Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kampung » Warga Gane Keluhkan jadi Langganan Banjir

Warga Gane Keluhkan jadi Langganan Banjir

  • account_circle
  • calendar_month Sen, 13 Feb 2023
  • visibility 218

Gane Timur adalah salah satu wilayah di Pulau Halmahera bagian selatan. Daerah ini menjadi produsen kopra dengan memiliki topografi datar. Ketika memasuki wilayah ini melalui jalan darat, tidak merasakan jalanan  mendaki atau berbukit. Dari perbatasan Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan yakni desa Foya Tobaru hingga masuk ke Matuting di wilayah Gane Timur Tengah hingga  ke selatan,  jalanan melewati tepi pantai yang rata.

Ketika  kabarpulau.co.id/  menyusuri perjalanan darat dari Sofofi ibukota provinsi Maluku Utara menuju daerah itu, akhir Januari 2023 lalu ikut  merasakan perjalanan darat yang memukau. Kendaraan meluncur mulus di atas   jalanan yang licin  tak  ada ‘bopeng’ hingga ke desa Fida. Setelahnya melewati desa   Botonam merasakan jalanan   seperti gelombang karena rusak sana sini.  

Ketika memasuki perbatasan Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan memotong jalan sebuah sungai yang oleh warga sekitar mengenalnya dengan nama  Kluting. Sungai ini menurut pengakuan warga  Desa Foya Tobaru Gane Timur  jadi salah satu sumber banjir di desa mereka di kala datang musim hujan. Kondisi akan lebih parah jika di laut juga terjadi pasang naik. Air sungai meluber masuk kampung tak  terbendung.   

“Sungai yang berada tak jauh dari batas Halmahera Tengah dan Halsel ini menenggelamkan kampung  hampir setiap saat hujan. Apalagi jika datang pasang naik maka kampung tergenang hingga setinggi lutut,” jelas Roy Katedu tokoh masyarakat Desa Foya Tobaru.

Dia bercerita pada 2020 lalu kampung mereka tengelam  kurang lebih satu minggu. “Waktu itu BPBD Halsel juga turun mengambil gambar dan mengukur  panjang  talud penahan banjir kurang lebih 500 meter. Tapi sayang sampai saat ini tidak jelas kapan dibangun,” ujarnya.

Soal banjir  sudah menjadi  langganan warga ketika datang musim hujan. Karena kondisi wilayah yang datar ketika air di beberapa sungai di kawasan Gane Timur  meluap kampung menjadi tenggelam.

Apalagi di Desa Maffa ibukota kecamatan dan Kebun  Raja,  di bagian belakang kampung ini terdapat banyak sungai yang  melubar ke dua kampung tersebut jika terjadi banjir. 

Pada  2020  lalu  puluhan rumah dan beberapa objek vital di Desa Maffa dan Kebun Raja terendam banjir.

 Kala itu  banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.  Hujan terjadi sekitar pukul 08.00 WIT. Air irigasi dan sungai Ake Taba meluap dan menggenangi jalan poros Desa Maffa dan Desa Kebun Raja. Selain jalan raya, air juga menggenangi  rumah warga.

Kondisi desa Foya Tobaru hujan sebentar saja kampung menjadi tergenang foto M Ichi

Kala itu objek vital seperti PLN, sekolah dan perkantoran juga terendam banjir. Akibat  banjir tersebut buah kelapa yang selesai panen  dan sudah terkumpul juga hanyut dibawa air.  

“Ini pengalaman yang terjadi berulang kali dan untuk mengatasinya perlu segera dibangun talud penahan banjir di daerah ini untuk mengatasi persoalan banjir,” kata Sulfi Kader tokoh masyarakat Desa Kebun Raja belum lama ini.  

Taha M Kasim tokoh masyarakat  Kebun Raja mengaku usulan  membangun talud penahan banjir ini sudah diasuarakan. Bahkan saat kejadian banjir 2020 lalu pemerintah provinsi melalui Dinas PU sudah turun melakukan pengecekan lokasi dan pengukuran bantaran sungai yang akan dibangun. Hanya saja sampai saat ini tindaklanjutnya belum juga jelas sampai sekarang.

Saat dilakukan pengukuran panjang  talud penahan banjir yang akan dibangun  di perbatasan desa Mafa dan Kebun Raja  sekira 500 meter.

“Sayang pembangunannya belum jalan. Padahal ini masalah paling strategis  berhubungan dengan hajat hidup orang banyak,” katanya. 

Lantas apa yang menyebabkan  banjir  berulangkali  di kawasan ini?

Warga setempat mencurigai banjir yang melanda desa mereka setiap ada hujan itu, karena eksploitasi hutan yang berlebihan di kawasan Gane Timur beberapa waktu lalu. Terutama hutan di daerah belakang kampung Mafa dan Kebun Raja yang sudah berlangsung lama.

