Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kota Pulau » Mengunjungi  Pantai Oma Moy Bacan yang Unik

Mengunjungi  Pantai Oma Moy Bacan yang Unik

  • account_circle
  • calendar_month Jum, 10 Nov 2023
  • visibility 280

Nikmati Laut dan Pantai Bening Bersih, hingga Batu Pipih Tersusun Rapi

Angin laut bertiup perlahan. Keteduhan pepohonan pantai yang rimbun begitu menyejukkan. Meski siang terasa terik, kala tiba di pantai ini bagaikan berada di belantara hutan Gunung Sibela. Ya itulah suasana yang kami rasakan ketika mengunjungi pantai Oma Moy Dusun Oma Moy Panamboang Bacan Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara  Kamis (2/11/2024) lalu.

Pantai di Pulau Bacan ini berpasir hitam dengan laut bersih berhadapan dengan gugusan pulau-pulau Mandioli dan sekitarnya.  Berjarak hanya kurang lebih 5 kilometer dari Kota Labuha, pantai ini menawarkan keindahan, kesejukan dan tentu kenyamanan bersama keluarga.

Pantai ini masih terbilang masih asli, meski sudah dibangun beberapa gazebo untuk tempat beristirahat sebentar menikmati laut dan pantainya. Di sepanjang pantainya terbilang masih sangat bersih. Pepohonan ekosistem pantai yang masih padat, membuat pantai ini begitu adem.   

Pantai Berbatu pipih tersusun rapi foto M Ichi

Ada juga yang menarik dari pantai ini. Jika diperhatikan lebih jauh, pantai yang dihiasi bebatuan sedang itu, hamper semuanya berbentuk pipih tipis. Batu batu itu  tersusun rapi. Model pipihnya seperti dihaluskan menggunakan mesin. Padahal itu adalah bebatuan alam yang sudah ada di situ sejak dulu.

 Keberadan  batu di pantai itu juga terlihat tersusun rapi seperti ada yang menyusunnya.

“Batu itu dari dulu sudah begitu, tidak ada yang membuatnya menjadi pipih. Apalagi menyusunnya. Saya dengan keluarga sudah beberapa kali ke sini,” ujar Ismail salah satu pengunjung dari Desa Tomori Kecamatan Bacan.

Memang hari itu pantai Oma Moy  sepi pengunjung. Ismail dan istri bersama anaknya,  datang  dan menikmati suasana pantai ini sambil membawa makanan ringan sambil  menikmati bersama.

Sementara hari itu kami berjumlah  8 orang ikut menikmati udara pantai dan pemandangan yang menawan di pantai  tersebut, sambil memesan minuman dan makanan.

Sekadar dikethui pantai ini mulai diresmikan menjadi kawasan wisata pada 2019 lalu. Sebelumnya melalui pemerintah daerah membangun sejumlah fasilitas,  gazebo pintu masuk dan beberapa fasilitas lainnya. Kawasan ini luasnya kurang lebih 1 hektar.  Meski begitu untuk panjang pantainya hamper 2 kilometer memanjang utara ke selatan.

Pantai ini tidak hanya dinikmati karena keindahan dan keunikannya, tetapi ada sebagian pengunjung datang ke sini untuk memancing maupun menggelar acara bakar bakar ikan. Kalau hari minggu cukup ramai. “Ada yang sekadar berkunjung ada juga yang buat acara bakar ikan bersama teman dan sahabat,” kata Jemmy salah satu warga Bacan yang ikut bersama kami.  

Pengelola Pantai Oma Moy Adhar Taher bilang, pantai ini  ramai saat hari libur. Warga Pulau Bacan dan sekitarnya datang ke sini bersama keluarga menghabiskan hari libur sambil nikmati alam pantai di sini. Di tarik tariff Rp 5000 per pengunjung, mereka juga bisa memesan berbagai menu yang tersedia di pantai ini.

Dia lantas berharap, masyarakat Bacan dan sekitarnya  memanfaatkan alam terutama pantai yang  ada tidak jauh dari pusat kota Labuha ini, sebagai pilihan destinasi wisata mereka.  Dia bilang di pantai ini tidak hanya menikmati alamnya tetapi juga bisa mencing dan kemping. Maklum tempat wisata ini tidak jauh atau berbatasan langsung dengan Bumi Perkemahan  Samargalila di Bacan.

