Rencana Diusul Jadi Geopark Nasional
Bumi Halmahera menyimpan beragam kekayaan alam. Tidak hanya hasil dari bahan mineral dan hutan. Keragaman biodiversitas dan kekayaan geologi berupa gua- gua karst yang menakjubkan juga ada di pulau ini. Kekayaan tak terpemanai itu ada di Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata (TNAL).
TNAL yang wilayahnya mencakup tiga kabupaten dan kota yakni Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan ini memiliki total luas kawasan mencapai 167.319,32 ha, Kawasan yang telah dilindungi ini tak hanya menyimpan kekayaan flora dan fauna. Di TNAL juga menyimpan potensi gua karst yang menantang bagi pecinta wisata minat khusus.

Ada 51 gua karst yang menakjubkan baru ditemukan dalam kegiatan Survei dan Inventarisasi Gua Kawasan Karst di resort Akejawi TNAL 25 Maret hingfa 4 April kemarin.

Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata TNAL T. Heri Wibowo kepada kabarpulau.co.id Minggu (4/4/2021) menjelaskan, setelah 10 hari tim TNAL dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara telah menggelar kegiatan Survei dan Inventarisasi Gua di kawasan karst yang berada di resort Akejawi TNAL. Kegiatan ini bertujuan memetakan sebaran gua- gua yang terdapat di Resort Akejawi dan mengidentifikasi jenis-jenis gua di kawasan tersebut.
“Output kegiatan ini tidak sekadar memetakan dan mengetahui sebaran dan jenis-jenis gua. Hasil dari kegiatan ini juga sebagai bahan dan data awal guna mempertimbangan menjadikan kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata sebagai bagian dari Geopark Nasional,” jelasnya.
Dia bilang lagi resort Akejawi memiliki potensi sebaran karst terbesar serta memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara.
Selain tim dari Taman Nasional Aketajawe Lolobata, kegiatan ini ini juga melibatkan tim ahli dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara

Heri menambahkan, terdapat 51 gua yang telah ditemukan di kawasan ini dan sebagian sudah teridentifikasi dan dipetakan.
“Saya berharap kawasan ini ke depan akan menjadi daya tarik wisata, khususnya wisata alam minat khusus yaitu susur gua (caving) di Provinsi Maluku Utara,” harapnya.
Terpisah, Ketua IAGI Maluku Utara Dedy Arief, menyampaikan bahwa, sesuai hasil observasi dan inventarisasi kawasan karst Resort Akejawi TNAL memiliki ragam morfologi endokarst (stalaktit, stalakmit, flowstone, pilar, tirai, Chamber, sungai bawah tanah, jendela karst, terowongan dan jembatan alam) dan eksokarst terdiri dari Polje, menara karst dan uvala yang sangat layak dikembangkan sebagai destinasi wisata minat khusus dan bagian dari Geopark Nasional.
Selain itu, sumber air tanah dari karst juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih di Desa Akejawi dan sekitarnya.

Jadi Destinasi Wisata Minat Baru
Bagi mereka yang suka wisata alam, menerobos rimbunnya hutan belantara, mau menikmati kekayaan biodiversitas dan bentangan alamnya, kawasan wisata TNAL menawarkan semuanya. Tidak butuh mengeluarkan uang puluhan juta untuk menikmatinya. Tempat- tempat wisata eksotis ini juga masih jarang dikunjungi orang, terutama wisata susur gua di TNAL ini.
Sekadar diketahui, Gua menurut International Union of Speleogoly (IUS), adalah setiap ruangan bawah tanah yang berbentuk lorong dan dapat ditelusuri atau dimasuki manusia. Nah kawasan resort Akejawi yang merupakan bagian kawasan TNAL di Desa Akejawi, Kecamatan Wasilei Selatan, Halmahera Timur adalah kawasan dengan bentangan alam karst terbesar dan memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara. Hampir semua jenis gua bisa ditemukan di kawasan ini.

Aset ini menjadi tantangan baru bagi penikmat wisata alam, guna mengunjunginya. Apalagi aksesnya terbilang mudah menuju Resort Akejawi. Dari Sofifi Ibukota Provinsi Maluku Utara ke Desa Akejawi bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Bagi wisatawan yang tidak memiliki peralatan untuk caving, tidak perlu khawatir karena TNAL juga menyediakan peralatan atau perlengkapan khusus caving dengan guide profesional yang siap memandu menyusuri setiap sudut kawasan karst di resort Akejawi.
“Saatnya datang dan nikmati pesona alamnya serta rasakan sensasi petualangan menyusuri gua-gua di Resort Akejawi Taman Nasional Aketajawe Lolobata,” kata kepala TNAL T Hery Wibowo. (*)

CEO Kabar Pulau