Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kampung » Bangun IPAH di Pulau Kecil dan Terluar

Bangun IPAH di Pulau Kecil dan Terluar

  • account_circle
  • calendar_month Rab, 30 Agu 2023
  • visibility 206

Besa Ma Cahaya Bangun 6 Unit di Kecamatan Batang Dua Kota Ternate

Besa Macahaya dalam bahasa Ternate berarti cahaya hujan  adalah  komunitas  yang bergerak dalam gerakan panen air hujan. Gerakan ini dinamai Sedekah Air Hujan. Melalui donasi dari berbagai pihak lembaga ini sudah membantu warga di beberapa pulau di Maluku Utara.   Sampai saat ini, Besa Macahaya  sudah membangun kurang lebih 47 unit Instalasi Pemanenan  Air Hujan (IPAH)  baik di Pulau Ternate,  Pulau Kayoa, Pulau Moti, Pulau Hiri, Pulau Tifure. Terbaru sasaran gerakan ini adalah membantu masyarakat di pulau Mayau Kecamatan Batang Dua Kota Ternate.

Di Pulau ini melalui lembaga yang diinisiasi Zulkifli SE tersebut, membangun dua unit IPAH di Kelurahan Mayau dan Bido. Pembangunannya ditempatkan di beberapa sarana umum seperti sekolah dan geraja.  

Ini kami namakan sedekah air hujan di pulau kecil dan terluar,”jelas Zulkifli di sela-sela pemasangan IPAH di desa Bido Minggu (27/8/2023) lalu.  Di Pulau Mayau dua instalasi  itu dibangun  di SD GPM Mayau dan satu unitnya di Gereja Pantekosta Desa Bido.  Penempatan fasilitas pemanenan air hujan ini menurut Zulkifli karena pertimbangan menjadi sarana umum dan bisa dimanfaatkan masyarakat banyak. Selain itu untuk desa Bido,  dilihat juga kondisi masyarakat saat ini yang kesulitan air karena rusaknya  pompa salah satu sumber utama air  warga.

Warga Kelurahan Bido bersama Zulkifli Komunitas Besa Macahaya pertama paling kanan di depan IPAH yang telah siap dimanfaatkan foto zulkifli

“Kita tidak punya tendensi apa pun untuk  membangun fasilitas ini. Apa yang dibagun ini adalah meneruskan donasi perorangan maupun lembaga yang membantu masyarakat yang kesulitan memperoleh air untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kali ini kami teruskan donasi Bank Indonesia Ternate untuk  masyarakat di Pulau Mayau,” jelasnya.

Besa Macahaya sebagai lembaga yang concern di bidang ini melihat penting membangun sarana ini di  wilayah yang sangat membutuhkan air. Fasilitas memanen air hujan ini menjadi  sumber air alternative ketika sumber air utama   menghadapi masalah.   

Pria yang juga berprofesi sebagai ASN itu, merupakan salah satu tokoh penting penggerak panen air hujan yang ada di Maluku Utara. Di kecamatan Batang Dua sebelumnya  sudah dibangun 4 unit di Pulau Tifure dan baru saja 2 unit di Pulau Mayau. Artinya di kecamatan ini  ada 6 unit IPAH telah terbangun.

Sebenarnya di pulau ini masih banyak kelurahan lain sangat membutuhkan untuk dibangun sarana ini. Hal ini mengingat di dua pulau di Kecamatan Batang Dua  selain berada di daerah terluar juga pulau kecil dan menghadapi masalah serius dalam penyediaan air bersih. “Kita berharap ke depan masih ada lembaga atau perorangan yang berdonasi sehingga semakin banyak dibangun untuk wilayah atau pulau yang menghadapi masalah serius penyediaan air bersih saat ini,” tutupnya.

