Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kota Pulau » Ini Rekomendasi untuk Selamatkan Pulau Hiri

Ini Rekomendasi untuk Selamatkan Pulau Hiri

  • account_circle
  • calendar_month Sen, 6 Jan 2025
  • visibility 356

Embung Hiri Perlu Dievaluasi Sebelum Muncul Masalah

Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Moloku Kie Raha (FKDAS-MKR) Provinsi Maluku Utara merekomendasikan kepada pemerintah daerah Kota Ternate  dan pihak terkait perlu mengevaluasi embung air hujan yang  sudah dibangun di Pulau Hiri.

Embung Hiri adalah salah satu poin penting dari 10 rekomendasi yang dikeluarkan FORDAS MKR untuk melindungi pulau  ini, dari berbagai ancaman bencana. Melalui rekomendasi  ini, kajian soal embung ini  perlu dilakukan secara mendalam dengan   melibatkan ahli yang terkait pembangunan embung ini. 10 poin rekomendasi ini dihasilkan melalui  rapat koordinasi  penetapan kegiatan  FKDAS – MKR  tahun 2024 yang dilaksanakan di Ternte Senin (30/12/2024).

“Rekomendasi ini keluar  adalah bagian dari  evaluasi hasil kunjungan lapangan  yang dilakukan 26 Agustus 2024 lalu. Kemudian   dilanjutkan dengan diskusi terfokus, pada Selasa, 3 September 2024,” jelas Much. Hidayah Marasabessy, SP., M.Si  Ketua Harian FKDAS MKR.

Rekomendasi yang turut ditandatangani Ir. Joko Widiyato yang juga sebagai Kepala Balai Pengelolaan DAS Ake Malamo Maluku Utara itu, diperoleh melalui  diskusi yang menghasilan beberapa kesepakatan dan rekomendasi. “Sebelum diskusi  ada observasi dan assessment yang dilakukan. Evaluasi itu guna menemukenali Pola Pengelolaan DAS Pulau Kecil (vulkanik) yang  tepat,” jelasnya.

Sementara dari 10 poin rekomendasi itu, Pertama, adanya  prioritas dilakukannya Kajian Karateristik Daerah Aliran Sungai (DAS) di Pulau Hiri, terutama di  kelurahan Dorari Isa dan Tafraka. Kedua, Pemenuhan suplay air bersih (Air Tawar) menjadi prioritas untuk kebutuhan domestik dan menunjang proses produksi pertanian berbasis agroforestry (kobong). Caranya dengan Penggunaan Teknologi Instalasi Pemanenam Air Hujan (IPAH).

Hal ini dapat menjadi solusi awal. Ketiga Pengayaan lahan dengan berbagai jenis tumbuhan yang sesuai karateristik pulau, dapat dilakukan melalui Program RHL. Selain itu dapat membuka peluang sebagai areal dilaksankannya Rehab DAS oleh corporate. Keempat Pemberdayaan masyarakat tani hutan, dapat dikembangkan melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR) guna menunjang kegiatan pada poin 2 dan 3.

Kelima menyertakan Pulau Hiri menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Perencanaan Integratif Area Development (IAD) Kota Ternate berbasis Perhutanan Sosial, yang sementara berjalan. Keenam perlu dirangkul  dirangkul dalam sebuah ruang berbagi antar para pihak yang berkegiatan di lokus yang sama, untuk berbagi peran menunjang pembangunan berkelajutan. Baik  Pemerintah Kota, FKDAS MKR, TKPSDA. Perguruan Tinggi. Media dan Unsur Masyarakat.

Ketujuh adanya evaluasi Pembagunan Embung diperlukan dengan melibatkan para pihak yang kompeten. Selanjutnya di susun peta jalan terbaik apa, yang sepatutnya dilakukan segera serta dalam jangka waktu kedepan. Kedelapan Pemetaan Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan baik Geologi dan Hidro-Meteorologi.

Hal ini segera dilakukan dengan melibatkan para pihak. Kesembilan Pembangunan Infrastrukur dasar di Pulau Hiri, sepatutnya diprioritaskan karena sangat berhubungan dengan kerentaan pulau akan bencana, suplai air dan pangan.

Terakhir diperlukan Kajian Komprehensif yang dapat menjawab kebutuhan pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang tepat, guna menunjang ketahanan Air, ketahanan Pangan dan ketahanan terhadap bencana.

