Breaking News
light_mode
Beranda » Kabar Kota Pulau » KLHK dan Warga Tanam Mangrove di Desa Toseho Tidore Kepulauan

KLHK dan Warga Tanam Mangrove di Desa Toseho Tidore Kepulauan

  • account_circle
  • calendar_month Kam, 8 Feb 2024
  • visibility 322

Penanaman pohon secara serentak seluruh Indonesia    dilakukan juga di Maluku Utara pada Rabu 7/2/2024). Kegiatan  Kementerian  Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu, dihadiri Staf Khusus Menteri LHK, Kelik Wirawan Wahyu Widodo mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya. Hadir juga  pejabat dan pegawai  instansi di bawah KLHK, Dinas Kehutanan provinsi polisi dan TNI serta beberapa instansi pemerintah kota Tidore Kepulauan, dipusatkan di kawasan hutan mangrove pantai Desa Toseho Kecamatan Oba Tidore Kepulauan.

Ada  kurang lebih  4.122 batang bibit mangrove  ditanam secara simbolis oleh  KLHK dan dilanjutkan penanamanya oleh  warga  dan pemuda di atas lahan  kurang lebih 1 hektar.  Kawasan yang ditanami mangrove ini dulunya adalah wilayah pemukiman warga desa Toseho yang dihantam abrasi parah hingga mereka pindah sejauh kurang lebih 2 kilometer dari desa tersebut sejak akhir tahun 90 an lalu  dan terahir pada 2019 lalu.

 Karena  itu  juga penanamaan ini memiliki arti penting bagi warga. Selain secara ekologi dan pariwisata  juga akan menjadi pelindung bagi kampung ini ke depan. Karena itu warga menyambut baik dan antusias melakukan penananman tersebut. Orang tua,  anak muda  hingga siswa SD turun  lakukan penanaman.

Tanam mangrove  ini sangat berarti bagi warga dan kampung ini. Selain berfungsi melindungi kampung juga  fungsi lainnya jika pohonya sudah besar bisa dimanfaatkan  untuk wisata mangrove di kampung ini,”kata M Nur  Ketua BPD Desa Toseho di sela sela acara penanaman.  

Para siswa antusias ikut menanam mangrove di Toseho Rabu (7/2/2024) foto M ichi

Sekadar diketahui di Desa Toseho ini   jadi focus kementerian KLHK melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BDAS)  Ake Malamo   melakukan penanaman  dan perbaikan   karena selain memiliki lahan mangrove cukup luas juga dijadikan kawasan wisata mangrove. Dalam pemanfaatan mangrove di desa ini sedang didorong sebagai salah satu desa wisata mangrove yang terintegrasi. Baik untuk fungsi wisata, ekologi, pendidikan dan sejarah. Hal ini karena mangrove di Toseho ini memiliki sejarah penting.  Di bagian belakang  hutan mangrove desa ini terdapat benteng spanyol yang puing puingnya masih ada. “Kita berencana mengembangkan kawasan ini ke depan sebagai salah satu destinasi wisata mangrove yang lengkap baik dari darat hingga lautnya,” kata Kepala Desa Toseho Taufiq Halik

Sementara Staf Khusus Menteri LHK Bidang Konstitusi, Kelik Wirawan Wahyu Widodo mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan sejumlah hal terkait menanam pohon ini.

Menurutnya,  penanaman pohon merupakan upaya konkrit dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. 

Pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan makhluk hidup. Bukan hanya menyediakan oksigen, tetapi juga  jadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki makhluk hidup lainnya di bumi. 

“Keberadaan pohon itu untuk   hidup manusia dan alam semesta. Berperan penting mengurangi emisi gas rumah kaca, sumber kehidupan mahluk hidup, menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, dan mengurangi kekuatan angin,”ujarnya membacakan sambutan Menteri LHK. 

Dia  bilang gerakan penanaman pohon menunjukkan pentingnya pohon sebagai sentral bagi kehidupan di bumi.

