Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kampung » FKIP Unkhair dan Warga Buat Peta Jalur Evakuasi Bencana Tsunami

FKIP Unkhair dan Warga Buat Peta Jalur Evakuasi Bencana Tsunami

  • account_circle
  • calendar_month Kam, 13 Jul 2023
  • visibility 303

Pengabdian  Kepada Masyarakat (PKM), dilaksanakan oleh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun, di Desa Bobanehena Kecamatan Jailolo Halmahera Barat. Dalam PKM ini para dosen bersama masyarakat membuat  pemetaan partisipatif  jalur evakuasi bencana tsunami. Kegiatan pada Selasa (11/7/2023) lalu itu, sebagai bentuk literasi pengurangan resiko bencana untuk masyarakat.

Koordinator kegiatan Astuti Salim MPdSi menjelaskan,  pembuatan peta ini sangat penting,  karena merupakan bentuk antisipasi mengurangi kerugian akibat bencana tsunami. Dia bilang, Desa Bobanehena yang merupakan salah satu desa di  Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat  dan berada di pesisir, berisiko terjadi tsunami. Terutama ketika   gempa   di laut Maluku tsunami bisa melanda Halmahera Barat.

Menurutnya,  ketika terjadi  tsunami  menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Oleh sebab itu, perlu ada peta evakuasi  tsunami  agar dapat mengurangi dampak bencana yang terjadi. ”Peta jalur evakuasi ini dilaksanakan secara partisipatif.    Sangat penting dalam mengantisipasi pengurangan  kerugian akibat bencana,” katanya.  Pembuatannya  dengan bantuan masyarakat  melalui  Forum Group Discussion (FGD).

Astuti Salim dan timnya berharap kegiatan ini dapat mengurangi risiko bencana tsunami dengan mengetahui kelemahan  serta meningkatkan kemampuan masyarakat. ”Pengabdian ini berfokus pada pencegahan sebelum bencana terjadi,” jelasnya.

Risky Nuri Amelia  salah satu anggota tim, turut  mengapreseasi respon positif dan keterlibatkan masyarakat  bersama  Kepala Desa Bobanehena.  Masyarakat juga turut memberi dukungan penuh  terhadap kegiatan PKM ini. ”Kami berharap masyarakat dapat memperoleh informasi jalur evakuasi tsunami dari peta yang dibuat,”ujarnya. Kegiatan ini juga, ingin mengetahui pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana tsunami.  Karena itu  mereka turut diminta mengisi daftar isian melalui kuesioner. “Ini cara untuk mengetahui seberapa paham masyarakat  dengan  bencana tsunami,” imbuhnya.(*)

Kesempatan itu masyarakat turut berharap kepada pemerintah baik daerah dan pusat memberikan support dalam hal mitigasi struktural. Seperti   jalan untuk kendaraan bermotor menuju titik kumpul dan support dalam hal mitigasi non struktural seperti peningkatan kapasitas masyarakat terhadap bencana.  Khususnya desa yang memiliki potensi bencana tinggi. (*)

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemanfaatan Potensi Laut Maluku Utara Masih Minim

    • calendar_month Sel, 8 Jun 2021
    • account_circle
    • visibility 484
    • 0Komentar

    Setiap 8 Juni diperingati sebagai hari laut sedunia atau World Ocean Day. Peringatan ini untuk mengingatkan pentingnya lautan bagi kehidupan manusia karena   menutupi lebih dari 70% planet Bumi. Dikutip dari https://tirto.id/hari-laut-sedunia-2021-tema-8-juni-cara-rayakan-world-ocean-day-gg) menyebutkan bahwa   laut menjadi sumber kehidupan manusia, mendukung kesejahteraan umat manusia dan setiap organisme lain di bumi. Lautan menghasilkan setidaknya 50% oksigen Bumi, merupakan […]

  • 11 LSM Gugat Badan Bank Tanah ke MA

    • calendar_month Jum, 17 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 238
    • 1Komentar

    Koalisi Masyarakat Sipil gugat aturan bank tanah. Foto: KPA

  • Nikmati Tiga Mata Air di Hutan Mangrove Gamtala

    • calendar_month Jum, 4 Jun 2021
    • account_circle
    • visibility 219
    • 1Komentar

    Para pengunjung menikmati kawasan wisata hutan mangrove Gamtala

  • Malut Kaya Kehati Rawan Perburuan, Butuh BKSDA

    • calendar_month Sab, 6 Nov 2021
    • account_circle
    • visibility 128
    • 0Komentar

    Lebah Raja salah satu keaneragaman hayati yang pernah menghebohkan ketika ada peneliti barat mempublikasikannya

  • Jaga Hutan Terakhir Halmahera Timur Lewat Olah Sagu, Berkebun dan Bentuk Forum Adat    

    Jaga Hutan Terakhir Halmahera Timur Lewat Olah Sagu, Berkebun dan Bentuk Forum Adat    

    • calendar_month Kam, 16 Okt 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 91
    • 0Komentar

    Sarade Kasim 50 (tahun) dan istrinya Nurima (45 tahun) sibuk membangun sebuah rumah papan di lahan kebun mereka. Bahan rumah  dari papan serta kayu olahan lainnya, diangkut dari hutan tak jauh dari situ. Rumah itu berdiri kurang lebih 1,5 kilometer dari desa Bicoli Maba Selatan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Provinsi Maluku Utara. Tepatnya di bagian […]

  • Di Mare akan Dikembangkan Jambu Mente

    • calendar_month Kam, 8 Nov 2018
    • account_circle
    • visibility 214
    • 0Komentar

    Pulau Mare Tidore Kepulauan  yang  menjadi pusat gerabah di Maluku Utara,   segera dikembangkan menjadi pusat produksi jambu mente di  Maluku Utara. Pihak Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ternate- Tidore    berencana mengembangkan lahan hutan lindung  di  Pulau Mare ini dengan tanaman jambu mente.  Data  Kesatuan Pengelolaan   Hutan (KPH) Ternate-Tidore  menunjukan dari luas hutan lindung Pulau Mare […]

expand_less