Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Malut » Halmahera Timur, Ayam Mati di Lumbung Padi?

Halmahera Timur, Ayam Mati di Lumbung Padi?

  • account_circle
  • calendar_month Sel, 22 Agu 2023
  • visibility 312

Kaya Tambang, Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Tinggi

Pada November 2022 lalu, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  mengeluarkan sebuah rilis  yang sangat menyayat hati. Rilis  itu mengangkat kondisi riil  kemiskinan ekstrem masyarakat Kabipaten Halmahera Tmur. Tidak itu saja r mengungkap kondisi anak anak yang angka stuntingnya  sangat tinggi di seluruh wilayah Maluku Utara.  

Rilis itu juga menyebutkan  bahwa Kabupaten  Halmahera Timur adalah daerah dengan potensi tambang  terbesar dan tersebar di beberapa wilayah.Yakni nikel, magnesit, kromit, talk, batu gamping dan minyak bumi menjadikan Halmahera Timur sebagai kota tambang.

Tidak hanya hasil tambang, Halmahera Timur, salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara dengan ibukota di Kecamatan Kota Maba dengan luas wilayah sebesar 6.538,10 kilometer per segi ini juga penghasil kelapa dan cengkeh.

Kondisi salah satu rumah di Halahera Timur foto Cris Belseran

Kendati demikian, data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara punya Indeks Keparahan Kemiskinan pada 2020 sebesar 35 persen dan pada 2021 meningkat jadi 68 persen.

Prevalensi stunting di Halmahera Timur  juga begitu.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 berada pada angka 32,7 persen. Jauh di atas angka nasional 24,4 persen.

Proyeksi penduduk di Kabupaten Halmahera Timur pada 2020 adalah sebesar 97.420 jiwa dan pada 2021 turun jadi 92.954 jiwa.

Peningkatan kemiskinan menjadi salah satu penyebab masalah anak stunting walaupun sebenarnya tidak semua orang miskin anaknya stunting. Namun sebagian besar stunting di Halmahera Timur disebabkan karena kemiskinan.

Pada 3 November 2022 lalu, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara  menggelar Diskusi Panel dan manajemen Audit Kasus Stunting di kabupaten  ini.

Waktu itu Wakil Bupati Halmahera Timur Anjas Taher mengatakan bahwa  diskusi Audit Kasus Stunting perlu dikawal pelaksanaannya, sehingga rekomendasi  yang dilahirkan dan disepakati  dapat digunakan  saat  Audit Kasus Stunting.

Kondisi dusun Rai Tukur tukur foto Cris Belseran

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego mempertegas bahwa perlu keberlanjutan yang terarah dalam penyelesaian kasus-kasus stunting di kabupaten Halmahera Timur. “Ini dijadikan pijakan awal untuk menentukan proses  Audit dilakukan.  Audit Kasus Stunting tahap II ini merupakan keberlanjutan atas apa yang telah disepakati  sehingga ada kesinambungan yang lebih terarah dan terukur saat pelaksaan Audit Kasus Stunting di lapangan.” ujar Renta Rego kala itu.

Menurut Renta Halmahera Timur merupakan Kabupaten yang memiliki  Angka Prevelensi Stunting tetinggi yaitu sebesar 32,7 persen, dan merupakan penyumbang angka stunting cukup tinggi setelah kabupaten Pulau Taliabu dan Kabupaten Halmahera Selatan, sehingga perlu intervensi khusus dari semua pihak yang terlibat untuk memanfaatkan dan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting secara konvergen.

Aktivitas pertambangan salah satu perusaahn di Halmahera Timur, foto Cris Belseran

Kabupaten yang memiliki Motto Limabot Fayfiye yang berarti ajakan dengan mengutamakan kebersamaan yang harmonis dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas di dalam kehidupan bermasyarakat itu, diharapkan mampu mengajak seluruh lintas sektor untuk melakukan konvergensi dalam rangka percepatan penurunan dan cegah stunting.(*)  

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pulau Kecil, Kaya Biodiversitas Tapi Rentan

    • calendar_month Sen, 10 Jul 2023
    • account_circle
    • visibility 168
    • 0Komentar

    Pembangunan di pulau-pulau kecil tidak cukup sekadar membangun berbagai fasilitas, salah satunya seperti pariwisata. Keberadaan  fasilitas yang menunjang wisatawan  di satu sisi bisa menjadi ancaman kelestarian sumber daya alam. Karena itu  pemerintah perlu menyusun peta jalan pembangunan berkelanjutan untuk pulau-pulau kecil. “Perlu memerhatikan daya dukung lingkungan pulau-pulau kecil,’’kata Guru Besar Kelautan Universitas Mataram Prof Sitti […]

  • Ikan dan Manusia di Teluk  Weda Tercemar Logam  Berbahaya      1:24 Play Button

    Ikan dan Manusia di Teluk Weda Tercemar Logam Berbahaya     

    • calendar_month Sel, 27 Mei 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1.903
    • 0Komentar

    Ini Hasil Riset Nexus3 Foundation dan Universitas Tadulako       Nexus3 Foundation bersama Universitas Tadulako Palu Sulawesi Tengah merilis laporan penelitian mengenai status lingkungan dan human biomonitoring  di daerah Teluk Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Wilayah ini menjadi tempat pengambilan sampel karena   menjadi salah satu sentra industri nikel di Indonesia.    Nexus3  Foundation Nexus for […]

  • Warga Gane Keluhkan jadi Langganan Banjir

    • calendar_month Sen, 13 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 217
    • 0Komentar

    Banjir yang pernah melanda MAffa dan Kebun Raja, foto Sahril S

  • Gurango Haga Pilihan Wisata Bawah Laut di Sail Tidore 2022 

    • calendar_month Sen, 14 Nov 2022
    • account_circle
    • visibility 253
    • 0Komentar

    H halmahera yang Ditemui di Perairan Pelabuhan Trikora Goto
    foto Tim Survey DKP Tikep

  • Keren,,,Ini Cara Bangun Kesadaran Lingkungan Kaum Muda

    • calendar_month Jum, 24 Sep 2021
    • account_circle
    • visibility 191
    • 1Komentar

    aksi angkat sampah yang dilakukan oleh staf PakaTiva di Pantai Kasetela Ternate beberapa waktu lalu

  • Bangun IPAH di Pulau Kecil dan Terluar

    • calendar_month Rab, 30 Agu 2023
    • account_circle
    • visibility 204
    • 0Komentar

    Besa Ma Cahaya Bangun 6 Unit di Kecamatan Batang Dua Kota Ternate Besa Macahaya dalam bahasa Ternate berarti cahaya hujan  adalah  komunitas  yang bergerak dalam gerakan panen air hujan. Gerakan ini dinamai Sedekah Air Hujan. Melalui donasi dari berbagai pihak lembaga ini sudah membantu warga di beberapa pulau di Maluku Utara.   Sampai saat ini, Besa […]

expand_less