Menanam pohon tidaklah berat, merawat dan menjaga pohon untuk tetap tumbuh akan menuai kebaikan. Minimal  menanam sebanyak 25 pohon seumur hidup untuk setiap individu.

  • Penulis:

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ada Wisata Mangrove di Jantung Kota Sofifi

    • calendar_month Rab, 20 Okt 2021
    • account_circle
    • visibility 318
    • 0Komentar

    Kawasan Hutan Mangrove Guruaping dilihat dari Udara, foto Opan Jacky

  • DOB Pulau Obi Harus Digaungkan Lagi

    • calendar_month Rab, 8 Feb 2023
    • account_circle
    • visibility 338
    • 0Komentar

    Pulau Obi atau bisa disebut juga Pulau Obira menjadi perhatian berbagai kalangan. Merupakan pulau terbesar yang terletak di gugusan Kepulauan Obi, dikelilingi banyak pulau- pulau kecil di antaranya Pulau Obilatu, Pulau Bisa, Pulau Gata-gata, Pulau Latu, Pulau Woka, dan Pulau Tomini. Data Halmahera Selatan Dalam Angka 2018  menunjukan luas Obi mencapai 1.073,15 km², dengan jumlah penduduk mencapai 2020 berjumlah 16.628 jiwa. Pulau Obi […]

  • Writing Challenge Kawan GNFI

    • calendar_month Kam, 17 Nov 2022
    • account_circle
    • visibility 166
    • 0Komentar

    Halo Pembaca Setia GNFI! Ada kabar bahagia nih, sekarang situs Good News From Indonesia (GNFI) membuka kembali kesempatan bagi Kawan yang ingin menyalurkan karya tulisannya. Nah, dalam rangka memeriahkan kehadiran Kawan kembali, kami mengajak Kawan untuk ikut Writing Challenge Kawan GNF dengan mengusung tema “Kabar Baik dari Daerahku” ✨ dengan sub-tema Local Heroes, Sosial Budaya, […]

  • “Super Blue Blood Moon” Waspadai Banjir ROB

    “Super Blue Blood Moon” Waspadai Banjir ROB

    • calendar_month Sel, 30 Jan 2018
    • account_circle
    • visibility 124
    • 0Komentar

    Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan pada  31 Januari 2018, akan terjadi Fenomena Super Blue Blood Moon atau Supermoon yang bertepatan dengan Gerhana Bulan Total. Posisi ini matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Kejadian Gerhana Bulan Total dapat diamati di sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena ini merupakan fenomena langka karena akan […]

  • Abnaulkhairaat Buka Posko Bantuan Bencana

    • calendar_month Sen, 18 Jan 2021
    • account_circle
    • visibility 133
    • 0Komentar

    Harap Para Donatur Salurkan Bantuan Lewat Posko Ini Menyikapi kondisi bencana alam yang terjadi di beberapa tempat di Kabupaten Halmahera Utara, para alumni lembaga pendidikan Alkahiraat atau lebih dikenal dengan Abnaulkhairaat Maluku Utara langsung mengambil langkah cepat. Para abnaulkhairaat  langsung  gerak cepat membuat posko penggalangan dana bantuan untuk korban bencana  banjir itu. Pembentukan Posko  itu […]

  • Mtu Mya Halteng, Destinasi Eksotis yang Terancam Abrasi

    • calendar_month Ming, 17 Jan 2021
    • account_circle
    • visibility 366
    • 0Komentar

    Hamparan pasir putih menghiasi pulau kecil berukuran sekira 70  meter  persegi itu. Di kiri kanannya terlihat  laut biru tosque dan terumbu karang yang sebagian sudah mulai mulai mati. Pulau tersebut tak lagi berpohon. Pohon yang dulu rindang dan tumbuh lebat di ekosistem pantai ini, telah mati. Baru ada beberapa pohon ditanam kembali oleh warga dan […]

expand_less