Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kota Pulau » Kenalkan Kehati Malut Lewat Pameran Kehidupan Liar

Kenalkan Kehati Malut Lewat Pameran Kehidupan Liar

  • account_circle
  • calendar_month Ming, 13 Jun 2021
  • visibility 158

Hari Keanekaragaman Hayati sedunia 22 Mei dan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2021 lalu ikut diperingati  sejumlah kelompok di daerah ini. Mereka adalah  komunitas anak muda Maluku Utara yang menyalurkan hobi fotografi kehidupan liar, bersama beberapa Lembaga lain yang concern terhadap isu keanekaragaman hayati. Komunitas itu adalah  Halmahera Wildlife Photography (HWP),  Kelompok Pencinta Satwa Liar Akejiri (KPSL-Akejiri)   dan Burung Indonesia. Peringatan itu   digelar  dengan   pameran  kehidupan liar  dan talkshow bertema “Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara”. Kegiatan  ini akan dilaksanakan   Senin, 14 Juni 2021  di Sofifi tepatnya di Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara.

 Ketua Panitia, Gazali Marasabessy menjelasakan   memperingati hari keanekaragaman hayati se-dunia dan hari lingkungan hidup se-dunia, tiga lembaga pemerhati isu lingkungan  yaitu Burung Indonesia, Halmahera Wildlife Photography (HWP), dan Kelompok Pencinta Satwa Liar Akejiri (KPSL-Akejiri) berkolaborasi  merayakan momentum ini bersama masyarakat dunia.

“Temanya  Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara. Tujuannya mengenalkan kekayaan dan keindahan keanekaragaman hayati  di Maluku Utara kepada masyarakat umum. Termasuk meningkatkan kepedulian dan rasa cinta terhadap keanekaragaman hayati Maluku Utara serta mendorong kesadaran sikap, perilaku dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak merusak habitat alami dari satwa liar di Maluku Utara,” jelasnya.

Dia bilang, ini juga bagian dari  meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran flora-fauna dalam kehidupan manusia.  Kegiatan ini juga  untuk mendukung sebuah agenda nasional yang diselenggarakan di Sofifi yakni  Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ)  dengan memperkenalkan keanekaragaman hayati Maluku Utara.  “Diharapkan  kegiatan ini dapat mendorong pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara serta pihak terkait mendukung pelestarian keanekaragaman hayati melalui peningkatan kebijakan lingkungan dan membangun Museum Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara.  

Sementara  untuk  pameran Fotografi Kehati Khas Maluku Utara  merupakan pameran foto karya pemuda-pemudi yang bertemakan keanekaragaman hayati Maluku Utara. Foto-foto akan ditampilkan selama 3 (tiga) hari   14 – 16 Juni 2021.

Malut Rumah Kehati Dunia yang Terancam

Pembina HWP Akhmad David menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan karena menyadari betul Latar belakang  Maluku Utara dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya. Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu daerah kepulauan di Indonesia yang masuk dalam kawasan Wallacea. Kawasan Wallacea merupakan wilayah megabiodiversity di Indonesia. Kawasan ini dijuluki sebagai “Sepenggal Surga di Bumi” karena menyimpan keragaman hayati yang tinggi,”jelasnya.

Pada kawasan ini terdapat garis imajiner yang memisahkan secara zoogeografis wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan sebelah barat dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua di sebelah timur. Dia bilang  garis tersebut, flora-fauna di wilayah barat cenderung mirip dengan Benua Asia. Sedangkan spesies di sebelah timur dengan Benua Australia. Wallacea merupakan rumah bagi kehati dengan tingkat endemisitas sangat tinggi.  Provinsi Maluku Utara adalah daerah yang kurang lebih 80% daratanya merupakan hutan yang menyimpan berbagai kekayaan alam berupa kehati yang sangat tinggi nilainya.

Terletak pada kawasan Wallacea menjadikan Provinsi Maluku Utara sebagai rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang unik dan langka. Salah satunya, yaitu penemuan kembali Lebah raksasa-Wallace’s giant bee atau dikenal dengan nama ilmiah Megachile pluto di Halmahera pada Januari 2019 setelah terakhir kali dilihat pada tahun 1981. Maluku Utara merupakan wilayah yang menduduki peringkat 10 daerah EBA (Endemic Bird Area-EBA) terpenting di dunia berdasarkan jumlah jenis Burung.  Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara Sebaran Terbatas dengan jumlah 171 :  Daerah Maluku Utara dalam EBA ini mencangkup kelompok Halmahera yang terdiri dari pulau-pulau utama yaitu, Halmahera, Morotai dan Rau, Bacan dan Obi, serta jajaran pulau-pulau gunung api kecil yang memanjang utara – selatan di sebelah barat Halmahera. Sama halnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan Wallacea, Maluku Utara juga merupakan pusat kebudayaan yang sangat unik, dengan sumber daya alam melimpah menjadi bagian keseharian masyarakat. Namun, kekayaan ini menghadapi berbagai ancaman dalam pelestariannya, seperti perburuan, perdagangan dan kerusakan habitat akibat pesatnya laju pembangunan yang tak ramah bahkan destruktif. (*)

