Nikmati Laut dan Pantai Bening Bersih, hingga Batu Pipih Tersusun Rapi
Angin laut bertiup perlahan. Keteduhan pepohonan pantai yang rimbun begitu menyejukkan. Meski siang terasa terik, kala tiba di pantai ini bagaikan berada di belantara hutan Gunung Sibela. Ya itulah suasana yang kami rasakan ketika mengunjungi pantai Oma Moy Dusun Oma Moy Panamboang Bacan Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara Kamis (2/11/2024) lalu.
Pantai di Pulau Bacan ini berpasir hitam dengan laut bersih berhadapan dengan gugusan pulau-pulau Mandioli dan sekitarnya. Berjarak hanya kurang lebih 5 kilometer dari Kota Labuha, pantai ini menawarkan keindahan, kesejukan dan tentu kenyamanan bersama keluarga.
Pantai ini masih terbilang masih asli, meski sudah dibangun beberapa gazebo untuk tempat beristirahat sebentar menikmati laut dan pantainya. Di sepanjang pantainya terbilang masih sangat bersih. Pepohonan ekosistem pantai yang masih padat, membuat pantai ini begitu adem.
Ada juga yang menarik dari pantai ini. Jika diperhatikan lebih jauh, pantai yang dihiasi bebatuan sedang itu, hamper semuanya berbentuk pipih tipis. Batu batu itu tersusun rapi. Model pipihnya seperti dihaluskan menggunakan mesin. Padahal itu adalah bebatuan alam yang sudah ada di situ sejak dulu.
Keberadan batu di pantai itu juga terlihat tersusun rapi seperti ada yang menyusunnya.
“Batu itu dari dulu sudah begitu, tidak ada yang membuatnya menjadi pipih. Apalagi menyusunnya. Saya dengan keluarga sudah beberapa kali ke sini,” ujar Ismail salah satu pengunjung dari Desa Tomori Kecamatan Bacan.
Memang hari itu pantai Oma Moy sepi pengunjung. Ismail dan istri bersama anaknya, datang dan menikmati suasana pantai ini sambil membawa makanan ringan sambil menikmati bersama.
Sementara hari itu kami berjumlah 8 orang ikut menikmati udara pantai dan pemandangan yang menawan di pantai tersebut, sambil memesan minuman dan makanan.
Sekadar dikethui pantai ini mulai diresmikan menjadi kawasan wisata pada 2019 lalu. Sebelumnya melalui pemerintah daerah membangun sejumlah fasilitas, gazebo pintu masuk dan beberapa fasilitas lainnya. Kawasan ini luasnya kurang lebih 1 hektar. Meski begitu untuk panjang pantainya hamper 2 kilometer memanjang utara ke selatan.
Pantai ini tidak hanya dinikmati karena keindahan dan keunikannya, tetapi ada sebagian pengunjung datang ke sini untuk memancing maupun menggelar acara bakar bakar ikan. Kalau hari minggu cukup ramai. “Ada yang sekadar berkunjung ada juga yang buat acara bakar ikan bersama teman dan sahabat,” kata Jemmy salah satu warga Bacan yang ikut bersama kami.
Pengelola Pantai Oma Moy Adhar Taher bilang, pantai ini ramai saat hari libur. Warga Pulau Bacan dan sekitarnya datang ke sini bersama keluarga menghabiskan hari libur sambil nikmati alam pantai di sini. Di tarik tariff Rp 5000 per pengunjung, mereka juga bisa memesan berbagai menu yang tersedia di pantai ini.
Dia lantas berharap, masyarakat Bacan dan sekitarnya memanfaatkan alam terutama pantai yang ada tidak jauh dari pusat kota Labuha ini, sebagai pilihan destinasi wisata mereka. Dia bilang di pantai ini tidak hanya menikmati alamnya tetapi juga bisa mencing dan kemping. Maklum tempat wisata ini tidak jauh atau berbatasan langsung dengan Bumi Perkemahan Samargalila di Bacan.
“Kita berharap kawasan wisata ini semakin hari semakin diminati. Semakin banyak warga berkunjung ke sini dengan berbagai macam tujuan. Tentu tidak merusak fasiltas maupun kondisi alam yang ada,” harapnya. (*)
CEO Kabar Pulau