Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kota Pulau » Sampah Plastik di Laut Malut Menghawatirkan

Sampah Plastik di Laut Malut Menghawatirkan

  • account_circle
  • calendar_month Sen, 16 Nov 2020
  • visibility 144

Sampah plastik yang masuk ke laut sudah sangat memprihatinkan. Ketika datang musim hujan berton- ton sampah termasuk plastik  masuk ke laut. Sampah  yang berasal dari barangka (kali mati,red) dan saluran drainase menuju laut terbilang sangat banyak.

Jumat (30/10/2020) pagi lalu misalnya, ketika   hujan di daerah hulu  sekira 30 menit, sampah sudah memenuhi kawasan laut Pelabuhan Bastiong. Sampah sampah itu turun ke laut  dibawa banjir, dicurigai berasal dari rumah- rumah warga yang berada tidak jauh dari kali mati dan barangka di daerah hulu. 

Hamparan sampah yang menghiasi laut Halmahera foto/m ichi

Wartawan media ini melihat langsung sampah yang masuk ke laut pagi itu. Saat hendak ke Pulau Makian  Halmahera Selatan  untuk tugas liputan,  dan  saat itu menunggu kapal  berangkat, tiba-tiba  banjir sampah datang  memenuhi   kawasan laut tersebut.  Banyak penumpang  kapal melihat kejadian ini turut prihatin dan angkat bicara. Mereka, menganggap  kesadaran warga kota masih rendah  dalam  penanganan sampah.  “Tidak sadar dorang ini (mereka,rd)  yang tinggal di pinggir barangka (kali mati, red). Mereka buang sampah ke barangka ahirnya ketika datang hujan, sampah dibawa banjir dan mengotori laut,” komentar Mahmud Tawari  penumpang kapal Lola Jaya asal Tahane Makean Pulau. Dia bilang kesadaran yang rendah  membuat laut dan darat dipenuhi sampah.

Selasa (9/11/2020) pekan  lalu ketika dalam perjalanan dari Gane Barat  ke Ternate dengan kapal menyaksikan   laut di depan pulau Tidore dan  Halmahera  sepanjang mata memandang terlihat sampah plastic terhampar menghiasi laut. Sampah-sampah itu terhampar seluas dua kali lapangan sepak bola.  Diduga kuat sampah-sampah ini   kiriman dari Ternate dan Tidore  usai banjir.

Mirisnya, kondisi sampah plastic di laut Ternate dan Tidore ini belum menjadi perhatian semua pihak untuk diperangi. Hingga kini sampah masih bebas dibuang di barangka dan masuk ke saluran drainase.

Pemerintah Kota Ternate melalui Kabid Persampahan Dinas Lingkuhan Hidup Kota Ternate, Yus Karim  mengaku dari 80 ton sampah yang diproduksi  warga kota, setiap hari, sekira 20 ton tidak terangkut. Akhirnya masuk ke  barangka dan saluran air atau drainase.  Produksi sampah tiap saat terus meningkat karena penduduk Kota Ternate  terus bertambah. Volume sampah  2017- 2019 mencapai 60-65 Ton per hari dan pada 2020 meningkat 80  ton per hari.

Sampah di laut kawasan Pelabuhan Bastiong usai banjir

Kategori sampah bervariasi, antara lain sampah rumah tangga, sampah tak terduga, sampah daur ulang dan lainya. Pengangkutan sampah memang dalam satu hari dilakukan rutin dua kali pengangkutan. Dalam satu minggu bisa 12 kali.  Meski demikian tidak bisa teratasi secara keseluruhan.  

Produksi   sampah semakin banyak, sementara dari sisi  armada  terbatas. Mobil angkut yang melayani  hanya ada 6 unit mobil armroll, 18 unit dump truk , dan 6 unit pick up jenis L300.  Artinya  fasilitas yang dibutuhkan masih sangat minim.

Soal sampah yang masuk ke laut ini menjadi masalah tersendiri. Yang paling dirasakan dampaknya adalah alat transportasi laut terutama speedboat dan kapal.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara  Armin Zakaria belum lama ini di Sofifi mengaku, ikut gerah dengan sampah plastic di laut ini. Sebenarnya ini persoalan serius dihadapi Maluku Utara. Dia bilang sampah plastik   tersebar di tepi pantai  dan bantaran kali mati. Sampahnya  sangat banyak. Karena itu ketika turun hujan  dan terjadi banjir, langsung dibawa ke laut sehingga ikut mengancam transportasi laut. “Kita perlu mencontoh daerah lain seperti Labuan Bajo Pulau Komodo, sampah plastik itu didaur ulang. Ada perusahaan air mineral danone  membeli botol botol bekas yang digunakan  para wisatawan untuk minum  langsung diolah kembali,”katanya.

