Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Khairun Ternate menggelar kegiatan Bina Desa. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Laigoma Kecamatan Kayoa Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara 9 dan 10 September 2023 lalu. Tujuan kegiatan ini adalah, memberikan pengetahuan bagi masyarakat nelayan, khususnya di Pulau Laigoma, Kecamatan Kayoa. Ketua Tim Kegiatan Bina Desa Irwan Abdul Kadir usai kegiatan bilang, ada 15 peserta terdiri dari mahasiswa dan dosen turut serta dalam kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan selama dua hari tersebut, ada beberapa agenda turut dilaksanakan. Salah satu yang dianggap penting untuk masyarakat nelayan setempat adalah, memberikan pelatihan pembuatan alat bantu penangkapan ikan bagi nelayan skala kecil. “Materi dalam pelatihan yang dilaksanakan yaitu mengajarkan pemilihan material, desain teknis dan pembuatan alat bantu penangkapan ikan,” jelas Irwan. Dia bilang lagi kegiatan ini semata mata untuk membantu nelayan membuat alat bantu penangkapan ikan untuk pengembangan kegiatan perikanan tangkap di desa tersebut. Dia menambahkan, kegiatan ini sebenarnya adalah upaya mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat nelayan terutama yang ada di desa setempat.
Selain pelatihan, kegiatan dosen dan mahasiswa ini juga dirangkai dengan pelepasan tukik atau anak penyu yang selama ini telah dilakukan penangkarannya oleh kelompok penangkaran penyu di Desa Laigoma. Kelompok ini juga merupakan binaan dari Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPK Unkhair.
Dia bilang lagi, tukik yang dilepas tersebut ada 86 ekor. pelepasan i dilakukan setelah dianggap sudah bisa hidup mencari makan sendiri karena usianya juga sudah layak untuk dilepas.
“Dari jumlah tukik yang ada, di lepas 86 ekor dan tersisa 20 ekor. Tukik ini belum bisa dilepas karena masih berukuran kecil dan dikuatirkan jadi korban dimangsa,” jelas Irwan.
Sementara menurut Ketua kelompok penangkaran penyu desa Laigoma Amir Ibrahim, selain tukik yang belum bisa dilepas, juga ada telur penyu yang sementara dieramkan di pantai dekat kawasan penangkaran. Saat ini telur- telur tersebut menunggu waktu untuk menetas. Masih ada telur penyu yang belum menetas berjumlah 70 butir Telur telur itu berasal dari jenis penyu sisik.
CEO Kabar Pulau