Home / Ragam

Kamis, 23 Februari 2023 - 21:38 WIT

SMART Patrol Tools Perlindungan dan Pemantauan Biodiversitas

Sesuai Dokumen Rencana Aksi dan Strategi Biodiversitas Indonesia 2015-2020,  Indonesia  memiliki keunikan geologi dan ekosistem. Hal ini yang menyebabkan endemisitas satwa liar menjadi tinggi. Endemisitas jenis satwa liar ini tertinggi di dunia untuk kelas burung, mamalia, reptil dan amfibi.

Satwa liar endemis Indonesia diperkirakan berjumlah masing-masing 270 jenis mamalia, 386 jenis burung, 328 jenis reptil dan 204 jenis amfibi. Satwa liar sendiri memiliki peran ekologis penting di kawasan hutan, antara lain membantu penyebaran biji tanaman untuk regenerasi hutan, membantu proses penyerbukan bunga secara alami dan mempertahankan keseimbangan rantai makanan. Namun, keberadaan satwa liar tersebut di ekosistem tidak luput dari ancaman kepunahan. Ancaman terbesar  satwa liar di ekosistem   adalah  hilangnya habitat.

Terkait persoalan ini Belantara Foundation membahasnya dengan melibatkan berbagai pihak dan pakar dengan menggelar Training-Webinar SMART Patrol secara hybrid (daring dan luring) pada Kamis (23/02/2023).

Sekadar diketahui SMART Patrol merupakan tools berupa aplikasi database yang digunakan untuk mendukung pengelolaan kawasan konservasi berbasis resort. Aplikasi in  dipergunakan untuk mengelola database terintegrasi secara langsung dengan kegiatan petugas di lapangan.

Daring melalui zoom dan live streaming youtube Belantara, sementara luring diadakan di Auditorium Gedung Rektorat Universitas Pakuan, Bogor. Pelatihan ini dikemas  dalam kegiatan bernama Belantara Learning Series Eps.6 dengan tema SMART Patrol berkolaborasi dengan Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, LPPM Universitas Pakuan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas dan Forum HarimauKita.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna mengatakan kegiatan ini bertujuan mengenalkan serta menunjukkan keunggulan sebuah alat atau sistem monitoring dan perlindungan biodiversitas yang efektif mengadopsi manajemen adaptif, kepada mahasiswa, praktisi, jurnalis, pemerintah, dan sektor swasta yang berminat untuk mengaplikasikannya di lapangan.

Baca Juga  Selustrum Lara Pesisir dan Pulau Kecil di Malut  


Dolly yang juga​​ merupakan Ketua LPPM Universitas Pakuan menyebutkan bahwa diperlukan kolaborasi para pihak mulai dari pemerintah, universitas/akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan sektor swasta, serta pemangku kepentingan  dalam upaya perlindungan dan pemantauan biodiversitas yang menjadi kekayaan bumi Indonesia.

“Metode Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) hadir dan memberikan harapan baru bagi terlestarikannya keanekaragaman hayati yang ada di negara kita,” katanya.

 Pihaknya bersama Belantara Foundation berharap pelatihan SMART Patrol ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi tentang praktik terbaik dalam upaya perlindungan dan pemantauan biodiversitas yang efektif dengan SMART Patrol

Dalam kegiatan itu  Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, M.Si. mengungkapkan Balai Besar TNLL berkomitmen terus melakukan penguatan dan peningkatan sumber daya pada tingkat resort yang meliputi penguatan personil (terutama Polisi Kehutanan, Pengendali Ekosistem Hutan, dan Penyuluh Kehutanan) dan sarana pengelolaan.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat implementasi Resort Based Management (RBM) dalam sistem pengelolaan kawasan TNLL yang lebih efektif dan efisien melalui manajemen data kawasan dengan peranan besar pada tingkat resort/tapak serta mendukung sistem informasi berjenjang pada struktur Balai Besar TNLL”,  ujar  Titik.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Universitas Pakuan, Prof. Dr. Eri Sarimanah, M.Pd. menyebutkan akademisi dan perguruan tinggi memiliki kewajiban melaksanakan “Tridarma Perguruan Tinggi”, yaitu Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat atau PKM.

Baca Juga  Liberika Bacan, yang Tersisa dari Warisan Belanda

Sesuai tugas dan fungsinya tersebut, akademisi diharapkan dapat membantu dalam mengarusutamakan isu-isu terkait biodiversitas di Indonesia, baik dari segi keunikan, manfaat serta cara melestarikannya dengan melakukan kegiatan edukasi dan penyadartahuan kepada masyarakat luas atau “awareness”, yang salah satu langkah nyatanya dapat diselaraskan dengan kegiatan PKM, KKN, maupun program MBKM.

Sementara, Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, Haidir, S.Hut, M.Si., mengatakan, pengelolaan dan memperbarui data kondisi kawasan hutan dan biodiversitas merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan taman nasional. Dengan sistem monitoring dan basis data yang baik, dapat menjadi refleksi dan memberikan masukan dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan.

“Untuk melakukan pengelolaan data khususnya data hasil berbagai kegiatan di lapangan, saat ini telah dikembangkan sistem SMART yang relatif mudah untuk dipergunakan dan direkomendasikan sebagai salah satu skema dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi”, tandas Haidir.
Ketua Forum HarimauKita, Drh. Erni Suyanti mengatakan SMART merupakan salah satu alat yang mudah dan murah untuk digunakan sebagai alat pengumpulan, penyimpanan, dan analisa data biodiversitas. Sebagai alat yang tidak berbayar (gratis), SMART memberikan paket lengkap untuk dapat digunakan dalam memperkuat pengelolaan data bodiversitas dengan baik.
“Semoga  pelatihan SMART Patrol ini, semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan data untuk menyusun perencanaan dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat sasaran dalam perlindungan dan pemantauan biodiversitas. Forum HarimauKita siap berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pengelolaan data yang baik, terutama data monitoring harimau dan ancamannya, agar kualitas dan pengelolaan data biodiversitas semakin maju”, tutup Erni.

Share :

Baca Juga

Ragam

Seriusnya Siswa SD Belajar Buat  Eco Enzyme

Ragam

Gorengan Tak Baik untuk Buka Puasa

Ragam

PFI Luncurkan Philanthropy Outlook 2024

Opini

Titik Nol Jalur Rempah Dunia:(1)
Kondisi hutan di kawasan Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata yang masih terjaga foto Opan Jacky

Ragam

Belantara Fondation Bahas Nilai Ekonomi dan Pendugaan Karbon Hutan

Opini

Titik Nol Jalur Rempah adalah Soal Geopolitik (3)

Ragam

SYUKURAN WISUDA

Ragam

UI CISE 2023 Pertemukan Pencaker dengan Perusahaan Terbaik