Breaking News
light_mode
Beranda » Laut dan Pesisir » Merintis Ekonomi Nelayan Kecil dengan Koperasi

Merintis Ekonomi Nelayan Kecil dengan Koperasi

  • account_circle
  • calendar_month Jum, 10 Mar 2023
  • visibility 257

Ini Kiprah Koperasi Nelayan Bubula Ma Cahaya Jambula Kota Ternate  

Puluhan anggota koperasi Bubula Ma Cahaya Kelurahan  Jambula Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate Maluku Utara terlihat serius. Mereka duduk menyimak penyampaian laporan  Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dipusatkan  di halaman Sekretariat Pemuda Jambula di Jalan  Pertamina Ternate  Kamis (9/3) tersebut.

Mereka mendengarkan laporan perjalanan usaha koperasi perikanan untuk nelayan kecil yang  dijalankan para pengurus   setahun ini.  Termasuk apa benefit yang telah didapatkan setelah beberapa usaha dijalankan.  Tidak itu saja,  mereka turut mendengarkan penyampaian dan arahan dari Dinas Koperasi Kota Ternate serta  dari  Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Ternate. Mereka  yang turut diundang hadir dalam RAT dan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi   yakni Dekopinda Kota Ternate, Dinas Koperasi dan UMKM Kota DKP Kota Ternate, Camat Lurah Kelurahan Jambula, Babinsa, Babinkamtibmas.

Sekadar diketahui, koperasi perikanan ini memang terbilang baru seumur jagung. Namun kiprahnya sudah mulai memberikan harapan bagi peningkatan ekonomi nelayan kecil di Kelurahan Jambula Kecamatan Ternate  Selatan dan Ternate umumnya. Pasalnya,  meski baru terbentuk pada 10 Maret 2021 lalu,  sebagai koperasi   yang beranggotakan para nelayan dan istri  mereka,  sudah bergerak mengurusi usaha dan  bisnis yang berhubungan   dengan kepentingan para nelayan. Para ibu yang masuk  jadi anggota misalnya, adalah mereka yang sehari-hari berjibaku menjual hasil tangkapan para nelayan setempat atau juga membeli hasil tangkapan nelayan dari kelurahan lainnya. Koperasi ini bahkan merintis sejumlah usaha terutama olahan hasil perikanan dari ikan tuna. Usaha ini sangat membantu kehidupan para nelayan terutama anggotanya.

Abon Tuna salah satu hasil produk turunan perikanan dari tangkapan nelayan dirintis koperasi Bubula ma Cahaya foto Marwan

Gafur  Kaboli  Pengawas Koperasi Bubula Ma Cahaya pada kabarpulau.co.id/ menceritakan,  memang koperasi ini baru setahun menjalankan usahanya. Tetapi sesungguhnya pengalaman merintis koperasi ini sudah   agak lama, hanya saja  tidak berjalan sesuai rencana usaha yang diinginkan.   

“Beberapa tahun sebelumnya kita sudah buat  koperasi dengan nama Marimoi Jaya. Sayangnya tidak berjalan baik.   Setelah masuknya LSM Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) dengan program nelayan fair trade,  kita lihat ada peluang  dan pendampingan. Akhirnya kita maju  membentuk  koperasi baru dengan nama Bubula Ma Cahaya ini,” cerita Gafur.  Awalnya ada 25 anggota yang  semuanya adalah nelayan tuna. Belum berjalan usaha yang akan dirintis,  15 orang mundur sehingga terjadi pengurangan anggota. Sementara syarat anggota koperasi minimal berjumlah 25 orang.   Akhirnya   dengan  inisatif yang ada  ada  ibu-ibu  nelayan yang setiap hari bekerja menjual hasil tangkap nelayan ikut bergabung. Sehingga kanggotaannya menjadi 23  orang. Sampai saat  ketika koperasi mulai jalan dan merintis usaha, tertinggal 19 anggota. Mereka ini yang  bertahan dan mendapatkan hasil dari  Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi  saat RAT digelar Kamis (9/3/2023) untuk yang pertama kalinya.  

Armada tangkap nelayan Jambula

Lantas usaha apa yang mereka rintis saat ini? Usaha yang sudah aktif saat ini yaitu jual beli ikan tuna, penjualan bbm serta oli. Adanya koperasi sebenarnya telah banyak memberikan manfaat bagi anggota.   Di mana peran istri nelayan sebagai pengelola usaha  akan mendapatkan fee setiap bulannya. Memudahkan anggota dalam mendapatkan BBM dan oli sebagai salah satu kebutuhan pokok untuk melaut sehingga mengurangi biaya operasional.  Selain itu juga koperasi Bubula Ma cahaya menerima ikan dari luar anggota.

Di dalam koperasi ini sudah diatur beberapa jenis bisnis termasuk jenis sembako  dan alat tangkap. Saat ini  baru dijalankan  sebagian. Koperasi ini  melihat  peluang jual beli ikan,  oli bbm untuk nelayan.  Untuk jangka panjang tentu ada strategi menghimpun nelayan dari luar untuk   pengembangan usahanya. Tentu dengan tujuan meningkatkan  kesejahteraan  nelayan.

Harapan ke depan koperasi mampu mengembangkan usaha yang saat ini dijalankan serta memberdayakan istri- nelayan dengan membuat produk turunan ikan seperti abon ikan, sambal ikan. Setelah ada RAT dan pembagian SHU ini, berupaya melakukan promosi  produk turunan ikan mereka seperti abon  bisa dikenal.