“Kita berharap kawasan wisata ini semakin hari semakin diminati. Semakin banyak warga berkunjung ke sini  dengan berbagai macam tujuan. Tentu tidak merusak fasiltas maupun kondisi alam yang ada,” harapnya. (*)        

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Seni dan Tradisi Togal Tergerus Zaman?

    • calendar_month Jum, 20 Nov 2020
    • account_circle
    • visibility 599
    • 0Komentar

    Ditinggal Muda-mudi, Digandrungi Kaum Tua      Ibu-ibu berkebaya memakai sarung dan selendang  itu usianya sudah di atas 50 tahun. Mereka duduk berbaris di bawah tenda, sambil menunggu bapak-bapak yang datang dan ikut  pesta ronggeng togal. Ini adalah cara warga Desa Samo di Halmahera Selatan meramaikan  Festival Kampung Pulau dan Pesisir yang diinisiasi perkumpulan PakaTiva bersama […]

  • JustCOP Kritik Second NDC Indonesia: Minim Partisipasi, Lemah Substansi dan Komitmen terhadap Krisis Iklim

    • calendar_month Sab, 25 Okt 2025
    • account_circle
    • visibility 72
    • 0Komentar

    Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup menggelar Konsultasi Second Nationally Determined Contribution (SNDC) Indonesia, pada Kamis, 23  Oktober 2025 di Jakarta. Acara yang digelar tersebut lebih layak disebut sebagai sosialisasi SNDC Indonesia ketimbang konsultasi sebab publik tidak mempunyai  kesempatan yang adil dan bermakna dalam penyusunan SNDC yang akan disetorkan  menjelang perhelatan Conference of the Parties (COP)30- […]

  • Sampah Plastik di Laut Malut Menghawatirkan

    • calendar_month Sen, 16 Nov 2020
    • account_circle
    • visibility 141
    • 0Komentar

    sampah plastik yang mengapung di laut antara Halmahera dan Tidore,foto/michi

  • Cara Tangkap Tuna Nelayan Maluku Utara Dipresentasikan di World Expo 2025

    • calendar_month Rab, 4 Jun 2025
    • account_circle
    • visibility 865
    • 0Komentar

    Indonesia  membawa isu keberlanjutan perikanan tuna dalam  World Expo 2025  di Osaka, Jepang. Isu ini muncul karena tuna adalah komoditas penting bagi Indonesia, terutama para nelayan kecil dan tradisional.  World Expo 2025 Osaka  sendiri adalah pameran dunia  yang diselenggarakan di Osaka, Jepang, dari 13 April hingga 13 Oktober 2025 dengan  tema “Merancang Masyarakat Masa Depan untuk Kehidupan […]

  • Eksplore Wisata Bawah Laut dengan Try Scuba

    • calendar_month Sen, 23 Jul 2018
    • account_circle
    • visibility 156
    • 0Komentar

    KNPI Ternate dan Dodoku Scuba Dive Centre Gelar Kerjasama Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara umumnya, memiliki keunikan  bawah laut yang belum dieksplore secara luas.   Keunikan ini bisa disaksikan  melalui  menyelam dan melihat langsung. Dalam menindaklanjutinya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Ternate bersama   Dodoku Dive Center  salah satu dive center di Kota Ternate,  menggelar  […]

  • Petani Dapat Penguatan Usaha Kelapa dan Hortikultura

    • calendar_month Jum, 18 Sep 2020
    • account_circle
    • visibility 224
    • 0Komentar

    Hasil Kolaborasi Pakativa – Disperindag dan Distan Provinsi Turunan hasil kelapa yang  mencapai 50 jenis produk hingga kini belum dimanfaatkan  oleh petani  di Maluku Utara.  Mereka hanya mengandalkan kopra sebagai sumber pendapatan utama. Karena itu ketika harga kopra anjlok petani menjadi  terpuruk. Sementara, hasil lain dari kelapa  seperti tempurung, air dan sabuk kelapa  hanya dibuang […]

expand_less