Kepala Sekolah SD GPM dan dewan guru berfoto di depan IPAH yang sudah selesai dipasang dan siap digunakan foto Novel

Tokoh  masyarakat Bido Nixon Lete yang juga Sekretaris Kelurahan Bido menyampaikan apreseasinya terhadap gerakan yang dilakukan Zulkifli bersama lembaganya  membangun IPAH di kampong Bido.  Dia   menyampaikan terimakasih dan penghargaan  atas adanya sarana ini.     Pembangunan sarana ini katanya hanya menjadi pemantik.  Selanjutnya bisa dipikirkan pemerintah kelurahan melalui anggaran yang mereka miliki untuk dibangun sebanyak-banyaknya IPAH demi memudahkan warga memperoleh sumber air alternative melalui hujan yang terbuang percuma saat ini.  “Ini sebuah fasilitas yang menginsipirasi untuk bisa membangun sendiri sarana ini di kampong kita masing masing,” kata Nixon saat simulasi dan sosialiasasi panen air hujan di kantor camat  Batang Dua Senin (28/8/2023)  lalu. (*)

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Malut Kaya Kehati Rawan Perburuan, Butuh BKSDA

    • calendar_month Sab, 6 Nov 2021
    • account_circle
    • visibility 129
    • 0Komentar

    Lebah Raja salah satu keaneragaman hayati yang pernah menghebohkan ketika ada peneliti barat mempublikasikannya

  • Kawasan Konservasi Laut Bertambah 1 Juta Hektar

    • calendar_month Sab, 25 Okt 2025
    • account_circle
    • visibility 101
    • 0Komentar

    Di  Malut Ada Satu KKP Baru di Halteng dan Haltim Kementerian Kelautan  dan Perikanan (KKP) berhasil menambah 1,079 juta hektare kawasan konservasi laut baru di masa satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo. Perluasan kawasan konservasi bagian dari upaya percepatan menuju target 10% wilayah laut terlindungi pada 2030 dan visi jangka panjang 30×45 […]

  • KKP Walidata Informasi Geospasial Lamun dan Terumbu Karang

    • calendar_month Sel, 22 Agu 2023
    • account_circle
    • visibility 177
    • 0Komentar

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerima mandat sebagai penyelenggara atau walidata informasi geospasial tematik (IGT) lamun dan terumbu karang di Indonesia. Sebelumnya mandat tersebut diselenggarakan oleh Pusat Riset Oseanografi, BRIN (LIPI). Terumbu karang dan padang lamun adalah ekosistem yang sangat  berharga bagi kelangsungan hidup laut dan manusia. Kekayaan alam ini memberikan manfaat ekologi, ekonomi dan […]

  • Awas Bahaya Limbah Tailing Nikel di Balik Transisi Energi

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle
    • visibility 313
    • 34Komentar

    Cerita  Film Dokumenter Ungkap Korban Nyawa dan Lingkungan Indonesia, merupakan negara produsen nikel terbesar dunia dengan kontribusi 54%–61% pasokan global (diproyeksikan meningkat hingga 74% pada 2028). Sering disebut sebagai kunci transisi energi global,namun, di balik narasi optimisme hilirisasi tambang, mengintai ancaman yang jarang disorot: limbah beracun industri nikel yang mengancam lingkungan dan kesehatan manusia. Di […]

  • Melihat Festival Kalaodi, dan Pekan Lingkungan Hidup P3K

    • calendar_month Sen, 26 Nov 2018
    • account_circle
    • visibility 171
    • 0Komentar

    Ajakan Kembali ke Alam  hingga Lindungi Pulau dan Laut Gendang dan tifa mengiringi  soya-soya Kalaodi. Tarian  itu sekaligus menjadi salam pembuka kepada tamu  dan warga  yang datang   menyaksikan    festival  Buku se Dou Kalaodi   Kota Tidore Kepulauan. Selain festival Kaaodi,   dilanjutkan  dengan  Pekan Pelestarian Hutan Mangrove dan Ekowisata Pesisir Laut  di Kayoa Halmahera Selatan. Acara ini   adalah satu […]

  • AIR

    • calendar_month Kam, 23 Mar 2023
    • account_circle
    • visibility 255
    • 1Komentar

    Sungai Tayawi di Taman Nasional Ake Tajawe Sofyan Ansar

expand_less