Pengukuran ikan tuna milik nelayan jambula oleh enumerator MDPI, foto MDPI (1)

“Tujuan terbentuknya koperasi ini yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota, memudahkan akses penjualan ikan khususnya sehingga mampu mengurangi biaya operasional bagi anggota koperasi,” jelasnya. Koperasi yang saat ini beranggotakan  19  orang   diketaui oleh Rahman Rasid, Rahmat Samad selaku Sekretaris, Lili Bendahara dan Gafur Kaboli selaku koordinator pengawas dan beberapa pengawasnya itu, diharapkan  juga menjaga kekompakan dan keterbukaan jangan sampai  tersendat.   

“Kita berharap semua anggota dan pengurus merasa memiliki kepedulian kejujuran dan bekerja sama. Sebab jika tidak bekerjasama  maka percuma  saja.   Kalau  ada rasa  memiliki   berarti  koperasi ini akan berkembang,” ujar Gafur. 

Harapan juga ke pemerintah Kota Ternate ikut membantu pengembangan koperasi ini demi nelayan yang sejahtera. “Mungkin karena koperasi kita ini baru yang belum dikenal sehingga itu  ke depan  diharapkan  juga ada perhatian dari pemerintah kota Ternate.  Kita sudah masukan proposal dan dijanjikan akan dibantu.  Kita juga sudah dibantu satu timbangan  ikan  dari Dinas Koperasi. Semoga ke depan ada perhatian lagi untuk koperasi ini,” jelasnya. Apalagi pihak Dinas Koperasi sudah menyampaikan koperasi ini akan jadi percontohan koperasi nelayan di   Kota Ternate Selatan. Kehadiran koperasi ini turut memberi rasa bangga kepada DKP Kota Ternate  karena  sudah merintis usaha dalam bentuk koperasi yang memokuskan pada usaha nelayan kecil. Seperti   disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate Faisal H Dano Husein yang hadir dalam RAT tersebut.

#Makin Tahu Indonesia

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kemandirian Desa Jangan jadi Nyanyian

    • calendar_month Sen, 23 Nov 2020
    • account_circle
    • visibility 130
    • 0Komentar

    Catatan dari Sekolah Transformasi Sosial  (STS) di Desa Samo Halmahera Selatan Desa harus benar– benar mandiri. Mampu menghidupi warganya. Baik pangan  maupun energi. Desa juga harus menjadi basis berbagai program pembangunan yang dijalankan pemerintah. Bahwa kemandirian desa bukan sebuah nyanyian atau slogan. Bukan  nyanyi kepiluan untuk orang kampong. Dia adalah pengejawantahan kerja kerja riil yang  dilakukan […]

  • Bank Indonesia umumkan uang beredar di masyarakat

    • calendar_month Sab, 4 Okt 2025
    • account_circle
    • visibility 100
    • 0Komentar

    Petugas menghitung uang pecahan milik nasabah di salah satu agen BRILink di Ternate, Maluku Utara, Jumat (3/10/2025).Bank Indonesia (BI) mengumumkan uang beredar di masyarakat M2 pada Agustus 2025 sebesar Rp 9.657,1 triliun atau tumbuh 7,6 persen tumbuh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 6,6 persen yang didorong uang beredar sempit (M1) sebesar 10,5 persen dan […]

  • Legu Tara No Ate 2025: Kolaborasi Budaya, Edukasi  dan Kampanye Lingkungan

    • calendar_month Kam, 4 Sep 2025
    • account_circle
    • visibility 293
    • 0Komentar

    Ketua Panitia: Semua Kesiapan  Sudah Maksimal, Siap  Digelar Oktober   Pihak  Kesultanan Ternate  akan   menyelenggarakan Festival Legu Tara No Ate 2025. Kegiatan ini rencana dilaksanakan  pada  16  hingga 18 Oktober 2025. Acara ini akan dipusatkan di Lapangan Pelabuhan Perikanan Nusantara, Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate. Legu Tara No Ate 2025 ini sendiri merupakan Iven festival […]

  • Patgulipat  Harga Tanah di Lingkar PSN, Banyak Pihak Ikut Bermain (3) Habis

    • calendar_month Sel, 10 Jun 2025
    • account_circle
    • visibility 634
    • 0Komentar

    Persoalan  pelik daerah lingkar Proyek Strategis Nasional (PSN), Weda Hamahera Tengah Maluku Utara,  adalah  lahan.  Saat ini lahan produktif untuk pertanian nyaris habis. Warga yang  dulu bertani  tak lagi bertani. Sebagian besar beralih menjadi pekerja tambang, serabutan  hingga juragang rumah sewa/kosan. Lepasnya lahan  karena kebutuhan mendesak, juga kuatnya pengaruh berbagai pihak. Harga  lahan kebun  terbilang […]

  • Tangkap Tuna Makin Jauh, Ukurannya juga Makin Kecil

    • calendar_month Sab, 20 Nov 2021
    • account_circle
    • visibility 143
    • 1Komentar

    Ikan Tuna yang ditangkap nelayan Ternate saat diturunkan di tempat pendaratan ikan dufa dufa foto M Ichi

  • Saatnya Pariwisata Malut Genjot Wisatawan Domestik

    • calendar_month Sel, 19 Jan 2021
    • account_circle
    • visibility 183
    • 0Komentar

    Talaga Rano Halbar salah satu destinasi wisata alam di Maluku Utara

expand_less