Beragam sampah yang menghiasi laut Halmahera foto/michi

Dia bilang, banyak dampak sampah plastik. Baik terhadap transportasi maupun biota laut.  Sudah banyak sekali kejadian akibat sampah. Misalnya karung plastic yang melingkari mesin speedboat. Ini sangat membahayakan keselamatan.  Masalah ini jika terus dibiarkan  akan mengancam  masa depan laut ini. Masalah ini kata dia bagi orang kebanyakan mungkin dianggap biasa saja. Padahal dampaknya  sangat mengkhawatirkan, terutama untuk transportasi laut dan  biota yang memakan sampah plastik.  Karena masalah ini dia meminta mereka yang bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah agar tidak lupa memasukan isu ini,  sebagai salah satu program yang mesti ikut didorong.  Dia bilang, sampah- sampah ini memang sumber utamanya dari warga Kota di Pulau Ternate  kemudian itu dikirim ke laut  dan terdampar ke mana-mana. Akhirnya  pulau lain di Maluku Utara juga ikut terkena imbas. Dia berharap ada perhatian serius dari pemerintah kota menyangkut persoalan ini. Jika tidak dan dibiarkan terus menerus, maka  sampah plastik dan ancamannya terhadap laut semakin mengkhawatirkan. “Kita perlu gerakan yang massif  mengatasi masalah ini, didukung dengan regulasi berupa Perda mengatur  sampah plastik ini,” katanya.

Maluku Utara yang juga daerah kepulauan didorong pariwisatanya. Sementara banyak wisatwan datang mengeluhkan banyaknya sampah plastic di laut. Karena kondisi ini  dia lantas mengimbau pemilik transportasi kapal  menyiapkan tempat sampah di atas kapal. Terutama  transportasi antar pulau.

 “Kami segera membuat imbauan untuk pemilik speedboat dan kapal antarpulau menyiapkan tempat sampah  di kapal mereka,”jelas Armin. (*)   

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Nelayan Tidore Bakar Sate Tuna Terbanyak di Dunia  

    • calendar_month Sen, 11 Des 2023
    • account_circle
    • visibility 181
    • 3Komentar

    Peringatan Hari Nusantara (Harnus) yang jatuh pada  13 Desember 2023 ini dipusatkan di Kota Tidore Provinsi Maluku Utara. Acara ini diisi berbagai kegiatan.  Salah satunya  Bakar Sate Ikan Tuna terbanyak.Kegiatan ini termasuk salah satu agenda yang masuk  catatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Bakar sate ikan tuna yang dilaksanakan Senin (11/12/2023) itu dipusatkan di  Kelurahan […]

  • Pulau- pulau Kecil di Malut yang Butuh Perhatian ( Bagian 1)

    • calendar_month Sab, 30 Nov 2019
    • account_circle
    • visibility 386
    • 0Komentar

    Maluku Utara sebagai provinsi Kepulauan memiliki luas wilayah secara keseluruhan mencapai 145.801,1 kilometer meliputi daratan 45.069,66 Km2 (23,72 persen) dan wilayah perairan seluas 100.731,44 Km2 (76,28 persen). Maluku Utara juga memiliki  panjang garis pantai 3.104 Km. Data  hasil identfikasi jumlah pulau di Maluku Utara terdiri dari 1.474 pulau, dengan jumlah pulau yang dihuni sebanyak 89  atau 1.385 […]

  • BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi

    • calendar_month Rab, 16 Des 2020
    • account_circle
    • visibility 149
    • 0Komentar

    Badan Meteorologi  Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Kota Ternate dan Maluku Utara umumnya, agar selalu  waspada dengan kondisi cuaca  beberapa hari ini. Kepala BMKG Ternate Joko Sumardiono melalui rilis  yang dikirim ke kabarpulau.co.id/ menyampaikan bahwa   umumnya hujan ringan di sebagian besar wilayah Maluku Utara dengan potensi hujan sedang-lebat di wilayah Taliabu. […]

  • Bobato Adat Kie Goya, Jaga Hutan untuk Anak Cucu

    • calendar_month Kam, 28 Okt 2021
    • account_circle
    • visibility 262
    • 1Komentar

    Dikukuhkan  Saat Grand Launcing Suaka Paruh Bengkok Peranan perangkat adat dalam menjaga hutan dan lingkungan di daerah ini sangatlah penting. Ini demi  menjaga hutan dari berbagai ancaman,  gangguan    sehingga  tetap lestari.  Salah  satu  perangkat adat itu adalah  Bobato Adat Kie Goya  di Kesultanan Tidore Maluku Utara. Bobato Adat Kie Goya atau dikenal dengan Bobato yang […]

  • Demokrasi, Sebuah Ontologi Kecil

    • calendar_month Sen, 29 Jan 2018
    • account_circle
    • visibility 211
    • 0Komentar

    Catatan dari Timur Nusantara untuk Indonesia Sir WinstonChurchill sekali dalam pidatonya mengatakan bahwa demokrasi adalah sistem buruk diantara yang terburuk yang harus kita pilih karena tidak ada sistem lain yang lebih baik lagi. Padahal dalam sejarahnya banyak sekali bentuk-bentuk pemerintah maupun negara yang telah dipraktekkan sejak zaman Yunani kuno.Termasuk demokrasi sendiri berasal dari era Yunani […]

  • Ini Manfaat Zakat dan Sadaqoh Global

    • calendar_month Rab, 8 Mar 2023
    • account_circle
    • visibility 190
    • 2Komentar

    UNHCR: 1,6 juta Pengungsi Terbantu dari Filantropi Islam United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)  adalah organisasi internasional yang mandat utamanya  memberikan perlindungan serta memberikan bantuan berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi pencari suaka dan pengungsi bekerja sama dengan beberapa mitra. Melalui mitra Zakat dan Sadaqah secara global pada tahun 2022, saat peluncuran Laporan Tahunan Filantropi Islamnya […]

expand_less