“Kita tidak menyalahkan siapa siapa  tetapi kalau ada penebangan di daerah  hulu  pasti menimbulkan kerusakan dan dampaknya adalah banjir. Mereka eksploitasi hutan sudah berlangsung lama menyebabkan ada penggundulan di hulu,” kata Sulfi.

Mereka menyebut ada  beberapa perusahaan HPH yang mengeksploitasi hutan daerah Gane Timur    PT TW dan  SND yang setelah mengeksploitasi hutan,tapi tidak melakukan penanaman ulang dan menyebabkan penggundulan. “Akhirnya masyarakat yang jadi korban saat ini,” katanya.

Saat ini untuk menjawab kegelisahan warga  terkait bencana banjir berulang salah satunya harus segera mempercepat pembangunan talud penahan banjir di sungai yang ada di belakang desa tersebut.  “Kita tinggal  berharap pemerintah punya itikad baik untuk bangun talud. Jika tidak maka  hujan dan   banjir warga selalu menjadi korban,” harap  Sulfi.  (*)

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Demokrasi, Sebuah Ontologi Kecil

    • calendar_month Sen, 29 Jan 2018
    • account_circle
    • visibility 209
    • 0Komentar

    Catatan dari Timur Nusantara untuk Indonesia Sir WinstonChurchill sekali dalam pidatonya mengatakan bahwa demokrasi adalah sistem buruk diantara yang terburuk yang harus kita pilih karena tidak ada sistem lain yang lebih baik lagi. Padahal dalam sejarahnya banyak sekali bentuk-bentuk pemerintah maupun negara yang telah dipraktekkan sejak zaman Yunani kuno.Termasuk demokrasi sendiri berasal dari era Yunani […]

  • Ini Win-win Solution Konflik Tenurial  TNAL dengan Warga Adat Kobe

    Ini Win-win Solution Konflik Tenurial TNAL dengan Warga Adat Kobe

    • calendar_month Sab, 10 Nov 2018
    • account_circle
    • visibility 129
    • 0Komentar

    Penulis : Hamdan Volunter/ Kabarpulau.  Konflik tenurial di Maluku Utara masih sering terjadi. Misalnya  antara warga dengan korporasi atau juga dengan pemerintah. Contoh konflik tenurial antara warga dengan pemerintah,  sekarang ini  yakni  dengan  kawasan  Taman Nasional. Konflik ini perlu diselesaikan  sehingga tidak merugikan masyarakat  termasuk upaya  konservasi hutan juga tetap berjalan. Sekadar diketahui, penetapan Taman […]

  • Nelayan Malut Protes Permen 59/2020

    • calendar_month Sen, 25 Jan 2021
    • account_circle
    • visibility 179
    • 0Komentar

    Motor ikan/pole and line yang sandar di PPI Dufa dufa Ternate

  • Ini Cara Antisipasi Stok Pangan Saat Pandemi

    Ini Cara Antisipasi Stok Pangan Saat Pandemi

    • calendar_month Rab, 17 Jun 2020
    • account_circle
    • visibility 141
    • 0Komentar

    Hasil kajian yang dilakukan  pemerintah provinsi Maluku Utara melalui  dokumen Food Security  and  Vurnerability  Atlas (FVSA), atau peta keamanan dan kerentanan pangan di Maluku Utara, menunjukan ada sejumlah sangat rawan pangan. Dasarnya  daerah daerah itu tidak mampu memproduksi  pangan  sendiri tetapi mengharapkan pasokan dari luar. Kabupaten  Kepulauan Sula dan Taliabu serta Tidore Kepulauan atau 23 kecamatan di […]

  • Banjir dan Longsor, Perparah Jalan Sayoang-Yaba

    • calendar_month Rab, 3 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 248
    • 1Komentar

    Berikut Ini Foto dan Videonya Kondisi jalan Sayoang-Yaba di Bacan Halmahera Selatan  tidak hanya rusak parah. Jika sebelumnya sempat tertutup longsor dan belum  diperbaiki, jalan tersebut kini kembali longsor hingga  badan jalan tertutup dan tak bisa dilewati kendaraan. Akibatnya, warga makin kesulitan menggunakan ruas jalan milik pemerintah Provinsi Maluku Utara ini. Longsor yang terjadi di […]

  • Potensi Keanekaragaman Hayati TWP Pulau Rao dan Mare (2)

    • calendar_month Kam, 30 Jul 2020
    • account_circle
    • visibility 253
    • 0Komentar

    Tiga Taman Wisata Perairan (TWP) yang telah dtetapkan memiliki berbagai keunggulan. Terutama  potensi ekologis baik di dalam laut maupun di kawasan pesisir,  seperti  hutan mangrove,  terumbu karang  maupun padang lamun dan  biota  di dalamnya. Sesuai data Rencana Pengelolaan dan Zonasi Taman Wisata Perairan TWP 2020-2040,  ketiga TWP yang telah ditetapkan itu memiliki  kekayaan dan keunikan […]

expand_less