Breaking News
light_mode
Beranda » Lingkungan Hidup » Selamatkan Air Tanah, Tanam Sagu dan Buat Sumur Resapan

Selamatkan Air Tanah, Tanam Sagu dan Buat Sumur Resapan

  • account_circle
  • calendar_month Rab, 9 Mar 2022
  • visibility 140

Aksi   Komunitas Save Ake Gaale Sangaji di World Water Day  

Gerakan penyelamatan air tanah sebagaimana tema besar Hari Air Sedunia 2022, “Air Tanah Membuat yang Tak Terlihat, Terlihat, dilakukan oleh Komunitas Save Ake Gaale Ternate. Puncak acara  yang jatuh pada 22 Maret nanti akan dirangkai dalam   aksi nyata.  

Komunitas yang concern terhadap masalah air di kampung ini, berencana menanam sagu dan pandan di kawasan Ake Gaale Sangaji Kota Ternate Utara. Kegiatannya   rencana dilaksanakan   Jumat 17 Maret medatang.   Ini aksi  upaya mempertahankan   air tanah di kawasan Ake Gaake tetap terjaga.” kata   Ketua Pemuda Ake Gaale Asmit Abubakar.

Sekadar diketahui, Ake Gaale menjadi salah satu sumber air  tanah di kota Ternate yang selama ini dimanfaatkan Perusahaan Daerah (Perumda) Ake  Gaale yang melayani kebutuhan air bersih di sebagian  besar warga Ternate. Dari sumber mata air ini ada 6 sumur yang jadi sumber air bagi warga Ternate.   

Ketua Pemuda Ake Gaale Asmit Abubakar Selasa (8/3/2022) menjelaskan, untuk aksi komunitas ini sebelumnya telah dilakukan kegiatan awal. Misalnya, kerja bakti membersihkan air dan lingkungan. Selain itu  berencana memberikan pengetahuan kepada siswa terkait perlindungan air tanah, dan pemanafaatnya di masa depan.   

“Selain kegiatan yang sudah dilaksanakan, juga akan digelar dialog interaktif melalui RRI Ternate serta   memberi edukasi kepada para siswa. Sementara menanam sagu dan pandan, akan dilaksanakan  jelang acara puncak Word Water Day (WWD). Proses  penanamannya di kawasan hutan sagu tersisa  di  Ake Gaale  PDAM Jumat 17/3/2022),” tambahnya.  Untuk acara ini dikerjasamakan dengan Perumda Ake Gaale Balai Wilayah Sungai dan Pemerintah Kota Ternate.

Selain itu, ada acara senam sehat dan  demo eco enzyme di Ake Gaale pada Minggu (20/3/2022). Penggunaan Eco enzim sendiri adalah upaya membersihkan air dengan menggunakan eco enzim yang telah diolah komunitas eco enzim Ternate.  Juga  akan dilakukan  ritual doa untuk Ake Gaale. Sementara acara puncak  22 Maret akan dirangkai dengan    lomba masak ikan nila dan mujair  yang dipanen dari Ake Gaale. Ikan ini dipeliara  ribuan ekor dalam beberapa tahun terakhr ini. Terakhir rangkaian acara puncak  juga akan dibangun sumur resapan di beberapa titik.

Sekadar diketahui aksi komunitas Save Ake Gaale  dan warga bukan baru sekarang. Pasalnya, perjuangan mempertahankan dan melindungi air tanah ini sudah dimulai sejak lama. Diawali dengan warga mengingatkan Perumda   tidak mengekspoitasi air  berlebihan sejak  1990 an. Puncaknya 2014 ketika sumber air ini tercemar intrusi air laut,   dilakukan aksi besar  memprotes Perusahaan daerah yang mengeksploitasi  dan pemerintah kota Ternate. Warga juga melakukan berbagai aksi swadaya revitalisasi Ake Gaale  dan   perlahan airnya mulai kembali membaik.

“Kita sudah lakukan berbagai upaya termasuk dukungan berbagai pihak sehingga air ini perlahan mulai membaik seperti sekarang,” kata Lurah Sangaji To Kahar yang juga warga  Ake Gaale.  

Sementara aksi komunitas Save Ake Gaale  menyambut WWD ini  sudah sejak 2015  lalu. Awalnya hanya dilakukan warga dan komunitas sebagai bagian dari kepedulian warga terhadap kondisi sumber mata air di lingkungan Ake Gaale.

