Cerita dari Ekspedisi Cinta Talaga Rano
Wilayah Maluku Utara yang berada di kawasan ring of fire atau cincin api, ternyata memiliki beberapa keistimewaan. Salah satunya, dari aktivitas vulkanis gunung api , ikut memunculkan danau di sekitarnya. Danau yang ada menjadi potensi wisata yang sangat menjanjikan.
Data yang dirilis Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Ake Malamo Ternate sesuai hasil inventarisasi danau di Maluku Utara 2018, ada 44 danau dengan berbagai tipe luasan. Hasil inventarisasi itu menyebutkan, danau kategori A dengan luas di bawah 10 hektar ada 12, kategori B dengan luas 10- 99 hektar 7 danau dan kategori C dengan luas 100-999 hektar 5 danau. “Danau Rano atau Talaga Rano di Halmahera Barat masuk kategori B,”jelas Muhammad Arbain dari BPDAS-HL Ake Malamo.
Dari data itu menyebutkan, secara geografis Talaga Rano berada pada koordinat 1◦15’14,9”LU dan 127◦28’57.4”BT dan 545 meter DPL. Secara administrative berada di desa Susupu Sahu Timur Halmahera Barat. Luas kawasan Talaga Rano sekira 97,81 hektar. Termasuk salah satu obyek wisata di Halmahera Barat.Hingga kini danau ini belum dikelola maksimal karena berkaitan juga dengan akses mencapai lokasi yang terbilang sulit.
Pemandangan alam Talaga Rano terbilang indah. Air danau ini diduga mengandung belerang. Hal ini disebabkan oleh pembentukan Talaga Rano sebagai akibat dari aktivitas vulkanik Gunung Talaga Rano. Kawasan Talaga Rano terdiri dari hutan produksi konversi dan hutan lindung. Di hutan ini menyimpan beragam potensi wisata alam maupun kekayaan keanekragaman hayati yang perlu diidentifikasi lebih lanjut.
Karena potensi wisata maupun kenakeragaman hayati itu maka, Duta Kreator Pecinta Alam (Dekapala) Indonesia, pada 12 hingga 14 Desember lalu menggelar ekspedisi bertitel Cinta Talaga Rano.
Ketua Panitia Ekepedisi Fadila Asagaf melalui rilis yang dikirim ke kabarpulau.co.id Rabu (16/12/2020) menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menggali potensi Talaga Rano dan diperkenalkan ke dunia luar. Kegiatan selama 2 hari 2 malam itu pelepasannya dilakukan oleh Kapolres Halmahera Barat Tri Okta Hendriyanto dihadiri Kepala Desa Gamsungi serta wakil dari BPDASHL Ake Malamo Ternate.
“Langkah ini diambil sebagai upaya menumbuhkan kembangkan semangat dan gelora cinta alam, Cinta Daerah Aliran Sungai (DAS) serta memperkenalkan destinasi wisata alam di Provinsi Maluku Utara,” jelas Fadila.
Ekspedisi itu ikut menggandeng peserta dari berbagai lembaga. Diikuti 200 peserta dari 32 lembaga dengan berbagai latar profesi dengan melewati tahapan seleksi ketat oleh panitia.
Para peserta juga telah menjelajahi eksotisnya Talaga Rano dan melihat secara dekat ekosistem dan fenomena alam di puncak Talaga Rano.
Direktur DEKAPALA Indonesia Thamrin Ibrahim bilang, saat ini DEKAPALA gencar menggerakan penyadaran cinta alam dan DAS berkolaborasi dengan berbagai pihak. Baik organisasi lingkungan maupun lembaga kreatif lainnya di daerah ini.
Thamrin turut menjelaskan, keunggulan Talaga Rano yang kaya tidak hanya flora dari vegetasi hutannya, tetapi juga satwa di alamnya sehingga menjadi pilihan pelaksanaan ekspedisi ini.
“Keunggulan vegetasi hutan terbaik dengan berbagai satwa, terutama jenis burung endemik paruh bengkok. Ada nuri ternate, kakatua putih dan burung bidadari halmahera (semioptera wallacea) tiap pagi dan sore menampakkan diri dan suaranya yang indah di pepohonon hutan Talaga Rano. Ini menjadi hiburan bagi peserta ekspedisi,” jelas Thamrin.
Dari 200 pendaki dan penikmat destinasi alam ikut menggelar berbagai agenda selama di Talaga Rano. Dari penanaman atau penghijauan, diskusi alam raya, kompetisi photographer, inisiasi pembentukan Jaringan Pecinta Alam (JAPELA) INDONESIA, explore ekosistem dan Pesona Talaga Rano. Juga deklarasi Gerakan Cinta DAS Maluku Utara, pengukuhan Badan Pengurus KPA SASADU Jailolo, Silaturahmi Daerah Pecinta Alam Maluku Utara dan Riset Talaga Rano.
Soal potensi yang dimiliki Talaga Rano, selain alam hutan yang masih alami, juga pemandangan yang sangat eksotis. Di dalam telaga, ada satu pulau kecil yang indah sebagai pemanis mereka yang ingin berswafoto. Talaga Rano selain memiliki panorama indah, juga ada luapan air panas dari bibir talaga. Sesekali terdengar ledakan seperti letusan gunung api. Saat malam hari ikut mengeluarkan api pada titik lubang seperti magma. Hutan Talaga Rano juga punya 2 sungai aktif yang airnya sangat jernih dan dapat d gunakan untuk mandi dan air minum pengunjung atau pendaki ke danau ini.
“Saya kira pesona dan keunggulan Talaga Rano tak dapat digambarkan dengan deretan kalimat, kecuali menikmatinya secara langsung,” ujar Thamrin. Dia bilang lagi, Talaga Rano adalah salah satu destinasi wisata alam yang layak dikunjungi dan wajib diperhatikan pemerintah Maluku Utara dan Halmahera Barat.
Dekapala Indonesia sebagai wahana pegiat pecinta alam dan pecinta destinasi alam terbuka, akan kembali menghelat Ekspedisi Pesona Malut 2021 dengan 10 agenda besar di 8 Kabupaten dan 2 Kota di Maluku Utara. Rencananya dihadiri Fiersa Besari dan Puteri Pariwisata serta Puteri Lingkungan Maret-hingga Juli 2021 nanti. (*)
CEO Kabar Pulau