Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kampung » Ini Rencana Pesta Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Malut

Ini Rencana Pesta Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Malut

  • account_circle
  • calendar_month Jum, 16 Nov 2018
  • visibility 178

Digelar di Kalaodi  dan  Kayoa  17  hingga 19 November

Sebuah  pesta  berbasis  lingkungan   segera digelar  Wahana Lingkungan  Hidup (WALHI) Maluku Utara. Pekan lingkungan ini akan  digelar  di  Kalaodi  puncak Kota Tidore Kepualuan  dan Kayoa Halmahera Selatan.  Bertitel Pekan Lingkungan Hidup Pesisir Laut dan Pulau-pulau Kecil  akan   digelar sejumlah  acara.  Mulai dari  seminar lingkungan hidup  dan pulau- pulau  kecil,  Festival Kalaodi  bahkan  menanam 5 ribu pohon mangrove di   Guruapin Kayoa Halmhera  Selatan. 

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Maluku Utara, Ismet Soelaiman  menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka  memperingati Hari Ulang Tahun Walhi ke-38   yang  akan digelar  pada  17 hingga 20 November mendatang di Kalaodi – Tidore  dan Kayoa.  “Rangkaian kegiatannya meliputi Seminar Lingkungan Hidup, Festival Kalaodi, serta Pelestarian Hutan Mangrove dan Ekowisata Pesisir Laut Berbasis Komunitas di Kayoa,” ujar Ismet Selasa (13/11).

Kegiatan ini rencana dihadiri berbagai pihak, yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan, Eksekutif Walhi Nasional, dan 17 Eksekutuf Walhi dari beberapa provinsi di Indonesia. Walhi Maluku Utara juga mengundang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, akademisi kelautan dan perikanan Universitas Khairun dan Universitas Nuku, serta berbagai lembaga dan organisasi yang concern  dalam isu   lingkungan hidup, terutama persoalan krisis pesisir laut dan pulau- pulau kecil di Maluku Utara.

Seminar  akan menjadi pembuka  rangkaian kegiatan  dengan pembicara dari KKP, Sultan Tidore, dan Direktur Eksekutif Walhi Nasional   Selanjutnya, Festival Kalaodi  menghadirkan keragaman hasil produksi, penampilan musik dan tarian tradisional, serta kegiatan lain   berkaitan dengan kehidupan sosial- ekologis masyarakat Kalaodi.  Selanjutnya   Desa Guruapin – Kayoa untuk proses penanaman mangrove dan ditutup dengan ekowisata berbasis komunitas di Guraici, Lelei – Kayoa.  Pemilihan Kampung Kalaodi di hulu Kota Tidore Kepulauan sebagai salah satu lokasi kegiatan, karena  dipercaya sebagai penjaga Tidore oleh sebagian masyarakat. Posisi kampung  di pegunungan (± 900 mdpl) menjadikan Kalaodi dan tiga kampung lainnya sebagai pelindung bagi perkampungan lain dan pusat kota   di pesisir.  Warga Kalaodi sendiri masih menjalankan tradisi yang berisi ritual-ritual kecintaan terhadap alam. Pala, cengkih, kenari, kayu manis, durian, pinang dan bambu yang menjadi sumber mata pencaharian warga, selain tanaman bulanan seperti tomat, cabe, sayur-mayur, dan rempah-rempah, berdampingan dengan hutan alam yang ada di sekitar perkampungan.

Sesuai tema kegiatan  berkaitan dengan pesisir laut dan pulau-pulau kecil, Kayoa menjadi pilihan selanjutnya untuk  kegiatan pelestarian mangrove dan ekowisata berbasis komunitas. Kayoa merupakan gugusan  pulau-pulau  di Halmahera Selatan yang memiliki cerita mangrove sebagai pelindung bagi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Beberapa desa pesisir  di Kayoa merupakan contoh kampung pesisir yang dikelilingi dan dilindungi berbagai jenis mangrove dan ekosisitem laut, sehingga hasil laut seperti ikan karang berlimpah.

