet berbagai makanan ringan dan beragam kebutuhan lainnya. Tidak itu saja ada kayu bahkan batang pohon dan berbagai alat rumah tangga.
Di laut sejumlah pulau saat ini, mengapung bahkan ada yang sudah terdampar berbagai jenis sampah. Sebagian bahkan telah terdampar dan menutupi kawasan pantai. Di Ternate sendiri bisa disaksikan setiap saat di kala selepas hujan lebat air dari kali mati dan selokan yang menuju ke laut dipenuhi beragam jenis sampah. Begitu juga di pulau sekitarnya seperti Tidore, Maitara, Mare Moti Makean dan masih banyak pulau lainnya. Sampah laut ini menjadi masalah paling pelik.
Terbaru terjadi di Pulau Morotai Kabupaten Pulau Morotai. Beberapa waktu belakangan ini kawasan pesisir pantai Desa Juanga, di Kecamatan Morotai Selatan (Morsel), ditutupi berbagai jens sampah dari plastic, kayu bahkan alat rumah tangga. Jenis sampah organik dan non organik itu, berserakan di kawasan pantai berpasir putih yang dulunya (2014,red) bersih karena dijadikan lokasi Sail Morotai.Tumpukan sampah tak hanya di kawasan pelabuhan fery, sampah juga bertebaran hingga ke pesisir Pantai Army Dock.
Diduga kuat sampah yang bertebaran di pantai dan perairan itu merupakan kiriman dari laut pasifik dan laut Halmahera. Pasalnya, sampah ini muncul di kala gelombang tinggi dan musim hujan.
Beberapa warga Juanga terlihat mengais dan mengumpulkan sejumlah sampah plastic bekas yang masih bisa dimanfaatkan. Hawania salah satu warga Juanga ditemui Kamis (17/11/2022) siang mengaku fenomena membludaknya sampah ini Ia baru saksikan dan ikut mengumpulkan sampah yang masih bisa dimanfaatkan itu.
“Kita dapatkan sampah yang didominasi plastic ini terdampar pada pagi hari. Sampah ini tersebar dari Kampung Juanga hingga kawasan Pelabuhan Feri,” kata Hawania.
Dia mengaku, baru kali ini melihat banyaknya sampah berserakan di pesisir pantai Morotai ini.
“Kami kaget juga melihat sampah yang terdampar begini banyak. Sampah ini dilihat saat pagi ini,” ujar dia.
Soal banyaknya sampah plastic yang bertebaran di laut Morotai ini, menurut akademisi Universitas Pasifik (Unipas) Morotai Muhammad Reza Kusman sebenarnya karena kurang perhatian dari pemerintah. Terutama terkait sampah plastic yang dibuang ke laut.
Dosen Prodi Teknik Lingkungan itu menjelaskan, fenomena sampah organik dan anorganik yang banyak mengapung dan terdampar ini sering menjadi masalah di perairan. Baik laut maupun sungai. Menurut dia, biasanya masalah sampah yang muncul seperti saat ini adalah sampah kiriman dari pulau terdekat, atau tempat usaha atau sampah domestic. Nah dalam persoalan ini, pengelolaan sampah sebenarnya dasarnya pada kesadaran serta kebiasaan orang membuang sampah. Jika warga atau masyarakat membuang sampah ke pantai maka akhirnya sampah itu terbawa ke laut dan kemudian kembali lagi dan didaptakan orang lain. “Sampah kiriman itu seperti bom waktu,” katanya.
Dia bilang, cuaca di wilayah Morotai yang ekstrim beberapa hari terakhir, di mana sering turun hujan lebat ditambah kondisi angin dan pasang surut air laut, ikut membawa sampah yang dibuang ke laut di berbagai tempat terdampar di daerah Juanga ini.
Dia lalu usulkan dalam kasus ini harus ada riset menyangkut problem lingkungan yang dihadapi saat ini terutama masalah sampah plastic yang masuk ke laut. Riset itu dilakukan Pemerintah Daerah melibatkan tokoh masyarakat, LSM dan akademisi agar hasilnya bisa ditindaklanjuti dengan program yang nyata dan bermanfaat.
“Perlu memanfaatkan fasilitas Pemerintah untuk peduli pada soal lingkungan. Selain itu harus ada perencanaan yang matang karena menjaga lingkungan bukan angan- angan tapi tindakan,”kata
Muhammad Reza.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Morotai Siti Samiun Maruapey S.Hut mengatakan, belum lama ini DKP sudah melakukan pembersihan. Namun dengan munculnya sampah yang kembali memenuhi pantai ini mereka akan kembali membersikan. “Kami segera turun untuk membersihkan tepi pantai yang dipenuhi sampah tersebut. Akan menjadi agenda kegiatan bersih bersih di lokasi eks-Sail. Untuk warga dan stakholder yang mau gabung dipersilakan,”tutupnya. (*)
CEO Kabar Pulau