Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Malut » Hati hati, Kawasan Wisata Dialihkan ke Asing

Hati hati, Kawasan Wisata Dialihkan ke Asing

  • account_circle
  • calendar_month Ming, 19 Mar 2023
  • visibility 129

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK mengingatkan berbagai pihak yang mengelola kawasan pariwisata berkelanjutan   agar hati hati.  Peringatan itu terkait adanya upaya pengalihan kepemilikan kepada pihak asing. Hal ini disampaikan Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong  dalam  pembukaan forum “Green Investment dalam Pembangunan Wisata Berkelanjutan” di Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (PSLH UGM), Selasa (14/3/2023) lalu. 

Alue Dohong bercerita, beberapa kasus di Bali mengungkapkan bahwa marak terjadi pengalihan kepemilikan dari masyarakat lokal ke pemilik non-WNI. “Hal ini juga perlu kehati-hatian. Sektor seperti ini rawan diambil alih karena sektor pariwisata khususnya tourism melibatkan mobilitas manusia, dan tentunya rawan terjadi pengalih kekuasaan,” katanya.

Menurut Alue Dohong, target pariwisata berkelanjutan tentu tidak akan berjalan dengan baik jika terjadi banyak hambatan dari segi yang tidak direncanakan sebelumnya. Interaksi antar masyarakat asing dan lokal perlu ditinjau lebih lanjut sebagai dasar rancangan preventif kasus tersebut.

Dia lantas meminta pemangku kepentingan dapat mengembangkan tata kelola pariwisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.  

Sekadar diketahui saja,  banyak kawasan wisata di Maluku Utara saat ini dikelola  sejumlah orang asing. Tempat- tempat ini bahkan   sudah sulit diakses public local. Ada tempat di Halmahera Selatan, Halmahera Tengah dan Pulau Morotai menjadi contoh. Kawasan wisata tersebut hanya bisa diakses orang   berkantong tebal. Sementara masyarakat lokal hanya bisa lewat dan menyaksikan dari kejauhan.  

default

Dalam diskusi yang membahas topik “Grand Design Tata Kelola Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia”, Wamen LHK berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya yang bertujuan untuk mencapai tujuan tersebut. Ia menyatakan bahwa dalam rangka mengembangkan energi baru terbarukan, sektor pariwisata alam menjadi bagian penting dari strategi untuk membangun green economy.

“Melalui G20 di Bali kemarin, Kemenparekraf juga mendorong agar pariwisata berkelanjutan bisa membangkitkan kembali sektor pariwisata dan industri kreatif kita setelah pandemi. Paling tidak sektor ini ditargetkan bisa menghasilkan hingga 3 juta lapangan kerja,” ucap  Alue Dohong.

Forum “Green Investment dalam Pembangunan Wisata Berkelanjutan”, diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. PSLH UGM sebagai pusat studi lingkungan hidup bertanggung jawab untuk mendukung pengembangan SDM secara interdisiplin dan transdisiplin. Hasil riset-riset ini nantinya bisa diseminasikan di masyarakat.

Kepala PSLH UGM, Pramono Hadi mengungkapkan keresahan utama ketika menghadapi isu lingkungan di bidang pariwisata, yaitu jika pembangunan ini tidak dilakukan dengan memperhatikan aspek berkelanjutan, maka lingkunganlah yang menjadi korbannya. Ia berharap hasil diskusi ini bisa dituangkan dalam policy brief yang akan memberi masukan pada kebijakan pemerintah.

Pramono Hadi berharap dengan adanya acara ini, masyarakat dan pemangku kepentingan dapat lebih sadar dan berkontribusi dalam membangun tata kelola pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan, diperlukan tiga aspek mendasar. Pertama, pembangunan pariwisata harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan generasi mendatang. Kedua, diharapkan pembangunan juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Terakhir, adanya usur penguatan tradisi dan kearifan lokal untuk memperkuat pengelolaan daya tarik lingkungan. (*)

Sumber rilis KLHK 14 Maret 2023

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • WALHI: Jangan “Jual” Halmahera dan Pulau Lainnya

    • calendar_month Kam, 17 Nov 2022
    • account_circle
    • visibility 226
    • 0Komentar

    AKSI kampanye yang digelar WALHI Malut dan Koalisi Barisan rakyat (KOBAR ) pada Senin 14 November 2022 foto WALHI

  • Produksi Sagu Melimpah, Butuh Bantuan Pemasaran

    • calendar_month Sab, 13 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 315
    • 2Komentar

    Tepung sagu yang telah diisi kedalam tumang atau wadah tepung sagu foto Rusdiyanti/KPH Tidore

  • Kiprah KTH Ake Guraci Marikurubu Ternate

    • calendar_month Sel, 2 Feb 2021
    • account_circle
    • visibility 194
    • 3Komentar

    Bibit yang siap ditanam di lokasi izin KTH Ake Guraci Marikurubu/foto FB Juliaty Rahma Tuhulel

  • Sisir Pulau dan Kampung Layani Warga

    • calendar_month Kam, 29 Okt 2020
    • account_circle
    • visibility 150
    • 0Komentar

    Lakukan Penyadartahuan Covid-19 dan  Periksa Kesehatan Warga Sejak 22 Oktober 2020 lalu tim EcoNusa Indonesia menggelar ekspedisi Maluku  menggunakan kapal phinisi wisata bernama Kurabesi Explorer. EcoNusa sendiri adalah sebuah lembaga nirlaba berbasis di Papua dan saat ini banyak mendorong berbagai inisiatif lokal untuk perlindungan alam dan konservasi di wilayah timur Indonesia. Mereka  mengawali perjalanan   dari […]

  • Bangun Jalan, Mangrove di Pulau Bacan Rusak

    • calendar_month Jum, 10 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 276
    • 2Komentar

    Mangrove yang ditebang untuk pembuatan jalan masuk ke kawasan resapan air Labuha Bacan foto Sahmar

  • Indonesia Mencari Pemimpin Pro Lingkungan

    • calendar_month Jum, 27 Okt 2023
    • account_circle
    • visibility 182
    • 1Komentar

    Kepastian capres dan cawapres yang akan bertanding di pilpres 2024 memunculkan satu pertanyaan penting. Apakah para kontestan memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah lingkungan? Krisis iklim yang sedang terjadi dan menjadi permasalahan semua negara termasuk Indonesia membutuhkan komitmen besama untuk menanganinya. Indonesia juga sudah berkomitmen untuk menahan laju pemanasan global, dengan mengedepankan pembangunan rendah karbon yang […]

expand_less