Home / Kabar Kota Pulau

Rabu, 22 Juni 2022 - 07:59 WIT

Ternate dan Tidore dalam Filosofi Rempah  

Tim Muhibah jalur rempah melihat dan mengabadikan buah cengkih dari Ternate

Tim Muhibah jalur rempah melihat dan mengabadikan buah cengkih dari Ternate

“Doka gosora se bualawa. Om doro fo mamote. Foma gogoru, foma dodara”

Kalimat di atas merupakan sebuah filosofi hidup yang dianut orang Ternate  dan daerah Moloku Kie Raha umumnya. Kalimat dalam Bahasa Ternate itu menggambarkan , kedekatan  serta jiwa kekeluargaan yang dianut orang orang yang berada di negeri para sultan tersebut. 

Ternate dan Tidore menjadi salah satu titik penting dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022. Salah satu rempah yang sampai hari ini menjadi primadona adalah cengkeh yang merupakan tanaman endemik Maluku Utara.

Berbagai penelitian, studi dan catatan sejarah menjelaskan pengaruh rempah-rempah, salah satunya cengkeh, dalam membentuk peradaban dunia.Karena cengkeh pula berbagai artefak sejarah dalam bentuk benteng benteng kaum colonial bertebaran di pulau Ternate dan Tidore.

Zainuddin Muhammad Arie, sejarawan dan budayawan Ternate, mengatakan bahwa pada masa lalu, cengkeh digunakan sebagai obat. “Daun cengkeh itu dulu obat herbal yang cukup ampuh bagi orang-orang Maluku yang saat ini sudah dilupakan. Jadi, daun cengkeh diambil dan dijadikan obat sehingga ada kemungkinan besar orang-orang Maluku mempertahankan dan melestarikannya karena dia menjadi obat yang sangat baik bagi masyarakat setempat pada saat itu,” jelasnya, di Ternate, (16/6) lalu.

Baca Juga  Tanam Mangrove agar “Merdeka” dari Abrasi

Zainuddin menjabarkan begitu pentingnya  cengkeh bahkan menjadi filosofi hidup masyarakat Maluku Utara, khususnya Ternate. “Doka gosora se bualawa. Om doro fo mamote. Foma gogoru, foma dodara” yang berarti kehidupan bermasyarakat layaknya cengkeh dan pala yang masak (hidup) dan gugur (mati) bersama-sama.


Kedatangan Laskar Rempah ke Maluku Utara pun dilakukan untuk melihat berbagai jejak kejayaan yang dihasilkan dari perdagangan cengkeh masa silam. Pemuda-pemudi terpilih yang berasal dari 34 provinsi berbeda ini diajak mengunjungi beberapa cagar budaya serta perkebunan cengkeh dan pala di Desa Tubo, Kota Ternate (14/6). Di desa ini, peserta berdialog dengan petani cengkeh serta berkesempatan untuk memanennya dan mencicipi rempah istimewa tersebut. Di desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani cengkeh, peserta bisa melihat rekatnya masyarakat dengan rempah dan turut melestarikannya dari dulu hingga saat ini.

Tokoh masyarakat Desa Tubo, Haji Ade Safar, menjelaskan bahwa sampai sekarang masih ada sistem adat yang masyarakat jalankan terkait penanaman cengkeh.  “Setelah cengkeh dan pala panen, ada sistem bagi hasil yang kemudian disedekahkan ke masjid karena masyarakat Tubo percaya bahwa ada bagian dari orang lain dari setiap cengkeh yang mereka hasilkan,” ujarnya.

Salah satu Laskar Rempah asal Jawa Barat, Amos mengungkapkan pengalaman yang berharga ini. “Perjalanan ke Tubo ini menurutku paling berkesan, karena seumur-umur baru kali ini main di kebun cengkeh dan pala langsung. Apalagi pengalaman ngunyah cengkeh yang segar langsung di kebunnya,” tutupnya.

Sebagai budayawan, Zainuddin berharap masyarakat Maluku Utara bisa mengembalikan lagi cengkeh sebagai barang hidup hayati, “Setiap hari bergaul dengan cengkeh, di makanan kita, di obat-obatan kita. Kalau kita mengembalikan lagi cengkeh sebagai tanaman budaya atau tanaman identitas, maka mungkin kita akan mempertahankan cengkeh. Oleh karena itu, jangan lihat cengkeh sebagai barang komoditi, tapi sebagai tanaman budaya.” Pungkasnya. (*)

Baca Juga  Ekologi Panglima Ekonomi Biru, Harus  jadi Mainstream Kebijakan

Dikutip dari (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/06/laskar-rempah-mengenal-cengkeh-sebagai-tanaman-budidaya-dan-budaya)

Share :

Baca Juga

Kabar Kota Pulau

Ternate, Tidore  dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah  

Kabar Kota Pulau

Pulau- pulau Kecil di Malut yang Butuh Perhatian ( Bagian 1)

Kabar Kota Pulau

14 Lurah di Ternate Utara Jadi Mahimo Gam   

Kabar Kota Pulau

Pakativa – Dinkes Lakukan Penyuluhan Kesehatan

Kabar Kota Pulau

Waspada, Cuaca Buruk Landa Maluku Utara

Kabar Kota Pulau

WALHI Gelar Camping Kaum Muda Kepulauan

Kabar Kota Pulau

Ternate Kaya Keanekaragaman Hayati Laut

Kabar Kota Pulau

Berbagai Pihak Bedah Air Tanah Pulau Ternate