Kondisi ruas jalan lingkar Pulau Obi alami rusak parah. Tidak itu saja, sebagian wilayah bahkan belum tembus dan masih terisolasi. Hal ini menjadi sorotan serius warga Obi saat ini. Dalam reses anggota DPRD Provinsi Maluku Utara Dapil IIV Halmahera Selatan M Rahmi Husen ke wilayah itu Selasa (6/2/2023) dan Rabu (7/1/2023) ke tiga desa di Obi , warga menyuarakan persoalan ini dan minta pemerintah provinsi, baik Gubernur maupun DPRD agar memberi perhatian serius dengan pembangunan dan perbaikan infrastruktur terutama jalan di Obi.
Saat reses di Desa Baru Obi, warga dan kepala desa menyuarakan keprihatinan mereka terkait akses jalan yang hingga kini belum juga beres. Karena itu mereka meminta adanya keseriusan dari pemerintah provinsi dalam membereskan jalan yang rusak parah, serta membuka jalan untuk wilayah yang masih terisolasi.
“Kami suarakan kepada pak Wakil Ketua DPRD bahwa masalah jalan ini sangat serius. Lihat saja di dalam kota Laiwui ke desa desa sekitarnya termasuk Desa Baru ini jalannya rusak parah. Jalan ini sudah puluhan tahun rusak tapi tak ,kunjung diperbaiki,” kata Munir Halek Kepala Desa Baru saat reses di kantor desa tersebut.
Dia bilang, masalah jalan rusak ini sudah sangat serius. Hal ini juga sebenarnya sudah disampaikan berpuluh kali, baik kepada DPRD Provinsi, Gubernur hingga Bupati Halmahera Selatan.nyatanya sama saja. Karena itu butuh perhatian pemerintah. “Tidak kali ini saja masalah jalan ini disuarakan. Sudah berulangkali, tapi belum juga ada perhatian. Obi ini sangat kaya tapi lihat sendiri jalannya saja rusak minta ampun,” keluhnya.
Karena itu, melalui reses ini mewakili masyarakat meminta perlu dipercepat pembangunannya.
“Masalah jalan, semua warga Obi mengeluh karena itu sudah sepatutnya diperhatikan ,” harapnya.
Dalam reses itu tidak semata soal jalan. Mereka juga meminta perhatian DPRD dan pemerintah provinsi melalui Gubernur, membantu sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat petani dan nelayan.
“Kami di Desa Baru juga sangat butuh alat tangkap nelayan, bibit tanaman dan alat olah tanah. Karena itu perlu juga ikut diperhatikan.,”tutupnya.
M Rahmi Husen usai mendengar penyampaian Kepala Desa dan masyarakat, menyatakan bahwa soal jalan itu menjadi konsen DPRD dan Pemerintah provinsi. Karena menjadi kewenangan provinsi. Perbaikan dan pembangunan jalan lingkar pulau Obi itu masuk dalam proyek multiyear yang dikerjakan tahun 2023 ini. Pembahasannya juga sudah tuntas dan mulai dikerjakan 2023. Saat ini sudah ada pekerjaan yang dimulai dari Desa Aer Mangga. Sementara untuk usulan bantuan pemberdayaan petani dan nelayan, politisi Partai Demokrat ini meminta masyarakat membuat proposal usulan bantuan ke pemerintah provinsi, untuk bisa dibantu demi peningkatan ekonomi masyarakat. “Banyak bantuan pemberdayaan di instansi terkait. Tapi perlu dibuat proposal pengajuannya, nanti bisa bantu dikawal sehingga bisa diakomodir,”usulnya. (*)
CEO Kabar Pulau