Home / Kabar Kampung

Kamis, 29 Oktober 2020 - 13:18 WIT

Sisir Pulau dan Kampung Layani Warga

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim relawan dalam kegiatan ekspedisi Maluku di  Gane

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim relawan dalam kegiatan ekspedisi Maluku di Gane

Lakukan Penyadartahuan Covid-19 dan  Periksa Kesehatan Warga

Sejak 22 Oktober 2020 lalu tim EcoNusa Indonesia menggelar ekspedisi Maluku  menggunakan kapal phinisi wisata bernama Kurabesi Explorer. EcoNusa sendiri adalah sebuah lembaga nirlaba berbasis di Papua dan saat ini banyak mendorong berbagai inisiatif lokal untuk perlindungan alam dan konservasi di wilayah timur Indonesia.

Mereka  mengawali perjalanan   dari  Sorong Papua Barat sempat singgah sebentar ke Pulau Kofiau   selanjutnya menuju Desa Gane Dalam,  Pulau Sali, Samo,  Posi-posi dan  Gumira di Gane Barat Utara.  Ada yang menarik dari perjalanan ekspedisi ini. Pasalnya, tim berjumlah 22 orang itu tak sekadar melakukan ekspedisi dan wisata. Sebab dalam perjalanan ini mengikutkan tim  untuk melakukan pelayanan kesehatan,  juga tim pencatat dan perekam berbagai peristiwa yang ditemui dan disaksikan di lapangan.

Untuk tim kesehatan misalnya, mereka memiliki misi mulia yakni menyampaikan   penyadartahuan kepada warga tentang bahaya yang ditimbulkan virus Covid-19 di daerah pesisir dan pulau  serta desa terpencil Tidak itu saja di mana tempat yang mereka singgahi  ikut diberikan pelayanan kesehatan gratis. Bahkan dilakukan pelayanan pemeriksaan   serta  obat pada mereka yang sakit.   

Aksi memberi penyadartahuan ini dimulai dari Gane Dalam dilanjutkan ke Pulau Sali di  Halmahera Selatan.  Di Samo, Posi- posi dan Gumira Gane Barat Utara juga sama dilakukan pelayanan untuk warga. Antusiasme  cukup luar biasa. Warga mendatangi tempat  kegiatan, selain menyaksikan beragam atraksi yang ditunjukan dalam acara festival kampong pesisir, juga   memeriksakan kesehatan mereka ke dokter yang  menjadi relawan yang dibawa  tim ekspedisi.  Di  desa-desa  ini warga  mendapatkan pemeriksaan dan pelayanan obat.  Aksi ini mendapatkan simpati warga. Warga yang mendapatkan pelayanan merasa bersyukur karena pelayanan pemeriksaan secara gratis dan  berbagai obat juga mereka dapatkan.   Kedatangan tim ini bersamaan dengan kegiatan Festival Kampung Pulau dan Pesisir yang dilaksanakan di desa desa tersebut.

Penyadartahuan bahaya Covid-19 kepada warga Desa Gumira Gane Barat Utara

“Jarang ada pelayanan kesehatan gratis dilakukan seperti ini.  Kita sangat bersyukur ada kegiatan seperti ini bisa membantu masyarakat terutama mereka yang sakit maupun maupun yang mau memeriksakan kesehtannya,” kata Adi Hasyim warga Samo  usai memeriksakan kesehatannya. Begitu juga dengan pelayanan yang dilakukan di desa Posi-posi warga begitu antusias memeriksakan kesehatan maupun mendengarkan penyadartahuan tentang bahaya covid-19.

Baca Juga  Pakativa - Dinkes Lakukan Penyuluhan Kesehatan

Untuk pemeriksaan kesehatan sendiri misalnya cek darah, cek kolesterol dan cek kejiwaan serta konsultasi kesehatan.  Pemeriksaan kesehatan gratis ini sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mengingatkan masyarakat tentang wabah covid-19. Pemeriksaan kesahatan  yang i dilakukan oleh  tim medis,  dipimpin  dr. Lalu Rahmat Yuanda Aji  yang  bi asa   disapa  dokter Nanda  itu bersama   Destyana, relawan perawat yang ikut dalam ekspedisi ini. Keduanya ikut memberikan penyuluhan dan penyadartahuan   mulai dari sejarah Covid,  bahaya  dan   pentingnya menjaga kebersihan  diri di situasi pandemic saat ini.

Nanda misalnya menjelaskan mengapa harus memakai masker, menjaga jarak  dan  selalu mencuci tangan. Penjelasannya  sederhana dan mudah dipahami oleh warga yang mengikuti penyuluhan. “Kita menyampaikan secara sederhana  apa bahaya dari COOVID sehingga warga bisa paham dan menjalankannya,” jelas Nanda. Dalam penyuluhan ini juga   warga turut mempertanyakan  berbagai hal menyangkut  wabah covid ini. Misalnya sejarah Covid yang lahir 2019 di Wuhan China. Sebenarnya Covid juga adalah turunan dari virus virus sebelumnya misalnya Sars dan mers. “Kalau orang naik haji  diberikan   suntikan vaksin mers itu  turunannya covid,” ujar dokter nanda saat memberikan penyuluhan.

