Breaking News
light_mode
Beranda » Laut dan Pesisir » KKP Walidata Informasi Geospasial Lamun dan Terumbu Karang

KKP Walidata Informasi Geospasial Lamun dan Terumbu Karang

  • account_circle
  • calendar_month Sel, 22 Agu 2023
  • visibility 178

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerima mandat sebagai penyelenggara atau walidata informasi geospasial tematik (IGT) lamun dan terumbu karang di Indonesia. Sebelumnya mandat tersebut diselenggarakan oleh Pusat Riset Oseanografi, BRIN (LIPI).

Terumbu karang dan padang lamun adalah ekosistem yang sangat  berharga bagi kelangsungan hidup laut dan manusia. Kekayaan alam ini memberikan manfaat ekologi, ekonomi dan sosial yang tak ternilai harganya. Salah satunya adalah dalam mengatasi perubahan iklim.

Rilis yang disampaikan KKP melalui Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Muhammad Yusuf menyebutkan bahwa  perubahan nomenklatur Pusat Penelitian Oseanografi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai bagian Badan Riset dan Inovasi Nasional, maka fungsi pengelolaan data spasial terumbu karang dan padang lamun dipindahkan dan dilanjutkan oleh KKP melalui Keputusan Badan Informasi Geospasial Nomor 16 tahun 2023 Tentang Walidata Informasi Geospasial Tematik.

“Untuk implementasi Kebijakan Satu Peta, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 diperlukan pengelolaan informasi geospasial tematik” ujar Yusuf.

“Semangat kebijakan satu peta ini sebagai upaya mewujudkan informasi geospasial yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data dan satu geoportal,” tambahnya.

KKP sebagai penerima mandat pelaksana kebijakan dan aksi mitigasi perubahan iklim untuk sektor kelautan atau karbon biru sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2021, saat ini sedang dan telah melakukan beberapa aksi percepatan melalui penyusunan peta jalan aksi mitigasi sektor kelautan, penyusunan profil misi karbon biru lamun, pengembangan metodologi pengkuran, pelaporan dan verifikasi (MRV) serta penguatan kapasitas SDM di sektor kelautan.

 Plt. Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, KKP Aulia Riza Farhan menerima tanggung jawab bersama untuk melanjutkan penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Lamun dan Terumbu Karang di masa mendatang.

“Ketersedian kedua data ini sangat penting. Terumbu karang dan lamun menjadi salah satu aspek yang diukur luasannya dalam Neraca Sumber Daya Laut. Di samping itu, ketersediaan data padang lamun secara terpisah juga dibutuhkan dalam program karbon biru yang bertujuan menjaga lingkungan dari permasalahan perubahan iklim. Tugas ini besar, namun dengan semangat dan dukungan bersama harapannya seluruh rencana dapat terlaksana dengan baik,” terangnya.

Menutup sambutan, Riza mengajak semua pihak untuk mengawal setiap pelaksanaan kegiatan pemutakhiran ini agar dapat menjadi nilai tambah dalam memenuhi amanat Peraturan Presiden.

“Harapannya, tidak hanya IG Terumbu Karang yang terpenuhi standarnya, namun juga IG Padang Lamun dapat mengikuti proses pemenuhan standarnya sesuai dengan prinsip Satu Data dan Satu Peta,” pungkasnya.

Beragam jenis ikan karang yang ditemukan bermain di terumbu karang KKP Mare, foto Abdul Khalis

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan secara simbolis Surat Keputusan (SK) Penetapan KKP sebagai Walidata Informasi Geospasial (IG) Terumbu Karang dan Padang Lamun oleh Koordinator Pembinaan dan Penyelenggaraan IGT, Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik, BIG melalui Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial nomor 16 Tahun 2023 kepada Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, KKP.

Tak hanya itu, KKP sebagai unit produsen data IG terumbu karang dan padang lamun yang baru juga menerima buku status Terumbu Karang dan Padang Lamun dari Kepala Pusat Riset Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN) sebagai produsen data terumbu karang dan padang lamun sebelumnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menekankan pentingnya menciptakan laut yang sehat, aman, tangguh dan produktif bagi kesejahteraan bangsa dan mengembangkan strategi pembangunan ekonomi biru yang menitikberatkan pada pertimbangan ekologi dan ekonomi pada aktivitas yang menetap di ruang laut.(*)

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ingin Tegakkan Prinsip Politik Hijau, PHI Terbentuk

    • calendar_month Rab, 10 Mar 2021
    • account_circle
    • visibility 188
    • 1Komentar

    Kongres Online Partai Hiua Indonesia

  • Warga Suarakan Rusaknya Jalan Obi

    • calendar_month Rab, 8 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 185
    • 1Komentar

    Jalan-Anggai-Aer-Aer-Mangga-seperti-sungai-saat-musim-hujan-foto-M-Ichi.jpeg

  • Ambisi Transisi Energi Terbarukan Dibajak Pebisnis Energi Kotor

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • account_circle
    • visibility 176
    • 0Komentar

    Koalisi Transisi Bersih, yang terdiri sejumlah organisasi masyarakat sipil seperti Satya Bumi, Trend Asia, Sawit Watch, SPKS, Greenpeace dan Walhi, menemukan, pendekatan transisi energi di Indonesia tidak mengarah pada transformasi sistem tata kelola energi, melainkan hanya pada pergantian teknologi. Pendekatan yang tidak transformatif, bertemu dengan biaya proyek yang tinggi dan kejar target bauran energi membuat […]

  • HAM untuk Nelayan Kecil dan Awak Kapal Perikanan Lemah

    • calendar_month Kam, 3 Agu 2023
    • account_circle
    • visibility 210
    • 0Komentar

    Upaya pemerintah dalam pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) kepada nelayan kecil dan awak kapal perikanan sebagaimana diamanahkan di dalam UndangUndang No. 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam  terbilang lemah. Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan dalam rilisnya  Selasa (1/8/2023), menegaskan,  Pemenuhan HAM  kepada nelayan kecil dan awak kapal perikanan […]

  • Warga Haltim Protes Masalah Tambang di Depan Istana

    • calendar_month Jum, 8 Des 2023
    • account_circle
    • visibility 279
    • 3Komentar

    Desak Bebaskan Halmahera  dari Kehancuran Ekologi Dampak lingkungan dan social yang ditimbulkan akibat industri tambang di Pulau Halmahera Provinsi Maluku Utara, mendapat protes warga. Mereka  protes karena merasakan  dampak industry tersebut secara langsung. Jumat (7/12/20223)  masyarakat Halmahera Timur (Haltim) Maluku Utara terdiri dari Aliansi Masyarakat Buli Peduli Watowato, Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara dan […]

  • Harusnya Maluku Utara Miliki Balai KSDA

    • calendar_month Jum, 20 Nov 2020
    • account_circle
    • visibility 237
    • 0Komentar

    Persoalan konservasi sumberdaya alam di Maluku Utara sangatlah besar. Dengan 805 pulau  dan luas hutannya mencapai 2,25 juta hektar, memiliki persoalan pengawasan yang  rumit.   Sementara lembaga dan personil atau sumberdaya manusia yang menjalankan tugas tidak maksimal.  Seksi Konservasi SDA alam di Maluku Utara saat ini, tidak sanggup lagi memikul beban kerja  besar dengan wilayah […]

expand_less