Kearifan lokal masyarakat Kalaodi dan Kayoa dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekologi dapat menjadi pembelajaran bagi pengelolaan lingkungan hidup di Maluku Utara sebagai provinsi kepulauan, maupun di berbagai wilayah kepulauan lainnya di Indonesia. “Kalaodi adalah laboratorium bagaimana masyarakat lokal secara turun-terumun telah menjadi penjaga wilayah hutan dan pegunungan Tagafura yang melindungi perkampungan wilayah pesisir dari banjir dan bencana ekologi lainnya. Sementara  Kayoa merupakan miniatur kampung pesisir yang melindungi dan dilindungi mangrove. Pengetahuan lokal ini harusnya dijaga serta ditransformasikan, bukannya  direduksi dan diganti dengan kawasan lindung/konservasi yang ditetapkan  h pemerintah dan pengelolaannya diserahkan kepada investasi,” jelas Ismet. Peran warga Kalaodi dan Kayoa dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup di sekitar mereka haruslah diapresiasi dan diberikan dukungan penuh oleh negara.

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ini Kajian AEER Soal Rencana HPAL Obi dan Morowali

    • calendar_month Kam, 4 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 262
    • 0Komentar

    Suasana laut dan pantai desa Kawasi Obi Halmahera Selatan/foto Ata Fatah

  • Abnaulkhairaat Buka Posko Bantuan Bencana

    • calendar_month Sen, 18 Jan 2021
    • account_circle
    • visibility 130
    • 0Komentar

    Harap Para Donatur Salurkan Bantuan Lewat Posko Ini Menyikapi kondisi bencana alam yang terjadi di beberapa tempat di Kabupaten Halmahera Utara, para alumni lembaga pendidikan Alkahiraat atau lebih dikenal dengan Abnaulkhairaat Maluku Utara langsung mengambil langkah cepat. Para abnaulkhairaat  langsung  gerak cepat membuat posko penggalangan dana bantuan untuk korban bencana  banjir itu. Pembentukan Posko  itu […]

  • Ruas Jalan Botonam–Saketa Halmahera Selatan Hancur

    • calendar_month Ming, 5 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 274
    • 1Komentar

    Salah satu sarana membuka keterisolasian akses dan ekonomi masyarakat adalah tersedianya infrastruktur jalan yang memadai. Ternyata, infrstruktur dan sarana ini   masih sangat memprihatinkan di sejumlah tempat terutama di Halmahera dan pulau  kecil lainnya di Maluku Utara. Di Halmahera terutama di bagian selatan, akses jalan daratnya belum terbuka secara keseluruhan. Tidak itu saja wilayah yang sudah […]

  • Ketika Orang Hiri Menuntut Merdeka

    • calendar_month Kam, 17 Agu 2023
    • account_circle
    • visibility 178
    • 1Komentar

    Ingatkan  Pemerintah, Kibarkan Bendera Setengah Tiang   Hari masih pagi, sekira pukul 07.50 WIT sebuah speedboat mengangkut pegawai yang bekerja di Kecamatan Pulau Hiri Kota Ternate Maluku Utara. Mereka adalah pegawai yang akan gelar upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Kamis (17/08/2023). Pegawai lelaki dan perempuan berbaju Korpri  itu  rata rata […]

  • Hutan Lindung Tidore Kepulauan Rawan Dirambah

    • calendar_month Kam, 11 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 200
    • 0Komentar

    Kayu yang ditemukan saat patrroli KPH Tikep dan Halteng, foto KPH Tikep

  • Sisir Pulau dan Kampung Layani Warga

    • calendar_month Kam, 29 Okt 2020
    • account_circle
    • visibility 150
    • 0Komentar

    Lakukan Penyadartahuan Covid-19 dan  Periksa Kesehatan Warga Sejak 22 Oktober 2020 lalu tim EcoNusa Indonesia menggelar ekspedisi Maluku  menggunakan kapal phinisi wisata bernama Kurabesi Explorer. EcoNusa sendiri adalah sebuah lembaga nirlaba berbasis di Papua dan saat ini banyak mendorong berbagai inisiatif lokal untuk perlindungan alam dan konservasi di wilayah timur Indonesia. Mereka  mengawali perjalanan   dari […]

expand_less