“Kita berharap melalui rekomendasi  ini dapat menjadi baseline Model Pengelolaan DAS Pulau Kecil dalam bingkai Ketahanan Air, Pangan dan Mitigasi Bencana. Dari sini terakumulasi sinergi kolaborasi utuh dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi Lokal. Terutama Agroforestri, Hasil Hutan Bukan Kayu (HBBK)  dan Jasa Lingkungan. (*)

 

 

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cerita Warga Mengolah Aren, Melindungi Hutan Halmahera

    • calendar_month Kam, 27 Agu 2020
    • account_circle
    • visibility 509
    • 0Komentar

    Hari masih gelap di akhir  Februari lalu, ketika Fadli  Hafel (34) sudah harus berjalan sekira tiga kilometer dari rumah di kampung Samo  Gane Barat Utara Halmahera Selatan, menuju hutan desa itu mengambil air nira dari pohon aren.  Sejak pagi sekira pukul 06.00 WIT, dia sudah keluar dari rumah mengambil   air nira yang  ditadah menggunakan ruas […]

  • Atasi Sampah, Malut Butuh PLTSa?

    • calendar_month Sel, 28 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 459
    • 1Komentar

    Sampah menjadi masalah paling serius. Tidak hanya di kota tetapi juga di  desa- desa di seluruh Indonesia. Dia menjadi masalah dan  sangat mengancam lingkungan dan manusia  terutama sampah plastic. Sampah  jenis ini   sulit terurai  sehingga dilakukan berbagai riset  untuk mengatasi  makin banyaknya sebaran di lingkungan darat maupun laut.   Ada sejumlah cara  mengatasi sampah ini […]

  • Malut Tak Masuk Agenda Sepekan MKP Serap Aspirasi dari Timur

    • calendar_month Sab, 29 Agu 2020
    • account_circle
    • visibility 178
    • 0Komentar

    Pemerintah Provinsi Maluku Utara memiliki berbagai program pembangunan di bidang perikanan. Salah satunya adalah Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang digembar gemborkan beberapa tahun lalu. Kini program yang digadang-gadang menjadi mercusuar bidang perikanan itu seperti hilang ditelan bumi. Program yang sempat menghadirkan diskursus berbagai kalangan di Malut itu,  sudah tak terdengar lagi. Padahal  terbilang sudah banyak […]

  • Writing Challenge Kawan GNFI

    • calendar_month Kam, 17 Nov 2022
    • account_circle
    • visibility 166
    • 0Komentar

    Halo Pembaca Setia GNFI! Ada kabar bahagia nih, sekarang situs Good News From Indonesia (GNFI) membuka kembali kesempatan bagi Kawan yang ingin menyalurkan karya tulisannya. Nah, dalam rangka memeriahkan kehadiran Kawan kembali, kami mengajak Kawan untuk ikut Writing Challenge Kawan GNF dengan mengusung tema “Kabar Baik dari Daerahku” ✨ dengan sub-tema Local Heroes, Sosial Budaya, […]

  • Ini Gebrakan Komunitas Halmahera Wildlife Photografi

    • calendar_month Rab, 10 Mar 2021
    • account_circle
    • visibility 163
    • 0Komentar

    Hari masih sangat pagi. Jarum jam baru menunjukan pukul 0.7.00 WIT. Kawasan  Ruang Terbuka Hijau  (RTH) Taman Nukila di  Kelurahan Gamalama Ternate Minggu (28/2) sudah sangat ramai. Ratusan Ibu-ibu dan anak-anak  sudah berkumpul di kawasan itu, untuk  sekadar bermain dan  menggelar senam. Sementara beberapa anak muda yang tergabung dalam Komunitas Halmahera Wildlife Photografi (HWP) sibuk […]

  • Harusnya Maluku Utara Miliki Balai KSDA

    • calendar_month Jum, 20 Nov 2020
    • account_circle
    • visibility 237
    • 0Komentar

    Persoalan konservasi sumberdaya alam di Maluku Utara sangatlah besar. Dengan 805 pulau  dan luas hutannya mencapai 2,25 juta hektar, memiliki persoalan pengawasan yang  rumit.   Sementara lembaga dan personil atau sumberdaya manusia yang menjalankan tugas tidak maksimal.  Seksi Konservasi SDA alam di Maluku Utara saat ini, tidak sanggup lagi memikul beban kerja  besar dengan wilayah […]

expand_less