Warga desa Samo Gane Barat Utara turut membantu tim mendata warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan

Warga juga turut  mempertanyakan benar tidaknya bahaya dari virus yang saat ini menghebohkan dunia itu. Termasuk misalnya beredar informasi  adanya anti covid dengan hanya berjemur. Soal kebenaran virus ini Nanda menjelaskan  bahwa benar. Ada dan banyak, bahkan menimbulkan korban jiwa  tidak sedikit. Bahkan sampai saat ini masih terjadi di Indonesia.  Salah seorang warga Samo Rusna Kasim, mengaku, kegiatan seperti ini belum pernah ada di Kampung Samo. “Kami  mendapat informasi tentang bahaya Covid-19 hanya dari berita TV dan pemberitahuan  saat kami  ke Ternate,” katanya.  Laher Eko, salah seorang warga  yang ikut   dalam penyuluhan  mengaku, penjelasan  yang diterima masyarakat virus dan penyakit ini sangat minim. Karena itu dengan penyuluhan ini sangat berguna. Dalam pemeriksaan kesehatan warga  banyak keluhan dari warga   dominan terkena low back pain (LBP) atau sakit punggung akibat sering membawa beban terlalu berat. Selain itu, banyak juga yang terkena ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) akibat sering menghirup asap kayu bakar.  “ISPA dan Covid-19 sempat membingungkan masyarakat sebab gejala keduanya serupa. Namun, penyuluhan kesehatan yang  ini membuat masyarakat  mulai memahami  sehingga mereka lebih waspada,” kata Nanda.   

Baca Juga  Ini Cara Menyiapkan Warga Adaptif Ketika Bencana (1)
Kurabesi Explorer yang digunakan tim ekspedisi Maluku

Sebelumnya, Direktur Eksutif Econusa Bustar Maitar yang ikut serta dalam ekspedisi ini menjelaskan, dia bersama Tim EcoNusa telah memulai perjalanan  menjangkau kampung- kampung terpencil di pesisir dan pulau-pulau.  Misi   perjalanan ini adalah saling memberikan dukungan dan semangat bersama masyarakat akibat dampak COVID-19.

Dia bilang COVID-19 bukan saja tentang virus  yang menakutkan itu, tetapi ada dampak lain yang ditimbulkan. Terutama ekonomi dan ancaman ketahanan pangan. Ini  misi perjalanan kedua  lebih banyak terfokus di Maluku Utara dan Maluku dengan pulau-pulau kecil. Sebagian dari kampung-kampung ini  terpencil yang mungkin paling terpencil di wilayah ini.  Sebagian di antaranya kampung- kampung yang  wilayah hutannya paling terancam karena ekspansi pembukaan perkebunan skala besar dan tambang.  Seluruhnya adalah kampung- kampung yang  minim fasilitas kesehatan  atau bahkan tidak ada sama sekali.

Dari Sorong Papua Barat menggunakan Kurabesi Explorer  yang memiliki fasilitas memadai  di dalamnya ada sukarelawan   dokter,   perawat,  ahli dokumentasi,  dan  dibantu 11 crew kapal. 

Menurut Bustar  ada banyak orang di luar sana, terutama yang jauh dari fasilitas kesehatan atau  fasilitas pendukung lainnya, butuh sentuhan. Mereka adalah kelompok rentan yang perlu mendapatkan dukungan. Walaupan jauh dari “kerumunan virus” tetapi sekali mareka terpapar taruhannya adalah nyawa sekampung karena minimnya fasilitas. Saat ini selain Virus Corona, ekonomi juga terdampak signifikan, mereka tidak bisa dengan leluasa lagi menjual hasil-hasil produksi mareka. (*)  

Share :

Baca Juga

Kabar Kampung

Warga Hasilkan Produk Pangan dari Sagu dan Enau

Kabar Kampung

Sungai Sagea Nasibmu Kini, Keruh Belum Usai   

Kabar Kampung

KTH Woda Oba Tidore Kepulauan Kirim Damar ke Surabaya

Kabar Kampung

Bangun IPAH di Pulau Kecil dan Terluar

Kabar Kampung

Ini Cara Antisipasi Stok Pangan Saat Pandemi

Kabar Kampung

Melihat Festival Kalaodi, dan Pekan Lingkungan Hidup P3K

Kabar Kampung

Halua Kenari, Sumber Pendapatan Ibu-ibu Suma

Kabar Kampung

Gane Dihantam Abrasi Parah dan Kesulitan Air Bersih