Home / Kabar Kampung

Minggu, 18 Juni 2023 - 10:17 WIT

Warga Kasubibi Kembangkan Padi Ladang

Program TEKAD Dampingi dan Buat Sekolah Lapang

Program pemerintah bernama Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) menunjukan hasil menggembirakan.  Program yang didanai APBN dan International Fund for Agriculture Development (IFAD)  ini,  di Maluku Utara  difokuskan di Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera  Barat  dan Halmahera Tengah di  4 kecamatan dan 20 desa.  

Salah satu daerah dampingan TEKAD yang mulai menunjukan hasilnya itu, ada di Halmahera Selatan. Salah satu desa yang didampingi program ini adalah Kasubibi Bacan Barat. Pada Mei 2023 lalu  warga dampingan setempat melakukan panen padi ladang di demonstrasi plot (demplot)  seluas 1,5 hektar.

Demplot  itu menjadi media pembelajaran bagi warga untuk selanjutnya dikembangkan masyarakat. Pengelola demplot atau sekolah lapang ini  dari berbagai  kelompok, baik  difabel, berdasarkan  gender dan keluarga  miskin sebagai penerima manfaat. Warga pengelola demplot   yang menamakan dirinya Kelompok Tani Suka Maju Desa Kusubibi Kabupaten  Halmahera Selatan. Mereka   metargetkan hasil panen dari  demplot  ini  dua  sampai tiga ton.  Saat ini masih proses perontokan dan pengeringan.    

Baca Juga  Tugu Kenari dan Diaspora Minang di Makean

“5 Juni  2023 lalu, kami  lakukan panen padi. Saat ini  kelompok tani ini masih lakukan pengeringan dan perontokan hasil  dipanen,”jelas Sahril Adam Ketua Kelompok Tani  Suka Maju.

Pihaknya  sangat berterimakasih dengan masuknya program ini,  karena mendorong masyarakat untuk kembali  menanam padi, yang sebenarnya   ditanam warga sudah turun temurun  dan perlahan mulai ditinggalkan.   

Sementara, Koordinator TEKAD  Kabupaten Halmahera Selatan Bahri Saleh bilang,  TEKAD adalah program unggulan Kementerian Desa  dan PDTT bekerja sama  IFAD. Program  ini  kehadiranya  untuk  memicu serta  mendorong  pertumbuhan ekonomi di desa. Tidak itu saja, melaui pendampingan yang dilakukan  diharapkan mengubah  prilaku masyarakat  desa dari cara bercocok tanam secara tradisional  selanjutnya   menggunakan   teknologi tepat guna.

“Targetnya memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi masyarakat desa, terutama  yang ada di Kabupaten Halmahera selatan saat ini,” jelas Bahri.   

Program   ini  menyasar tiga  kelompok masyarakat.    Yakni kaum difabel,  sesuai  gender dan rumah tangga miskin. Target cepaian   program  dengan kelompok penerima manfaat  juga, yakni melakukan invosi pembelajaran,  mengatasi  kelangkaan pasokan beras terutama di desa. Karena itu  penting adanya improvisasi dan Inovasi  serta kolaborasi.  Terutama peran penting  serta dukungan  pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan   Masyarakat Desa (DPMD), Balitbangda, Dinas Pertanian Tanaman Pangan bersama  koordinator TEKAD,   dan fasilitatornya yang terlibat langsung  di lapangan. 

Baca Juga  UGM Riset Kosmopolis Rempah di Malut

“Fasilitator berperan penting  melakukan pendampingan yang  intensif kepada  masyarakat sehingga musyawarah yang  dilakukan melahirkan usulan yang bersifat botom up, dengan metode partisipatif berbasis perencanaan. Pelaksanaannya sampai pada pertanggungjawaban anggaran juga terjamin,” jelasnya. 

Kelompok  sasaran juga akan tetap melakukan inovasi pembelajaran dengan menjaga, merawat dan membesarkan atau (manifesto M3).  

“Saat ini Kelompok Penerima Bantuan  (KPB) desa Kusubibi telah memenuhi target dan capaian yang telah diinginkan  sesuai misi Kementerian Desa dan misi IFAD, walaupun belum memenuhi target sempurna.   Karena itu  kami juga butuh dukungan dan masukan  untuk kemajuan program ini ke depan,”  harap Bahri. (*)

Share :

Baca Juga

Kabar Kampung

Cerita Miris Desa Terang di Pulau Kecil

Kabar Kampung

Kemandirian Desa Jangan jadi Nyanyian

Kabar Kampung

Bokimoruru Aset Kawasan Lindung Geologi di Halmahera

Kabar Kampung

Halua Kenari, Sumber Pendapatan Ibu-ibu Suma

Kabar Kampung

Sungai Sagea Nasibmu Kini, Keruh Belum Usai   

Kabar Kampung

Tugu Kenari dan Diaspora Minang di Makean

Kabar Kampung

Petani Dapat Penguatan Usaha Kelapa dan Hortikultura
Pantai Pulau Pagama yang masuk dalam kawasan konservasi kepulauan Sula

Kabar Kampung

KKP Kepulauan Sula Kaya Potensi Belum Terkelola Baik