Home / Kabar Kampung

Sabtu, 4 Maret 2023 - 13:36 WIT

Warga Protes Pembangunan Jetty di Lalubi Gane

Penmbuatan jetty sepeerti ini seharusnya memiliki izin pengelolaan ruang laut. Tapi di Malut masih banyak yang belum mengantongi dokumen tersebut foto A Lamunu

Penmbuatan jetty sepeerti ini seharusnya memiliki izin pengelolaan ruang laut. Tapi di Malut masih banyak yang belum mengantongi dokumen tersebut foto A Lamunu

Pesisir Dihantam Abrasi Parah, Pohon Kelapa dan Rumah jadi Sasaran

Kawasan pantai Gurua Desa Lalubi Kecamatan Gane Timur Halmahera Selatan Maluku Utara  dihantam abrasi parah. Sementara air lautnya keruh karena masuknya material kerukan galian C.

Tidak hanya pesisir pantainya terkikis. Sejak 2019 lalu  pohon kelapa milik warga juga bertumbangan.  Ada rumah warga setempat yang dekat ke pantai juga jadi sasaran. Rumah sederhana milik keluarga Anus Palias itu, kini sebagian telah tersapu air laut   saat pasang naik.

Terancamnya  kawasan pantai dan pesisir di  desa ini tidak semata karena naiknya permukaan air laut tetapi ada dugaan kuat karena ada aktivitas penimbunan yang dilakukan perusahaan jasa konstruksi yang mengerjakan proyek jalan dan jembatan ruas nasional Maffa–Saketa. Warga mencurigai pembangunan  jetty/ dermaga untuk naik turunnya material  perusahaan   juga ikut memberi sumbangsih abrasi parah tersebut. 

Miris akibat abrasi yang terjadi pantai dan pohon kelapa habis tersapu air laut

Tidak hanya abrasi, akibat masuknya kerukan tanah karena  pembangunan jetty untuk bersandarnya  tuqboat dan tongkang membat  kawasan laut  desa ini  jadi keruh.

Sekadar diketahui aktivitas pembuatan Jetty (dermaga,red) untuk bongkar muat material sudah berjalan sejak lama sekitar tahun 2014 yang berlokasi di Gurua Desa Lalubi Kecamatan Gane, Halmahera Selatan.

Abrasi parah yang menyebabkan pohon kelapa juga ikut tumbang disampu ombak foto Asrul

Karena masalah itu, Front Pemuda Peduli Gane (FP2G)  lewat rilis yang  dikirim  dikirim ke kabarpulau.co.id Jumat (3/2/2023),  menjelaskan bahw amereka curigai  aktivitas perusahaan (PT BB,  PT LY )    memberi   dampak terhadap lingkungan  setempat terutama  adanya   pengikisan bibir pantai yang begitu cepat.

Baca Juga  Pegiat Lingkungan Dorong Capres Kaji Ulang Kebijakan Bioenergi Berbasis Hutan

Dia bilang, terkait aktivitas ini  pihaknya sudah melakukan langkah pencegahan  tetapi dianggap menghalangi aktivitas perusahaan.  “Kami dari Front Pemuda Peduli Gane (FP2G) sejak 2018 menyuarakan ini,  namun tidak berhasil. Alasan perusahaan mereka telah diberikan ijin oleh pihak terkait baik Syahabandar, Pemdes  serta  Pemerintah Kecamatan.  Bahkan mereka menganggap  menghambat kepentingan daerah dan negara,” jelas Asrul.

Sejak Desember lalu terkait masalah ini, sudah diprotes bahkan telah menyurat ke Polsek Gane Timur untuk mediasi pertemuan agar masalah ini tiak berlaut larut dan menimbulkan masalah baru. Hanya saja hingga kini belum juga bisa terselesaikan.

Rumah warga yang sebagian sudah tersapu air laut foto Asrul

Masih terkait masalah ini, dua  hari lalu   Asrul bersama rekan-rekannya  memprotes  agar pihak perusahaan tidak lagi melakukan aktivitas pemasangan Jetty di Gurua Desa Lalubi Kecamatan Gane Timur. “Jumat (3/3/2023) sekira  pukul 11.15 WIT,  saya berupaya mencegah tapi dihalau, diancam dan diintimidasi oknum oknum dari perusahaan dengan dalih  mengganggu  proyek dan program pemerintah,”jelasnya.

Dampaknya selain terjadi pengikisan bibir pantai juga kerusakan rumah warga dan tanaman kelapa milik masyarakat Gane Timur di pesisir juga ikut tumbang. Pada 2019 lalu daerah pesisir hancur dan pohon kelapa bertumbangan tetapi tidak ada yang peduli dengan masalah ini. “Kami minta perhatian dari pemerintah soal ini,” harap Asrul.   

Baca Juga  Kiprah Jamal Adam Jaga dan Rawat Paruh Bengkok    

Pihak perusahaan melalui salah satu pengawas lapangannya bernama Hasan saat dikonfirmasi via hand phone di 08124163xxxx berkilah, jika tak tahu ada pembangunan jeti tersebut. Maaf pak saya tidak tahu kalau sudah ada pembuatan jety,” ujarnya nya singkat via aplikasi whatsApp. Beberapa   pertanyaan lanjutan soal ini sudah tidak direspon  meski ada centang  biru  yang menandakan pesan tersebut telah dibaca.

Abrasi PArah yang terjadi 2019 lalu foto dokumentasi Front Pemuda Gane

Kepala Bidang Pengelolan Ruang Laut  Dinas Kelautan   dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara Abdullah Soleman ditanyai soal adanya penggunaan ruang laut dalam setiap proyek menjelaskan bahwa, setiap penggunaan ruang laut apalagi membangun jeti maupun pelabuhan wajib memiliki  dokumen PKKPRL. Setiap pembangunan yang menggunakan laut dan pesisir wajib memperhatikan dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil (RZWP3K). “Apakah kawasan itu bisa dibangun pelabuhan atau sejenisnya,” katanya. Dia mengaku terkait informasi dari Lalubi ini pihaknya juga baru tahu karena jauh dan memiliki keterbatasan personal untuk  menjangkaunya.    

Share :

Baca Juga

Kabar Kampung

KTH Woda Oba Tidore Kepulauan Kirim Damar ke Surabaya

Kabar Kampung

Kolaborasi Dorong Perdes Pesisir dan Laut Kayoa

Kabar Kampung

Warga Gane Timur Minta Pemerintah Perhatikan Produksi Sagu

Kabar Kampung

Cerita Miris Warga Pulau Terluar Kota Ternate (2) Habis

Kabar Kampung

Warga Obi Sulit Air Bersih, Tagih Janji Bupati  

Kabar Kampung

Gane Dihantam Abrasi Parah dan Kesulitan Air Bersih
Jamal pakai topi membantiu dokter hewan melakukan seekor nuri kalung ungu yang nanti dirawat di SPB foto Jalam Adam

Kabar Kampung

Kiprah Jamal Adam Jaga dan Rawat Paruh Bengkok    

Kabar Kampung

Serunya Kegiatan Halmahera Overland 4×4