Breaking News
light_mode
Beranda » Politik » TFFF Dorong Pembiayaan Skala Besar untuk Konservasi Hutan Tropis

TFFF Dorong Pembiayaan Skala Besar untuk Konservasi Hutan Tropis

  • account_circle
  • calendar_month Sel, 21 Okt 2025
  • visibility 57

Pemerintah Brasil dan United Nations Development Programme (UNDP)  bersama-sama menyelenggarakan lokakarya regional tentang Tropical Forest Forever Facility (TFFF) bersama Negara-negara Anggota ASEAN dan para pemangku kepentingan di Jakarta Senin (20/10/2025).

Lokakarya ini adalah milestone penting untuk memperkuat kerja sama multilateral dan membangun momentum menjelang peluncuran resmi TFFF pada Leaders’ Summit COP30 di Belém, Brasil, pada   6 November 2025 mendatang.

Sesi ini mempertemukan perwakilan utama dari berbagai pemerintah, misi diplomatik, akademisi, masyarakat sipil, lembaga penelitian, dan organisasi internasional di seluruh Asia Tenggara. Para peserta membahas bagaimana negara-negara ASEAN—rumah bagi beberapa hutan tropis dengan keanekaragaman hayati dan cadangan karbon tertinggi di dunia— dapat mendapatkan manfaat dari upaya menjaga hutan tropis yang berperan penting bagi dunia, termasuk dalam menjaga kestabilan iklim.

Henrique Ferraro, Duta Besar Brasil untuk ASEAN menegaskan visi bersama untuk kolaborasi global ini. “TFFF sejalan dengan aspirasi ASEAN untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif menuju masa depan yang netral karbon. Bulan lalu, dalam sebuah acara di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mengumumkan bahwa Brasil akan berkontribusi sebesar 1 miliar dolar AS untuk TFFF, hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Brasil, baik sebagai penerima manfaat maupun negara donor yang berinvestasi dalam TFFF,” ujarnya.

Dipimpin oleh Brasil dan dirancang bersama oleh komite pengarah interim yang terdiri dari negara-negara tropis (Kolombia, Republik Demokratik Kongo, Ghana, Indonesia, dan Malaysia), bersama lima negara sponsor (Perancis, Jerman, Norwegia, Uni Emirat Arab, dan Inggris), serta didukung partisipasi aktif organisasi masyarakat sipil, masyarakat adat dan komunitas lokal, dan sektor swasta.

Henrique Ferraro, Duta Besar Brasil untuk ASEAN menegaskan visi bersama kolaborasi global ini

Diketahui TFFF adalah mekanisme pembiayaan inovatif untuk memberi penghargaan kepada negara-negara tropis untuk pelestarian hutan. Mekanisme ini akan memberikan insentif jangka panjang dan berkesinambungan bagi negara-negara berhutan tropis, memastikan sumber daya yang signifikan menjangkau mereka yang melindungi dan memulihkan hutan di lapangan, terutama masyarakat adat dan komunitas lokal.

“TFFF merupakan contoh nyata bagaimana negara-negara di kawasan Global South merancang solusi yang menjawab tantangan bersama mereka. Negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, memiliki peran penting dalam membentuk kerangka inovatif ini agar pendanaan iklim dan kehutanan dikelola secara transparan, menjangkau masyarakat lokal, serta mendorong pembangunan manusia dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Sara Ferrer Olivella, Resident Representative UNDP Indonesia. Ia menambahkan, “UNDP siap mendukung negara-negara dalam memperkuat sistem tata kelola dan kapasitas kelembagaan yang diperlukan agar mekanisme ini benar-benar bermanfaat bagi manusia dan bagi planet ini.”

Menekankan pentingnya upaya tersebut, Ida Bagus Made Bimantara, Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN, Kementerian Luar Negeri, menyatakan, “Indonesia dan Brasil, bersama dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan, merupakan rumah bagi hutan tropis yang berperan penting dalam mengatur iklim global, melestarikan keanekaragaman hayati, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. TFFF menghadirkan kerangka kerja pembiayaan inovatif untuk mengatasi kesenjangan ini. Dukungan terhadap inisiatif seperti ini sangat penting agar hutan tropis tetap lestari dan terus berkontribusi pada stabilitas iklim global serta pelestarian keanekaragaman hayati.”

