Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kota Pulau » Waspada, Cuaca Buruk Landa Maluku Utara

Waspada, Cuaca Buruk Landa Maluku Utara

  • account_circle
  • calendar_month Rab, 15 Feb 2023
  • visibility 201

KSOP Hentikan Sementara Aktivitas Pelayaran Antarpulau  

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Ternate mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Maluku Utara, terkait kondisi cuaca yang  berubah setiap saat belakangan ini. Rilis yang dikeluarkan BMKG pada Rabu (15/2/203) menyampaikan prakiraan cuaca  sekaligus imbauan kepada masyarakat  untuk tetap memerhatikan kondisi cuaca yang terjadi tiap saat. Terutama aktivitas perjalanan transportasi laut. 

Petugas Prakirawan BMKG Stamet Muhammad Fauzi Bintiang melalui rilisnya menjelaskan,  Rabu (15/2/2023)  umumnya berawan dengan potensi hujan ringan – lebat di wilayah Jailolo, Sidangoli, Sofifi, Ternate, Oba Utara, Morotai, Kayoa, Tobelo, Kao, Subaim, Gane, Obi, Taliabu, Bacan dan sekitarnya.

Sementara  siang hingga sore,  juga  umumnya berawan dengan potensi hujan ringan – lebat di wilayah Jailolo, Ibu, Siadngoli, Subaim, Patani, Taliabu, Bacan, Loloda, Obi, Kao, Tobelo, Ternate, Tidore dan sekitarnya

BMKG juga mengingatkan kepada masyarakat, terutama yang melakukan perjalanan laut dan udara perlu mewaspadai adanya, potensi hujan sedang hingga lebat   disertai angin kencang.

Angin kencang sendiri sebenarnya terjadi sejak Selasa (14/2/2023) sore hingga malam yang menyebabkan kerusakan berbagai fasilitas pribadi dan umum di berbagai tempat. Sebut saja kerusakan Gedung pasar Jailolo hingga  adanya kerusakan rumah di Sidangoli.  

Untuk perkiraan kondisi angin  kencang   sendiri terjadi di wilayah  Ibu,  Loloda,  Morotai , Ternate, Tidore, Bacan  , Obi, Kao , Oba Utara  dan sekitarnya.

BMKG juga  ingatkan kepada masyarakat pengguna transportasi serta yang bermukim di daerah pesisir  bahwa  saat ini sedang terjadi gelombang tinggi mencapai 2 meter diikuti kecepatan angin yang tinggi

“Tinggi gelombang mencapai 2.0 meter akibat adanya  kecepatan angin tinggi itu  terjadi di perairan   Ternate  -Batang Dua, Ternate-Jailolo-Loloda, Ternate-Kayoa-Makian, Bacan-Obi -Sanana-Bobong, dan sekitarnya,” jelas BMKG dalam rilis resminya.    

Soal  kondisi cuaca  ekstrem saat ini, Kepolisian Resor  Ternate melalui Kasi Humas, Iptu Wahyuddin   mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Kota Ternate terutama yang bermukim di bantaran kali mati maupun di tebing yang rawan longsor untuk lebih tingkatkan waspada. “Tetap waspada terutama yang tinggal di bantaran kali mati dan rawan longsor, karena selain hujan juga disertai dengan angin kencang,” ungkapnya.

Dikutip dari https://www.rri.co.id/ternate/daerah/164068/masyarakat-ternate-diimbau-waspada-cuaca-ekstrem, selain kepada masyarakat yang bermukim di bantaran kali mati dan rawan longsor, Wahyuddin juga meminta masyarakat khususnya pengendara roda dua maupun empat termasuk pejalan kaki, untuk juga tingkatkan kewaspadaan saat melintasi ruas jalan yang ada pohon.

“Waspada juga dengan pohon tumbang,” kata dia mengingatkan.

 Wahyuddin juga meminta kepada para nelayan, motoris dan masyarakat yang ingin bepergian menggunakan transportasi laut untuk menunda aktivitas sementra sambil menunggu kondisi cuaca sudah kembali normal.

“Tunda dulu, karena kondisi laut juga masih ekstrem kalau sudah kondusif baru bisa melaksanakan aktivitas di laut,”  imbaunya.

Sementara  jika ada kejadian dan kondisi kedaruratan yang memerlukan penanganan dari Kepolisian, masyarakat bisa menghubungi layanan contact center 110. “Mari bersama kenali potensi bencana di sekitar kita, siapkan strategi penyelamatan diri dan keluarga,” pungkasnya.  