“Warga Ternate yang peduli dan menggelar kegiatan   setiap WWD ini hanya warga Ake Gaale. Meski dengan biaya dan partisipasi arga sendiri, aksi ini tetap dilakukan setiap tahun,” jelas Ketua Komunitas Save Ake Gaale Alwan M Arif. Karena aksi aksi ini kemudian beberapa lembaga organisasi non pemerintah ikut membantu untuk memulihkan air ini.   

Kawasan Ake Gaale yang sudah ditata

Sekadar diketahui sumber Air Ake Gaale ini dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan air bersih di sebagian besar warga kota Ternate. Hasil identifikasi PDAM sumber air Ake Gaale ini dari Utara kota hingga ke kawasan Mangga Dua Kota Ternate  Selatan.

“Saya sudah ricek ternyata air Ake Gaale ini dari Utara Kota hingga Kelurahan Mangga Dua di Ternate Selatan,” jelas Direktur PDAM Abubakar Adam. 

Dari penjelasan ini menunjukan  sumber mata air ini melayani sebagian besar warga di  tiga  kecamatan   Kota Ternate  yakni Ternate Utara, sebagian Ternate Tengah dan sebagian Ternate Selatan. (*)

Narahubung

Asmit Abubakar  (Ketua Pemuda Ake Gaale) 08218523322

Alwan M Arif 085230684500 Ketua Komunitas Save Ake Gaale

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tegas! Pulau Tak Boleh Diperjualbelikan

    • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
    • account_circle
    • visibility 211
    • 0Komentar

    Maraknya  iklan dan pemberitaan penjualan pulau-pulau di Indonesia, membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan larangan tegas  adanya penjualan pulau. KKP memastikan tidak ada regulasi yang mengatur penjualan pulau maupun pulau kecil di Indonesia.  Di Maluku Utara beberapa waktu lalu sempat heboh adanya  isu penjualan gugusan kepualaun Widi Halmahera Selatan yang sempat ditawarkan melalui situs […]

  • Pelaksanaan Perhutanan Sosial Masih Bermasalah

    • calendar_month Sab, 12 Jun 2021
    • account_circle
    • visibility 273
    • 1Komentar

    Rapat Pokja PS Maluku Utara,foto Ahmad Zakih

  • Perempuan Mapala Bicara Perubahan Iklim

    • calendar_month Kam, 13 Agu 2020
    • account_circle
    • visibility 161
    • 0Komentar

    Soroti  Reklamasi hingga  Sampah Pembalut Wanita  Perkumpukan Paka Tiva Maluku Utara,  sebuah lembaga non profit yang bekerja untuk pendampingan warga  dan concern  untuk isu literasi,  budaya dan ekologi,  menggelar Seri Diskusi Pencinta Alam Maluku Utara.  Diskusi Rabu (12/8) di jarod cafe BTN, adalah   kedua kalinya. Pesertanya  Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala)  dari berbagai perguruan tinggi di […]

  • Menjaga Mangrove di Titik Nol Khatulistiwa

    • calendar_month Sel, 19 Mar 2024
    • account_circle
    • visibility 358
    • 0Komentar

    Membangun Asa dari Kampung Tawabi     Senin (11/2/2024) sekira pukul 12.00 siang itu terasa  menyengat. Matahari tegak lurus di atas ubun-ubun. Cuaca panas  itu begitu terasa karena  sedang berada di titik nol khatulistiwa.  Tepatnya di desa Tawabi Kecamatan Kayoa Kabupaten Halmahera Selatan. Sebuah patok   menjadi penanda  titik nol khatulistiwa  berada di  hutan mangrove tepi pantai […]

  • Soal Sungai Sagea, Ini Hasil dari Tim Udara dan Darat

    • calendar_month Kam, 7 Sep 2023
    • account_circle
    • visibility 265
    • 1Komentar

    Ahli Geologi Sarankan Tunggu Uji Lab Kimia Air Komunitas Save Sagea yang mengawal bencana tercemarnya sungai Sagea menjelaskan bahwa  setelah tim investigas lakukan tugasnya,  di mana tim yang merupakan gabungan masyarakat pemerintah  yang turun lapangan belum punya kesimpulan apa pun. Baik yang lakukan pemantauan melalui udara dengan  heli maupun melalui perjalanan darat. Adlun Fikri Juru […]

  • Merintis Ekonomi Nelayan Kecil dengan Koperasi

    • calendar_month Jum, 10 Mar 2023
    • account_circle
    • visibility 254
    • 0Komentar

    Foto bersama usai kegiatan RAT Koperasi Bubula Ma Cahaya foto MArwan

expand_less