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jurnalisme Lingkungan, Jalan Pulang Melihat Isu  Publik

    • calendar_month Kam, 6 Jul 2023
    • account_circle
    • visibility 141
    • 0Komentar

    AMSI-BBC Media Action Program Kerjasama   Isu lingkungan  mestinya menjadi jalan pulang para jurnalis untuk melihat apa yang lebih dibutuhkan publik saat ini. Bukan sekadar traffic dan pageview atau  pengunjung. Pasalnya, dalam tren jurnalisme viral, banyak informasi penting yang terlewatkan untuk dikonsumsi publik. Pesan ini disampaikan oleh  Wenseslaus Manggut Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia […]

  • Bangun IPAH di Pulau Kecil dan Terluar

    • calendar_month Rab, 30 Agu 2023
    • account_circle
    • visibility 204
    • 0Komentar

    Besa Ma Cahaya Bangun 6 Unit di Kecamatan Batang Dua Kota Ternate Besa Macahaya dalam bahasa Ternate berarti cahaya hujan  adalah  komunitas  yang bergerak dalam gerakan panen air hujan. Gerakan ini dinamai Sedekah Air Hujan. Melalui donasi dari berbagai pihak lembaga ini sudah membantu warga di beberapa pulau di Maluku Utara.   Sampai saat ini, Besa […]

  • Pilpres for Safe The People and Nature

    Pilpres for Safe The People and Nature

    • calendar_month Rab, 4 Jul 2018
    • account_circle
    • visibility 125
    • 0Komentar

    Catatan dari  Pojok Jarod Kita dihentakkan dengan berita  kecelakan mengerikan menimpa anak bangsa ini dalam dua minggu terkahir ini.  Pertama tenggelamnya KM. Sinar Bangun di Danau Toba dalam kedalam lebih dari 400 meter  yang hingga kini 160 jenazah penumpang tidak ditemukan. Lalu kecelakan speedboat di Nunukan- Sebatik yang juga memakan korban. Lalu kemarin kecelakaan kapal […]

  • Kondisi Bumi Kian Mengkhawatirkan

    • calendar_month Kam, 23 Mar 2023
    • account_circle
    • visibility 191
    • 2Komentar

    Bencana Akibat Perubahan Iklim Makin Mangancam Bumi Rabu 23 Maret 2023 hari ini bertepatan dengan Peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke-73. Sebagai informasi, peringatan HMD yang jatuh pada 23 Maret merupakan tanggal yang mengacu pada konvensi meteorologi 23 maret 1950. Konvensi tersebut merupakan rangkaian panjang dari berdirinya badan cuaca di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa, yaitu Organisasi […]

  • Ternate Kaya Keanekaragaman Hayati Laut

    • calendar_month Ming, 28 Jan 2024
    • account_circle
    • visibility 314
    • 1Komentar

    Dari Terumbu Karang hingga Fauna Kharismatik   Laut Pulau Ternate memiliki kaneakaragaman hayati yang luar biasa. Tidak hanya  jenis terumbu karang dan ikan kecil, tetapi juga satwa laut kharismatik. Di kawasan laut ini juga ada  hewan laut endemic seperti  hiu berjalan. Di beberapa lokasi di laut pulau Ternate ditemukan beberapa jenis satwa kharismatik laut seperti […]

  • Menyaksikan Burung Tohoko dari Lembah Buku Bendera (2)

    • calendar_month Kam, 7 Mar 2024
    • account_circle
    • visibility 252
    • 1Komentar

    Seri Tulisan Menguak Kekayaan Tersembunyi Pulau  Ternate   Penulis Mahmud Ichi dan Junaidi Hanafiah Pulau Ternate berdasarkan data BPS Maluku Utara  luasnya  hanya  111,80  kilometer. Meski hanya sebuah pulau kecil dengan luasan terbatas, pulau  ini menyimpan beragam kekayaan sumberdaya hayati. Terutama jenis satwa burung. Bahkan  jenis burung endemic  juga ada di sini yakni burung Tohoko […]

expand_less