“TFFF merupakan inisiatif baru yang berani yang bertujuan untuk memberikan nilai terhadap hutan tropis yang berperan penting dalam mengatur iklim, menjaga siklus hidrologi, serta menjadi habitat bagi sebagian besar keanekaragaman hayati dunia. TFFF akan menyediakan pendanaan berskala besar dan berkelanjutan untuk konservasi hutan tropis, sehingga negara-negara dapat menerapkan kebijakan pelestarian jangka panjang, termasuk memberikan insentif kepada komunitas yang menjaga hutan tersebut. Model pembiayaan ini juga dirancang untuk menarik pendanaan dari sektor swasta dan memaksimalkan penggunaan dana publik yang terbatas, sehingga menjadi contoh nyata dari mekanisme blended finance,” ujar André Aquino, Penasihat Bidang Ekonomi pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Brasil.

Lokakarya tersebut menegaskan kembali peran penting Asia Tenggara dalam tata kelola hutan global dan menggarisbawahi solidaritas yang semakin kuat di antara negara-negara berhutan tropis. Pemerintah Brasil dan UNDP menekankan komitmen mereka untuk memperkuat kolaborasi dengan negara-negara anggota ASEAN menjelang COP30, memastikan bahwa suara negara-negara Global Selatan, dan para penjaga hutan dunia, tetap menjadi pusat agenda iklim global.(aji/rilis)

 

 

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tanda-tanda Alam dan Tradisi Orang Pulau yang Tergerus Zaman

    • calendar_month Sen, 17 Mar 2025
    • account_circle
    • visibility 536
    • 0Komentar

    Sebuah Doho doho Pendek di Pertengahan Ramadan  Kitab Suci Alquran untuk ummat manusia, secara khusus  telah menerangkan  dengan terang benderang  fenomena alam dengan ayat- ayat kauniyah-nya. Dalam  membaca fenomena alam itu,  para leluhur negeri al-mulk  yang terdiri dari pulau pulau ini telah mempraktekan dalam setiap hidup mereka sejak dulu. Bagi mereka, setiap ada fenomena alam […]

  • Ekowisata di Punggung Gamalama

    • calendar_month Jum, 28 Agu 2020
    • account_circle
    • visibility 194
    • 0Komentar

    Menikmati  Keindahan  Ternate dari  Puncak Hutan Pala dan Cengkih  Pagi jelang siang di pertengahan Juli lalu, ketika udara hutan pala dan cengkih masih  segar, saya  coba menyusuri  punggung Gunung Gamalama. Lokasi ini berada tepat di kawasan puncak Kelurahan Moya Kota Ternate Tengah Maluku Utara. Lokasi ini dalam beberapa  bulan belakangan  menjadi salah satu spot paling […]

  • KLHK dan Warga Tanam Mangrove di Desa Toseho Tidore Kepulauan

    • calendar_month Kam, 8 Feb 2024
    • account_circle
    • visibility 320
    • 2Komentar

    Penanaman pohon secara serentak seluruh Indonesia    dilakukan juga di Maluku Utara pada Rabu 7/2/2024). Kegiatan  Kementerian  Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu, dihadiri Staf Khusus Menteri LHK, Kelik Wirawan Wahyu Widodo mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya. Hadir juga  pejabat dan pegawai  instansi di bawah KLHK, Dinas Kehutanan provinsi polisi dan TNI serta beberapa instansi pemerintah […]

  • PIT Diklaim Mampu Berantas IUU Fishing

    • calendar_month Sel, 6 Jun 2023
    • account_circle
    • visibility 158
    • 3Komentar

    Seekor ikan tuna yang didaratkan di Perlabuhan Perikanan Dufa dufa Ternate Maluku Utara foto M Ichi

  • Hilangnya Ruang Hidup Warga Adat Sawai Gemaf

    Hilangnya Ruang Hidup Warga Adat Sawai Gemaf

    • calendar_month Jum, 22 Jan 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 638
    • 0Komentar

    Hari hari Elisa Nusu salah satu warga adat Sawai habis lahan kebunnya dan saat ini hanya di rumah saja

  • KTH Woda Oba Tidore Kepulauan Kirim Damar ke Surabaya

    • calendar_month Sab, 22 Jul 2023
    • account_circle
    • visibility 243
    • 1Komentar

    Diambil dari Hutan Desa Program Perhutanan Sosial Hasil hutan yang dikelola masyarakat   dalam program Perhutanan Social (PS) tidak hanya hasil hutan kayu.  Hasil non kayu serta jasa lingkungan juga bisa dikelola dan menjadi sumber pendapatan penting. Hal ini juga yang dilakukan Kelompok Tani Hutan (KTH)   Desa Woda Kecamatan Oba Tidore Kepulauan saat ini. KTH  Woda saat […]

expand_less