Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kota Pulau » Keren,,,Ini Cara Bangun Kesadaran Lingkungan Kaum Muda

Keren,,,Ini Cara Bangun Kesadaran Lingkungan Kaum Muda

  • account_circle
  • calendar_month Jum, 24 Sep 2021
  • visibility 193

Perkumpulan PakaTiva Buka Kelas Belajar Kaum Muda Estuaria

Untuk membangun kesadaran kaum muda terhadap lingkungan dan dampak perubahan iklim yang makin mengancam saat ini, perlu dilakukan berbagai cara. Seperti dirintis Perkumpulan PakaTiva Maluku Utara      lembaga yang dua tahun terakhir ini melakukan kampanye  penyalamatan lingkungan dan  penguatan budaya local.  Lembaga yang telah tiga tahun berdri ini mengagas sebuah upaya cerdas  dengan membuka  Kelas Kaum Muda Estuaria.  Sesuai judulnya kelas ini akan memberikan pemahaman terkait laut dan kepulauan serta ekosistemnya.  

Koordinator Divisi Kampanye Perubahan Iklim dan Kaum Muda Perkumpulan PakaTiva,  Zafira Daeng Barang bilang,  kelas  Estuaria merupakan  sebuah upaya yang dilakukan untuk  meningkatkan kapasitas dan keterampilan kaum muda kepulauan. Terutama menyangkut  pemahaman ekosistem kepulauan sebagai sebuah  upaya minimalisir dampak perubahan iklim.

Kelas belajar in door dan out door ini   menyasar kaum muda terutama mahasiswa bukan tanpa alasan. Menurutnya, saran dominan yang didapati  terkait isu perubahan iklim dalam kegiatan hamper dua tahun ini adalah pentingnya memfokuskan aktivitas  serta peran kaum muda yang berbasis budaya, serta menggeliatkan kampanye media dengan sasaran kebijakan pemerintah, sekaligus membangun kesadaran masyarakat.

Harapannya  kelas kaum muda Estuaria ini dapat melahirkan kader, yang peduli lingkungan, beradat, juga dapat membantu penyelamatan ekosistem, dan kampanye di sector kota.

Menanam mangrove adalah bagian dari kerja kerja kaum muda ini setelah mengikuti kelas Estuaria, foto M Ichi

“ Ini adalah cara kita membangun kesadaran kaum muda. Kelas kaum muda estuaria ini akan dilaksanakan selama empat kali selama periode kerja 2021, dengan peserta sasar adalah kaum muda kampus dan perkotaan berjumlah 10 orang untuk sekali pelatihan, dengan pembagian lima perempuan serta 5 laki laki. Metode kelas akan dilaksanakan di luar ruangan, tepatnya di wilayah sasaran konservasi alam, dengan sistim 4 hari materi kelas, tiga hari praktek lapangan,” jelasnya.

Pemilihan metode luar ruangan, berdasar pada masukan kaum muda pecinta alam yang telah mengikuti proses rangkaian serial diskusi pecinta alam Paka Tiva pada tahun 2020  lalu, yang telah dilaksanakan sebanyak 15 kali putaran.

Dijelaskan, setelah mengikuti kelas estuaria, mereka akan disatukan dalam wadah kelompok kerja, dengan agenda seperti aksi bersih pantai, penanaman mangrove, serta pengkampanye milenial untuk perubahan iklim wilayah kepulauan.

Baginya  realita kondisi Maluku Utara hari ini  membutuhkan langkah taktis strategis yang terencana, dengan berlandas pijak yang kuat,untuk menggeliatkan kembali kepedulian terhadap kekayaan hayati dan keragaman budaya serta situs sejarah yang dimiliki daerah ini.  

“Kita menghadirkan juga akademisi serta instansi pemerintah BMKG, Dosen Kehutanan Universitas Khairun Ternate, sebagai narasumber. Sementara untuk menjaga dinamisasi,akan ada satu kepala kelas yang berasal dari akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.  Ada juga  instuktur dari Basarnas dan Dodoku Dive Center Ternatem,” katanya. (*) 

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Indonesia Perkuat Diplomasi Iklim Menuju COP 30:

    • calendar_month Ming, 3 Agu 2025
    • account_circle
    • visibility 313
    • 9Komentar

    Dorongan Kolaboratif, Inklusif, dan Berbasis Sains untuk Hadapi Krisis Global Menyambut Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP 30) yang akan digelar di Belem, Brasil pada 10-21 November 2025, Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) menyelenggarakan Workshop Jurnalis bertajuk “Amplifying COP 30 to Indonesia: Memperkuat Dampak Peliputan COP 30”. Agenda ini menjadi forum penting untuk menguatkan […]

  • Mangrove di Malut Menyusut 5.030,71 Hektar

    • calendar_month Sel, 6 Okt 2020
    • account_circle
    • visibility 403
    • 0Komentar

    Mangrove-di-kawasan-Logas-Guruapin Kayoa yang-masih-terjaga/foto mahmud Ichi

  • Liberika Bacan, yang Tersisa dari Warisan Belanda

    • calendar_month Sen, 17 Jul 2023
    • account_circle
    • visibility 509
    • 0Komentar

    Salah satu daerah di Maluku Utara yang memiliki sejarah masa lalu  di bidang perkebunan kopi  ada   pulau Bacan Halmahera Selatan. Sisa sisa  perkebunan tersebut masih ada  hingga sekarang. Produksi perkebunan  zaman  Belanda itu sudah mulai dibudidayakan kembali, yakni   jenis  Liberika.  Kehadiran kopi  ini di Bacan Halmahera Selatan   memiliki sejarah panjang. Diambil dari Afrika […]

  • Menguak Kekayaan Tersembunyi dari Ternate (1)

    • calendar_month Sab, 17 Feb 2024
    • account_circle
    • visibility 284
    • 1Komentar

    Seri Tulisan Mengungkap Kehidupan Liar Gamalama    Cerita tentang Ternate dengan segala keunikannya, sudah banyak diulas. Tidak hanya dalam tulisan dan gambar bergerak (video dan film,red). Perjalanan waktu pulau dan isinya juga banyak dikisahkan melalui buku sejarah, novel hingga cerita lisan  turun- temurun. Jika diselami lebih dalam, di pulau ini akan ditemukan  begitu banyak kekayaan […]

  • Ini Cara Ibu- ibu Halmahera Selatan Belajar Ilmu Bertani

    • calendar_month Sen, 1 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 205
    • 1Komentar

    Ibu-ibu desa Samat Gane Barat buat pupuk organik cair yang bahanya dari alam untuk kebutuhsn sendiri

  • KKP Kepulauan Sula Kaya Potensi Belum Terkelola Baik

    • calendar_month Kam, 13 Agu 2020
    • account_circle
    • visibility 267
    • 0Komentar

    Kawasan konservasi Kepulauan Sula di Kabupaten Kepulauan Sula  di Provinsi Maluku Utara mencakup enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sanana, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kecamatan Sulabesi Timur, Kecamatan Mangoli Utara Timur, Kecamatan Mangoli Timur, dan Kecamatan Mangoli Tengah. Terdapat 35 desa di enam kecamatan  masuk di dalam wilayah konservasi  Kepulauan Sula. KKP Sula yang masuk dalam Taman Pesisir […]

expand_less