Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kampung » KTH Woda Oba Tidore Kepulauan Kirim Damar ke Surabaya

KTH Woda Oba Tidore Kepulauan Kirim Damar ke Surabaya

  • account_circle
  • calendar_month Sab, 22 Jul 2023
  • visibility 242

Diambil dari Hutan Desa Program Perhutanan Sosial

Hasil hutan yang dikelola masyarakat   dalam program Perhutanan Social (PS) tidak hanya hasil hutan kayu.  Hasil non kayu serta jasa lingkungan juga bisa dikelola dan menjadi sumber pendapatan penting. Hal ini juga yang dilakukan Kelompok Tani Hutan (KTH)   Desa Woda Kecamatan Oba Tidore Kepulauan saat ini.

KTH  Woda saat ini telah memanfatkan sumberdaya alam hutan di wilayahnya, menjadi salah satu sumber pendapatan selain hasil perkebunan yang mereka miliki.  Warga  terutama KTH setempat telah mengolah potensi resin damar yang berasal dari pohon agathis dammara di hutan desa  tersebut.

Desa yang memiliki luas wilayah kurang lebih 4000 hektar lebih dan berada di daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan  (KPH) Tidore Kepulauan, KPH  ini  dari Unit IX Oba dan  Unit X Gunung Sinopa ini ternyata memiliki banyak sumberdaya alam dari hutan baik hasil  kayu maupun non kayu.

Resin damar sendiri adalah salah satu sumber daya hutan non kayu atau hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang kini telah dikelola dan dikerjasamakan dengan pihak ketiga  untuk dikirim ke luar provinsi Maluku Utara. 

Resin damar yang siap dipanen, foto Zul KPH Tikep

“Ini adalah satu-satunya kelompok tani hutan yang memanfaatkan HHBK damar menjadi hasil penting masyarakat,” kata Kepala UPTD  KPH Kota Tidore Kepulauan  Zulkifli Mansur S.Hut pada kabar pulau.co.id di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Pokja Program Perhutanan Sosial (PPS) Provinsi Maluku Utara di ruang rapat Gamalama Ball Room Bela Internasional Hotel  Ternate  Jumat (21/7/2023).

Dia bilang,  dari fasilitasi yang dilakukan KPH melibatkan masyarakat yang tergabung dalam KTH, mereka kemudian  memanfaatkan HHBK yang ada dan dijual ke  pembeli. “Sejak diolah November 2022 hingga saat ini masyarakat telah berhasil menjual damar sebanyak 80 ton. Hasil ini bahkan telah diekspor ke Surabaya,” jelas Zulkifli.  

Dia bilang lagi, pihak ketiga yakni PT Mahira Abadi  membeli hasil damar yang telah disediakan oleh anggota KTH ini disepakati melalui dokumen surat perjanjian antara pelaku usaha dan lembaga pengelola hutan desa pada 18 Oktober 2022 lalu.

“Anggota KTH mengambil bongkahan damar  dari hutan  dan dijual  ke pembeli dengan kisaran Rp10 ribu hingga Rp13000 tergntung kualitasnya, Kemudian dilakukan penyortiran/penghalusan  dan  dipacking  selanjutnya diekspor ke Surabaya Jawa Timur,” jelasnya.  

Ibu ibu menyortir resin agathis untuk kemudian dipacking dan dijual, foto Zul KPH Tikep

Sekadar diketahui, masyarakat  setempat  mengelola hasil hutan bukan kayu ini setelah mereka mendapatkan  Surat Keputusan Perhutanan Sosial yang mengatur tentang Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2022 lalu.

SK Menteri KLHK itu telah diterima warga  pada 2022.  Tembusan dari SK  ini juga sudah diserahkan ke Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) lingkup wilayah kelola UPTD KPH Tidore Kepulauan dan UPTD KPH Ternate Tidore yang berada di wilayah  administratif Kota Tidore  Kepulauan. (*)   

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Atasi Sampah, Malut Butuh PLTSa?

    • calendar_month Sel, 28 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 458
    • 1Komentar

    Sampah menjadi masalah paling serius. Tidak hanya di kota tetapi juga di  desa- desa di seluruh Indonesia. Dia menjadi masalah dan  sangat mengancam lingkungan dan manusia  terutama sampah plastic. Sampah  jenis ini   sulit terurai  sehingga dilakukan berbagai riset  untuk mengatasi  makin banyaknya sebaran di lingkungan darat maupun laut.   Ada sejumlah cara  mengatasi sampah ini […]

  • Ini Kajian AEER Soal Rencana HPAL Obi dan Morowali

    • calendar_month Kam, 4 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 262
    • 0Komentar

    Suasana laut dan pantai desa Kawasi Obi Halmahera Selatan/foto Ata Fatah

  • Ini Potret Desa Sumber Pangan di Pulau Morotai

    • calendar_month Rab, 28 Feb 2018
    • account_circle
    • visibility 186
    • 0Komentar

    Gugusan pulau-pulau kecil di bawah langit terlihat biru kala mendekati Kepulauan Morotai, Maluku Utara, menumpangi kapal ferry, pada awal 2018. Ada  Pulau Dodola, Zum-zum, dan Pulau Kolorai, tempat produksi rumput laut. Pulau-pulau kecil pun menyimpan sejarah panjang Perang Dunia ke II. Pulau Zum-zum, merupakan saksi bisu pertempuran Jepang dan sekutu Tentara Amerika yang dipimpin Jenderal […]

  • Transportasi Sumbang 5 Persen Emisi Karbon

    • calendar_month Jum, 15 Mar 2024
    • account_circle
    • visibility 310
    • 0Komentar

    Ternate Punya 157873 Unit Kendaraan  Penulis Mahmud Ichi/Mubarak Falahi Penggunaan transportasi sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari, terutama masyarakat yang berada di perkotaan. Ketergantungan akan transportasi ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lain, membuat transportasi menjadi faktor signifikan pada besarnya jejak karbon yang dikeluarkan setiap individu.   Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi […]

  • Halua Kenari, Sumber Pendapatan Ibu-ibu Suma

    • calendar_month Ming, 29 Nov 2020
    • account_circle
    • visibility 284
    • 0Komentar

    Ibu Ainun (jilbab hijau) melepas tempurung kenari dari isinya dengan cara dipukul dengan batu

  • Ternate Kaya Keanekaragaman Hayati Laut

    • calendar_month Ming, 28 Jan 2024
    • account_circle
    • visibility 313
    • 1Komentar

    Dari Terumbu Karang hingga Fauna Kharismatik   Laut Pulau Ternate memiliki kaneakaragaman hayati yang luar biasa. Tidak hanya  jenis terumbu karang dan ikan kecil, tetapi juga satwa laut kharismatik. Di kawasan laut ini juga ada  hewan laut endemic seperti  hiu berjalan. Di beberapa lokasi di laut pulau Ternate ditemukan beberapa jenis satwa kharismatik laut seperti […]

expand_less