Sementara itu kantor kesyahbandaran Ternate  dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Ternate  telah menunda seluruh aktivitas pelayaran di Maluku Utara

Seperti dikutip  dari Kantor Berita Antara dijelaskan bahwa KSOP berdasarkan laporan BMKG menyebutkan bahwa tinggi gelombang di perairan Maluku Utara mencapai 2,5  hingga 4 meter hal ini membuat KSOP telah mengeluarkan pemberitahuan untuk penghentian sementara proses pelayaran di Provinsi Maluku Utara karena adanya gelombang yang tinggi sampai mencapai 4 meter.

“Hal ini sangat membahayakan terutama untuk aktivitas pelayaran antar pulau. Baik dari Ternate ke beberapa pulau di Maluku Utara begitu juga sebaliknya,” kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar KSOP Kelas II Ternate Miraza A Polpoke. Kantor KSOP  menunda  keberangkatan kapal penumpang lokal seperti kapal ferry, perintis, landing craft tank, SPOB, dan kapal-kapal rakyat terutama rute Ternete tujuan Jailolo, Loloda, Morotai, Pulau Bacan, Pulau Obi, Sanana, Batang Dua, Bitung dan Manado.
KSOP mengimbau seluruh masyarakat pengguna kapal laut belum bisa bepepergian karena  cuaca buruk dan membahayakan keselamatan, terutama yang menggunakan kapal berukuran kecil.

 KSOP sendiri belum memastikan kapan waktunya membuka kembali aktivitas pelayaran.    
“Kami terus memantau kondisi cuaca dan kalau kondisi cuaca membaik, tentunya KSOP akan mengizinkan aktivitas pelayaran kembali,” ujarnya.(*)

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Malut Segera Miliki Dewan Kebudayaan Daerah

    • calendar_month Sel, 2 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 242
    • 1Komentar

    Ronggeng Togal sebagai sebagai sebuah tradisi dan kebudayaan orang Makeang perlahan mulai tegeerus kebudayaan pop/foto PakaTiva

  • Hadapi Krisis Air dengan Pengelolaan Sumberdaya Berkelanjutan

    • calendar_month Kam, 14 Jan 2021
    • account_circle
    • visibility 137
    • 0Komentar

    Menanam pohon adalah salah satu jawaban atas persoalan krisis air yang mulai melanda bumi foto Duta Kreator Indonesia (DKI)

  • Ekonomi dan SDA Morotai Berbasis Lingkungan akan Dibedah Bersama

    Ekonomi dan SDA Morotai Berbasis Lingkungan akan Dibedah Bersama

    • calendar_month Ming, 15 Jul 2018
    • account_circle
    • visibility 131
    • 0Komentar

    Untuk menggagas model pembangunan ekonomi dan pengelolaan sumberdaya alam secara partisipatif  dan berbasis lingkungan, diperlukan semua pihak duduk bersama..  Dalam  upaya itu,  direncanakan  akan  digelar kegiatan  bertajuk Sarasehan dan Rembuk Rakyat Morotai yang rencana  dilaksanakan 18 hingga  9 Agustus 2018  mendatang di public space Taman Kota Daruba Morotai. Kegiatan yang  rencana dilaksanakan selama 2 hari […]

  • Seni dan Tradisi Togal Tergerus Zaman?

    • calendar_month Jum, 20 Nov 2020
    • account_circle
    • visibility 598
    • 0Komentar

    Ditinggal Muda-mudi, Digandrungi Kaum Tua      Ibu-ibu berkebaya memakai sarung dan selendang  itu usianya sudah di atas 50 tahun. Mereka duduk berbaris di bawah tenda, sambil menunggu bapak-bapak yang datang dan ikut  pesta ronggeng togal. Ini adalah cara warga Desa Samo di Halmahera Selatan meramaikan  Festival Kampung Pulau dan Pesisir yang diinisiasi perkumpulan PakaTiva bersama […]

  • KLHK Bakal Revisi Aturan Amdal

    • calendar_month Jum, 9 Feb 2018
    • account_circle
    • visibility 247
    • 0Komentar

    Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan merevisi aturan menyangkut analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) karena dinilai masih banyak kelemahan. Demikian disampaikan Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, baru-baru ini. Kementerian, katanya, sudah berdiskusi dengan para penasehat dan menilai, aturan amdal memang harus dicek lagi secara keseluruhan dari berbagai dimensi, baik regulasi, […]

  • KLHK dan Warga Tanam Mangrove di Desa Toseho Tidore Kepulauan

    • calendar_month Kam, 8 Feb 2024
    • account_circle
    • visibility 318
    • 2Komentar

    Penanaman pohon secara serentak seluruh Indonesia    dilakukan juga di Maluku Utara pada Rabu 7/2/2024). Kegiatan  Kementerian  Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu, dihadiri Staf Khusus Menteri LHK, Kelik Wirawan Wahyu Widodo mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya. Hadir juga  pejabat dan pegawai  instansi di bawah KLHK, Dinas Kehutanan provinsi polisi dan TNI serta beberapa instansi pemerintah […]

expand_less