Breaking News
light_mode
Beranda » Serba-serbi » Pulau Mitita Surganya Hiu Sirip Hitam

Pulau Mitita Surganya Hiu Sirip Hitam

  • account_circle
  • calendar_month Sen, 1 Nov 2021
  • visibility 263

Kabupaten Pulau Morotai memiliki 33 pulau kecil yang mengelilinginya. Pulau yang tidak berpenghuni berjumlah 26  dan yang berpenghuni   7 pulau. Pulau  yang berpenghuni adalah pulau Morotai (main island), pulau Kolorai, pulau Ngele-ngele kecil, pulau Ngele-ngele besar pulau Golo-golo, pulau Rao, dan pulau Saminyamau.

Tahun 2014, Presiden Jokowi menetapkan Pulau Morotai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata lewat Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014. Setelah itu, pada 2016 Pulau Morotai ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata utama di Indonesia untuk jadi 10 ‘Bali Baru’.  

Penetapan itu bukan tanpa alasan, karena  punya banyak sekali peninggalan sejarah setelah Perang Dunia II. Pulau Morotai tak hanya punya keindahan alam lautnya, tapi juga kekayaan sejarahnya.

Semua pulau di Morotai memiliki potensi sumberdaya alam laut dan darat yang luar  biasa terutama  potensi perikanan dan pariwisata. Dari 27 pulau yang tidak berpenghuni itu salah satunya adalah pulau Mitita   di bagian selatan Pulau Morotai.  Pulau ini memiliki kekayaan wisata laut luar biasa. Dari 28 spot diving di Morotai satu di antaranya ada di Mitita.  Mitita memiliki luas 482,03 hektar. Pulau berpasir putih ini menyimpan  keindahan luar biasa baik pantai maupun bawah lautnya.

Untuk kondisi bawah lautnya, pulau dengan kekayaan sumber daya hayati penting ini masuk dalam sub zona rehabilitasi karang. Mitita  juga  masuk   dalam kawasan konservasi laut Pulau Rao Tanjung Dehegila yang saat ini sedang dilakukan pemulihan terumbu karang.    

Perairan Morotai di Maluku Utara masih memiliki kesehatan ekosistem terumbu karang yang baik. Ini ditunjukkan dengan kehadiran ikan hiu sirip hitam (black tip) dalam penyelaman di beberapa titik selamnya.  Setiap ada penyelam yang masuk ke spot ini dan memberi makan kelompok ikan hiu sirip hitam menyambut penyelam di perairan Pulau Mitita.   

Ikan hiu sirip hitam (black tip) tak canggung berdekatan dengan penyelam, di Pulai Mitita

KKP Pulau Rao yang telah dibentuk sejak 2012.  seluas 330 hektar diperluas menjadi 58.011 ha terdiri ekosistem terumbu karang, mangrove, dan tempat bersarang penyu.

Tidak semua orang mengenal indahnya Pulau Mitita. Pulau ini menawarkan alam indah dengan pantai yang  menawan.  Ada banyak jenis ikan seperti Manta Rays, Hiu, dan masih banyak lagi.  Di Pulau ini juga bisa menyaksikan atau mengamati burung, menyelam, dan snorkeling.  Pengunjung bisa menikmati sinar matahari yang hangat di dermaga kecil atau pantai.   

Mitita juga memiliki pantai yang indah dengan pasir putih. Meski begitu, daya tarik terbaik adalah kehidupan bawah lautnya yang beragam. Ada banyak ikan dan karang. Ikan kecil dan besar tinggal di sini. Penyelam bahkan bisa menemukan Manta Rays yang megah di beberapa tempat menyelam.    

Keindahan Pulau Mitita bisa menggoda semua orang. Lebih baik mengutamakan keamanan. Snorkeling sangat cocok untuk pemula. Bagi yang menyukai tantangan, diving yang dalam patut dicoba. Ada kesempatan melihat lebih banyak makhluk laut.(*)  

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mengenal Pulau SIBU,Kecil nan Indah dan Dikeramatkan

    • calendar_month Ming, 2 Jan 2022
    • account_circle
    • visibility 256
    • 1Komentar

    Pulau Sibu dilihat dari udara, foto opan Jacky

  • Nelayan Tidore Bakar Sate Tuna Terbanyak di Dunia  

    • calendar_month Sen, 11 Des 2023
    • account_circle
    • visibility 181
    • 3Komentar

    Peringatan Hari Nusantara (Harnus) yang jatuh pada  13 Desember 2023 ini dipusatkan di Kota Tidore Provinsi Maluku Utara. Acara ini diisi berbagai kegiatan.  Salah satunya  Bakar Sate Ikan Tuna terbanyak.Kegiatan ini termasuk salah satu agenda yang masuk  catatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Bakar sate ikan tuna yang dilaksanakan Senin (11/12/2023) itu dipusatkan di  Kelurahan […]

  • “Oji” Si Yakis Bacan akan Dikembalikan ke Alam Liar

    • calendar_month Rab, 10 Mar 2021
    • account_circle
    • visibility 320
    • 0Komentar

    Seekor monyet atau “yakis Bacan” berjenis kelamin laki-laki yang dipelihara oleh salah satu warga Guraping Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan, akhirnya diamankan pihak petugas Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata. Yakis Bacan ini   selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) untuk dirawat sebelum dilepas ke alam liar. Pengambilan  satwa dilindungi ini dilakukan petugas dari […]

  • KPK Apresiasi LHKPN DPRD Halsel dan Morotai

    • calendar_month Kam, 25 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 137
    • 0Komentar

    Plt Jurubicara KPK Ipi Maryati

  • Ini Cara Ibu- ibu Halmahera Selatan Belajar Ilmu Bertani

    • calendar_month Sen, 1 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 205
    • 1Komentar

    Ibu-ibu desa Samat Gane Barat buat pupuk organik cair yang bahanya dari alam untuk kebutuhsn sendiri

  • Legu Tara No Ate 2025: Kolaborasi Budaya, Edukasi  dan Kampanye Lingkungan

    • calendar_month Kam, 4 Sep 2025
    • account_circle
    • visibility 292
    • 0Komentar

    Ketua Panitia: Semua Kesiapan  Sudah Maksimal, Siap  Digelar Oktober   Pihak  Kesultanan Ternate  akan   menyelenggarakan Festival Legu Tara No Ate 2025. Kegiatan ini rencana dilaksanakan  pada  16  hingga 18 Oktober 2025. Acara ini akan dipusatkan di Lapangan Pelabuhan Perikanan Nusantara, Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate. Legu Tara No Ate 2025 ini sendiri merupakan Iven festival […]

expand_less